Mission completed
Semenjak Aghni berkeputusan untuk menyanggupi pemberkasan mengenai rumah singgah, Jihane tak berhenti bersyukur dan mengucapkan terima kasihnya kepada Aghni,
Entah kenapa Aghni disini merasakan kesenangan, dimana dia merasa dianggap dan didengar bahkan mendapatkan perhatian yang tak terduga dari orang orang rumah singgah,
Ternyata ada beberapa orang yang umurnya diatas Jihane, dan hampir semua itu turunan timur atau bahkan dari ada yang keturunan Eropa,
Sampai Aghni sendiri heran kenapa semua yang berada disana itu bukan orang Indonesia, namun lagi lagi Aghni di buat shock katanya mereka mereka ini para perempuan yang dulunya di tolong oleh opa selama menjabat sebagai Jendral pada saat itu,
Dia tak sengaja menemui mereka sedang bertugas dan kebanyakan dari mereka semua ini adalah budak penjajah, atau bisa di bilang pekerja sex para tentara yang bertugas disana,
Makanya opanya ini merasa kasihan akhirnya mencoba dengan segala cara mengeluarkan mereka dari negaranya atau ada yang di perdagangkan sampai ke sini, berarti jihane juga salah satu nya,
Dan diantara mereka sudah tak memiliki kerabat orang tua dan lain sebagainnya, makanya di urus oleh Opa dan Omanya Aghni,
Dimulai berkas dan lain sebagainya ketika masih menjabat, perkara gampang ketika jabatan yang berbicara, tidak apa apa berbohong sedikit yang penting para wanita ini terselamatkan, dan sekarang sudah menjadi warga negara Indonesia semua,
Begitu kira kira cerita singkat tentang beberapa wanita dewasa yang ditampung di rumah singgah yang mengurusi rumah di depan yang ditempati mereka,
Memang rumahnya berhadapan dengan rumah Aghni, dan setelah tinggal disana mereka bekerja sesuai kemampuan nya,
Mereka mempunyai keahlian yakni di bidang wedding organizer, dimana mereka memang sangat kreatif, ada yang pintar mendekor, ada yang pintar dalam hal me make up, pintar memakaikan henna ada yang pintar memadu madankan pakaian, ada juga yang handal memasak untuk catering, dan ada juga yang pintar melobby orang orang agar bekerja sama dengan mereka, bahkan ada juga yang bisa membuat kerajinan tangan, sungguh mereka para wanita yang bertalenta,
Dan hampir setiap hari mereka memang memberikan makanan cemilan kepada masjid masjid disaat sebelum subuh itu, tanpa di ketahui orang lain, hanya mungkin marbot masjid dan DKM saja yang tau,
Memang mereka bergeraknya sangat rahasia, dan semua yang diantara mereka itu wanita yang tak lepas dari selendangnya
Mereka memakai tak sampai menutupi rambutnya tapi mereka mengenakan selendang hanya untuk dicantolkan saja atau di sampirkan ke bahu dan rambutnya masih terlihat jelas,
Seperti Jihane ini semuanya menggunakan selendang dengan style "Pakistan".
Dan sekarang selama pengajuan ke pemerintah daerah sekitar untuk penetapan/perizinan rumah singgah, Aghni selalu ditemani Jihane, karena dia paling cakap dalam hal melobby selain memasak juga,
Dan rupanya mereka menjadi sangat dekat dan akrab, panggilnya saja sudah tak ada lu gue, saya kamu dari keduanya,
Mereka menggunakan panggilan aku dan kamu, tentu ini dari Aghni yang mau katanya biar akrab saja, dan Jihane selalu menuruti apa yang di mau Aghni selama ini,
Termasuk sekarang rupanya anak anak singgah disuruh tinggal dirumah besar yang ditempati aghni, dari pada sendirian lebih baik dia ramai, meski kadang bolak balik ke rumah sebrang yang di tempati para wanita berselendang, jadi rumah aghninhanya dijadikan rumah bermain saja .
Dan hanya Jihane yang menetap tinggal menemani Aghni saat ini tentu aghni memintanya, dan disinilah mereka sedang merayakan, bahwa berkas berkas tentang rumah singgah sudah tercatat di daerahnya juga resmi mendapat izin,
KAMU SEDANG MEMBACA
wanita dan.......
Фанфикkumpulan cerita pendek atau imajinasi para wanita se-nusantara yang coba gue abadikan dalam bentuk drama, tentu gue bumbui dengan imajinasi liar yang dipunya, Cover by @its_indira