Dalam hitungan detik, Tifa berhenti mengerjap dan berusaha mencerna kenyataan yang dilontarkan Vins.
Sejak kapan menjadi istri CEO dapat menentukan kinerja kerja kerasmu memajukan perusahaan?!
"Tifa?" tanya Vins melunakkan suaranya yang langsung membawa kesadaran Tifa kembali.
Seketika, atmosfer tegang yang tadinya tercipta di antara keduanya perlahan menurun. Persis ketika Tifa menemukan pantulan kehangatan pada kedua mata Vins yang ditemukannya pada malam itu.
***
Tropical Temptation Beach Club Bali, Dua minggu yang lalu,
Malam di mana keduanya bertemu tidak sengaja bertemu di sebuah beach club di Bali. Kemudian keduanya memutuskan keluar dari kelab tersebut dan melipir di tepi pantai Melasti. Mendengarkan debur suara ombak yang menenangkan batin keduanya saat itu.
Keduanya sedang merasakan hidup mereka sedang runtuh, tidak ada yang berpihak pada mereka, seluruh kebahagiaan sedang terkuras tidak tersisa. Di tengah dinginnya angin laut, deburan suara ombak juga pencahayaan minim, keduanya justru menemukan perasaan hangat satu sama lain.
Vins yang mulai memeluk pinggang Tifa, mengarahkan bibirnya tepat mengunci bibir wanita yang tengah mengusik kewarasannya di tengah hingar-bingar kelab dan entah berapa gelas whisky dan vodka yang sudah ditegaknya.
Dekapan hangat Vins, bagaimana pria itu melumat bibirnya penuh gairah dan seirama juga dengan gerakan bibirnya, membuat Tifa seketika lupa dengan setumpuk persoalan yang menyeretnya pada liburan dadakannya ke Bali.
"Should we move?" tanya Vins setelah menit-menit penuh gairah itu berlalu yang Tifa ingat, nyaris saja tali dress pink salem yang dikenakannya dilepaskan jemari Vins.
"Where to?" balas Tifa.
"My room?" sahut Vins cepat kemudian mengelus lembut kedua pipi Tifa dan menatap lekat-lekat seolah Tifa akan hilang dalam sekali kerjapan.
Tanpa mempertimbangkan konsekuensi seperti biasanya, Tifa malah mengangguk. Entah mengapa Tifa memilih untuk tidak menjadi dirinya sendiri dan menyerah saja pada takdir.
Anggukan Tifa mengisi lagi keberanian Vins setelah sebelumnya pria itu mengalami pukulan telak berkali-kali. Sehingga membuatnya berhenti percaya pada takdir. Vins memberi dirinya mengeluarkan sisi yang tidak pernah diketahui siapa pun.
***
Tifa berdeham sesaat seraya mengumpulkan kekuatannya yang masih tersisa, "Apa saya punya pilihan lain?"
"Pertama, kamu bersikap santai saja seperti biasanya kalau kita sedang berdua seperti sekarang," seru Vins yang terdengar seperti seseorang yang mengajak Tifa pada liburan tak terlupakan beberapa bulan lalu. "Kedua, aku nggak terpikirkan solusi lain."
"Maaf sebelumnya, Pak Vincent. Biar bagaimana pun, jika sedang berada di kantor saya adalah pegawai Netranet, perusahaan milik Pak Vincent. Bukankah sudah sepatutnya kita bersikap professional?"
"Oh, kamu mau membicarakan hal ini di luar kantor? Bagaimana kalau saya mengajakmu ke rumah saya sekalian?" tantang Vins sambil melipat kedua tangannya.
Tifa menghela napas. Percuma berdebat panjang dengan Vins karena hanya menguras energinya saja, "Solusi lain? Coba jelaskan dulu soal itu, aku nggak paham."
Vins kemudian menarik lacinya, lalu mengeluarkan sebuah amplop cokelat berisikan foto-foto liburannya bersama Tifa. Tidak hanya lembaran foto, ada juga lembaran artikel-artikel yang menjadikan foto liburan keduanya jadi berita utama.
Tifa bernapas lega ketika foto-foto yang ditampilkan artikel tersebut tidak memperlihatkan wajahnya dengan jelas. Kebanyakkan hanya siluet tubuhnya dari belakang yang dirangkul Vins dengan mesra. Kalau pun ada foto nampak depan, Tifa mengenakan kacamata hitam juga topi fedora besar yang menutupi sebagian wajahnya.
