#4

0 5 0
                                    

Dua manusia itu kini telah berada di sebuah tempat yang menjual aneka ragam makanan,mulai makanan ringan hingga berat tidak lupa dengan minuman-minuman segar yang menyertai.
Keduanya tengah menikmati waktu mereka sambil memilih makanan dan minuman mana yang cocok untuk bazar yang mereka rencanakan.
Tak lupa sesekali mereka bercanda ria sambil menikmati makanan yang mereka beli. Kali ini Lucas sungguh berterimakasih pada Tuhan karena telah di izinkan bersama Fitri dalam waktu yang cukup lama dan juga tak hanya diisi oleh kecanggungan dan suara jangkrik.

" ooooh,pantesan gw telfon-telfon nggak diangkat,pdkt disini ternyata " sebuah suara berat menghentikan kegiatan mereka.
Lucas menoleh dan mendapati salah-satu temannya.
Dia tidak terkejut sih melihat Galih berdiri di depan nya,karena jika soal jajanan Galih pasti tidak pernah absen.
" lo disini juga?" tanya Lucas
" dirumah nenek lo,ya disini lah. Orang lo liat gw disini" jawab Galih dengan nada khasnya.
" lo berdua ngapain? "
" ini gw sama Fitri mau nyari rekomendasi makanan,soalnya gw rencananya nambahin kegiatan bazar di sela kegiatan konser nanti biar nggak monoton " jelas Lucas lalu meminta persetujuan Galih.
" wah pasti seru sih.. Ya kita kan konser capek,kalau ada makanan kan enak. Wih keren juga ide lo Fit " puji Galih
" itumah lo aja yang mau makan terus " jawab Fitri sambil tertawa kecil.

" yaudah gw juga ikutan bantuin deh " ujar Galih
" boleh,makin banyak makin gampang nentuinnya " jawab Fitri.
Lucas sebenarnya sedikit kecewa dengan ikutnya Galih,toh tujuan awalnya dia ingin berduaan saja dengan Fitri malah diganggu oleh kehadiran Galih. Tapi dia bisa apa,tidak mungkin dia menolak .
Mereka bertiga pun berjalan bersama mencari makanan yang enak.

                                 °°°°°

  Mereka bertiga kini berhenti didepan penjual minuman beraneka ragam. Tapi Lucas baru saja pergi untuk mengangkat telfon dari tetangganya. Jadilah Fitri hanya berdua dengan Galih.
" ekhem " Galih mencairkan suasana yang hening dengan batuknya,walau sebenarnya tidak hening juga sih,toh banyak suara-suara dari pedagang maupun pembeli disana.
Fitri mendongak menatap Galih yang jelas jauh lebih tinggi dari nya lantas bertanya kenapa.
" nggak papa,gw batuk doang kok"
Fitri menghela nafas,dari yang ia dengar melalui Lucas maupun temannya,Galih memang seperti itu,jahilnya tak bisa hilang.
Tapi Fitri tau ada maksud lain dari Galih yang tadi membuka suara walau hanya sekedar batuk.
" lo mau ngomong sesuatu ke gw?" tanya Fitri
" nggak. Nggak ada " jawab Galih sambil menatap penjual minuman yang sedang membuatkan minuman mereka.
Lagi Fitri menghela nafas.

Saat minumannya tiba ditangannya,Fitri kemudian menatap Galih. Tersenyum.
" Muli baik-baik aja kok keadaannya " ujarnya pada Galih. Sedari tadi ia tahu apa yang ingin dikatakan Galih,hanya saja ia menunggu Galih berbicara lebih dulu. Namun sepertinya Galih belum cukup berani untuk menyebut nama temannya itu jadilah ia menjawab pertanyaan Galih yang belum sempat ditanyakan langsung itu.

Galih terdiam menatap Fitri,bagaimana gadis yang bahkan tidak begitu akrab dengannya ini tau apa yang ingin ditanyakan nya?
" gw samperin Lucas dulu yah,mau rekomendasi-in minuman ini. Enak soalnya " ujar Fitri lantas berjalan menjauh meninggalkan Galih yang diam tak bergeming.

Saat Fitri sudah jauh wajah mematung Galih tadi berubah melunak. Tanpa sadar ia tersenyum kecil,lega. Mengetahui kabar '𝑔𝑎𝑑𝑖𝑠 ' yang selama ini memenuhi fikiran nya ternyata baik-baik saja.



" bagus deh " gumamnya pelan

PERBEDAAN yang MENYULITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang