It's Real

581 57 6
                                    

• Ruang Prakter Dokter Hana

"Ayo silahkan duduk" ujar hana mempersilahkan keduanya untuk duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo silahkan duduk" ujar hana mempersilahkan keduanya untuk duduk

"Jadi jimin, kalau boleh saya tahu sudah berapa lama kamu mengalami morning sickness?"

"Sekitar lima harian ini dokter, tapi untuk hari ini bahkan sampai tadi dijalan mualnya lebih dari biasanya dok, jujur buat aku sedikit gak nyaman dokter" dokter hana hanya tersenyum maklum mendengarnya

"Kalau sekarang masih mual?" tanya hana kepada jimin

"Udah gak terlalu dok" hana hanya memanggutkan kepalanya saja

"Kalo makan gimana?"

"Jimin susah makan dok, dan sekarang dia jadi cukup pemilih, bahkan mood nya juga suka cepet banget berubah" ujar yoongi ikut menimpali

Sedangkan jimin sedikit cemberut sambil menatap sebal tunangannya itu

"Oh mood swing, itu hal yang wajar kok" ujar hana masih dengan senyumannya

"Oh ya dok, aku juga bingung kenapa ya ada beberapa makanan yang tadi nya aku suka sekarang malah jadi gak suka dok, apalagi yang aromanya terlalu amis banget, suka memicu mual"

Hana masih terus mendengar sambil menuliskan segala keluhan dari pasiennya itu

"Tapi akhir - akhir ini jimin sering ngeluh perutnya keram dok, itu kenapa ya?"

"Keram? Maskutnya?"

"Jadi gini dok, belakangan ini aku suka ngerasa perutnya kaya keram gitu"

"Keram yang sakit banget?" tanya hana memastikan

"Gak yang banget, tapi cukup sakit dok" jawab jimin menatap hana

"Kalau saya pegang kaya tegang gitu dok, gak rileks kaya biasanya" ujar yoongi kepada hana

"Maaf sebelumnya, mungkin pertanyaan ini agak kurang berkenan, tapi kalau boleh saya tahu kapan terakhir kali kalian berhubungan badan?"

"Emm... itu...." ujar jimin ragu dengan pipi yang mulai merona, karena ia cukup malu jika membahas soal itu

"Semalam dok" ujar yoongi dengan santai

Hana hanya memanggutkan kepalanya dengan maklum

"Kalau gitu saya mau coba ambil sampel darah kamu dulu ya jimin" ujar hana segera mendekati jimin

"Rileks aja ya, gak usah tegang" ucap hana sambil menyiapkan alat suntiknya

Jimin memalingkan wajahnya, memilih untuk memandang yoongi daripada jarum suntik itu, yoongi yang paham hanya menggenggam tangannya sambil memberikan usapan pada punggung tangannya, bahkan sesekali ia mengecup punggung tangan itu

Jimin mengeratkan pegangan tangan nya kala jarum suntik itu telah menembus kulitnya dengan mata yang terpejam

"It's okay babe" ujar yoongi menenangkan jimin

Important dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang