• Kamar Jimin, 10 : 50 AM
Setelah selesai membantu sang bunda sambil menenangkan diri, sekaligus membuatkan secangkir kopi untuk yoongi, kini dirinya sudah berada di depan pintu kamarnya
Menarik nafas sejenak, dan mulai membuka knop pintu tersebut, disaat memasuki kamar hal pertama yang ia lihat yaitu sang tunangan yang masih bergulung dengan selimut tebalnya
Ia segera meletakkan kopi diatas meja dekat sofa, dan berjalan menghampiri kasur nya
"Boo..." panggil jimin mencoba untuk membangunkan yoongi
"Boo...bangun" ucap jimin sambil sedikit mengguncang lengan yoongi
"Kak gi, bangun nanti kopi kamu keburu dingin loh"
"Kak" sambil terus mengguncang tubuh yoongi
"Yaudah terserahlah" ucapnya menyerah dan mencoba bangun dari duduknya
Namun, belum sempat ia berdiri tangannya di tahan oleh yoongi, ia segera menggeser tubuhnya dan meletakkan kepalanya diatas paha jimin, dengan wajah yang mengarah tepat di depan perut jimin
"Pagi, sayang" ujar nya masih dengan mata yang terpejam
"Kak bangun, kok malah merem lagi sih"
"Harusnya kamu jawab 'pagi juga sayangku', gitu" oceh yoongi dengan kekehan kecilnya
"Boo, dokter hana tadi ngechat aku"
"Dokter hana?"
"Iya temennya kak hejin"
"Oh itu, dia udah hubungin kamu"
"Udah boo"
"Dia bilang apa?"
"Katanya dia bisa periksa aku nanti sore, itupun kalau operasi dia udah selesai"
"Berarti nanti dia langsung kesini?"
"Engga boo, untuk tempat periksanya belum tau, katanya nanti dia kabarin lagi"
"Oh gitu, yaudah kita tunggu aja berarti"
"Nih kamu liat aja chat aku sama dia" ujar jimin segera memberikan ponselnya
Tentu saja ia telah menghapus pesan terakhir mengenai pertanyaannya atas dokter hana itu sebagai dokter spesialis apa, karena ia tidak ingin yoongi mengetahui hal ini terlebih dahulu
"Paling lambat jam 7 malem?"
"Iya boo, tapi sebeneranya aku rada gak enak juga, karena jadinya kaya memforsir dia gak sih boo, abis operasi langsung nyempetin buat periksa aku"
"Padahal kalo abis nge-oprasi kan, dia lelah banget dan butuh istirahat gak sih boo"
"Iya, cuman kan itu udah kerjaan dia by, aku rasa dia juga udah biasa kaya gitu, secara kan dia dokter yang"
"Iya juga sih"
Yoongi kembali menyamankan kepalanya di atas pangkuan jimin
Jimin hanya terdiam sambil terus memainkan rambut yoongi, dengan sesekali memberikan usapan kepada kepalanya itu
Sampai di menit ke lima, seketika tubuhnya menjadi tegang dan kaku, ketika yoongi mulai memberikan kecupan - kecupan kecil pada perutnya, dengan sesekali memberikan usapan halus pada permukaan perut rata itu
"Babe, masih mual gak?"
"Tadi kamu bangun jam berapa?"
"Perutnya masih sakit gak? atau keram kaya semalem?"
"Babe?" Jimin masih diam tidak memperhatikan berbagai pertanyaan yang yoongi lontarkan untuknya
"Babe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Important day
Short Story"Anything related to you is very important to me" - Min Yoongi The blue colors is you and me~