"Coba kamu buka akun Instagram gosip, TikTok, dan entahlah apa lagi," sergah Vins dengan frustrasi.
Lantas, Tifa segera mengeluarkan ponselnya kemudian mengetikkan nama Vins. Dalam hitungan detik laman pencarian menampilkan judul-judul artikel click bait seperi; Siapa yang Menemani Malam Vincent Kyler, Pengusaha Muda dan Top Indonesia? Atau Fakta Menarik Liburan Vincent Kyler di Bali bersama Pacar Barunya.
Kedua mata Tifa merasa panas ketika membaca serentet artikel-artikel tidak masuk akal yang menyudutkan dirinya juga memberinya julukan "wanita simpanan" Vincent Kyler.
"Aku tahu... Tenang, sabar, jangan dulu ngomel-ngomel di sini," seru Vins menahan Tifa yang terlihat akan menyemburnya dengan omelan pedas.
"Yang benar aja, Vins!" ujar Tifa kesal.
Vins menghela napas, "Harga diriku juga terluka tahu. Terlebih, saham perusahaan menurun dratis dalam beberapa hari dan menimbulkan kehebohan di keluarga besarku. Asal kamu tahu, orang kepercayaan ayahku tengah mencari identitasmu. Mungkin nggak cuma ayahku sih tapi orang lain yang tengah mengincar posisiku."
Tifa menelan ludah dan kembali menampakkan wajah tegang. Terkadang, wanita itu lupa kalau ternyata identitas asli pria yang melalui tiga malam liburan penuh hasrat dan warna selama di Bali adalah Vincent Kyler.
Ya, Vincent Kyler. Putera tunggal William Kyler, pemilik Netranet, perusahaan komunikasi terbesar di Indonesia. Punya kerajaan bisnis yang sudah melebar ke berbagai cabang dan negara. Anak perusahaan yang sudah menghasilkan banyak ragam produk juga jasa.
Seperti mendapat jackpot kesialan, bukan?
"Untungnya, aku lebih dulu menemukanmu dibanding mereka. Makanya aku memilih menyelamatkanmu dengan cara ini," tambah Vins lagi.
"Tetap saja, Vins, ini nggak akan menyelesaikan masalah, kan?"
"Aku sudah mengukurnya, Tifa. Pernikahan kita akan meredakan segala kericuhan di luar sana. Kita lakukan secepat mungkin untuk mengurangi berita-berita ngawur di luar sana."
Tifa bahkan belum sempat bernapas dan menyanggah pernyataan Vins.
"Nah, sekarang kamu tinggal membaca kontrak kerjamu ini lalu tanda-tangan di sini," ujar Vins menyodorkan dua lembar kertas tebal berwarna kuning pada Tifa.
Baru saja membaca judul kontraknyanya, migrain Tifa seketika kambuh.
"Kontrak Kerja Istri Vincent Kyler selama 1 Tahun," seru Tifa dengan sengaja membaca judul kontrak tersebut.
Tidak seharusnya Tifa percaya jika jabatan baru serta mutasi yang diberikan karena memang kerja keras dan doanya selama ini. Namun ternyata, alasan khusus yang menariknya pada jabatan barunya.
Setahun belakangan Tifa bekerja sebagai staf R&D (Research and Developments) di Neira Healthy, cabang usaha milik Netranet yang berfokus pada produk-produk kesehatan. Tifa memegang divisi minuman kesehatan yaitu jus.
Tiga macam produk yang Tifa luncurkan berhasil menaikkan omset NH selama enam bulan belakangan. Dibanding divisi makanan atau minuman kesehatan lain, produk yang Tifa pegang sangat laku di pasaran.
Padahal Tifa terhitung karyawan kontrak dan belum diangkat menjadi karyawan tetap namun prestasinya segera menarik perhatian petinggi NH. Ternyata saat itu tengah dalam perhatian Vins.
"Gimana? Menurutmu sudah oke?" tanya Vins dengan nada penasaran diselipi harap cemas.
Tifa menghela napas, "Sampai tadi pagi aku berpikir dimutasi ke kantor pusat karena keahlianku. Bukan karena secara nggak sengaja aku malah liburan juga tidur bersama dengan CEO perusahaan ini!" maki Tifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Office Husband
RomanceTentang liburan penuh gairah yang dilalui Vincent Kyler bersama Tiffany Leksmana, hingga mengantarkan mereka pada sebuah konsekuensi berwujud kontrak kerja sebagai sepasang suami dan istri selama di kantor. Vincent berpikir solusi tersebut yang pali...