6. Secrets?!

5K 332 3
                                    

Satu minggu sudah berlalu sejak insiden mengerikan yang menimpa dua murid SBS. Hal terburuk yang dapat terjadi disekolah adalah mati mengenaskan, itulah yang terjadi pada dua murid malang ini. Keluarganya terlebih. Dan yang lebih parah lagi, pembunuh berdarah dingin itu belum ditemukan. Seperti tidak bisa lebih parah lagi, tusukan dan cakaran yang terdapat pada tubuh korban tidak dapat diidentifikasi milik makhluk apa. Sangat menyeramkan bukan.

Ternyata kedua korban SBS itu baru pulang dari detention malam itu. Mereka mendapat detention karna sudah tiga kali telat. Mereka adalah anak kelas XI tapi aku tidak pernah melihat mereka. Mungkin aku yang tidak terlalu memerhatikan sekitar. Cewek berambut pendek yang menjadi salah satu korban itu bernama Helen. Walaupun dia murid yang bandel tapi guru-guru bilang dia sangat rajin dan pintar. Dan murid-murid lain bilang bahwa mereka berdua adalah teman yang baik. Sangat disayangkan.

Sudah banyak sekali hal yang terjadi selama satu minggu. Mulai dari sekolah meminta dana untuk keluarga korban. Teman-teman terdekat dan wali kelas mereka pergi melayat bersama. Kami belajar seperti biasa. Kepala sekolah menyuruh murid-murid untuk melupakan kejadian ini pada saat upacara. Beberapa murid yang orang tuanya ketakutan langsung mengirim anaknya kesekolah lain. Oh dan tentu saja, bazaar makanan didepan sekolah kami tidak pernah dibuka lagi sejak kejadian itu.

Meski kepala sekolah kami sudah menyuruh kami untuk melupakan kejadian ini, tapi tentu saja dalam satu minggu, topik insiden ini selalu menjadi topik utama disekolah kami. Mengalahkan topik Jason(salah satu dari gerombolan, yang juga sangat populer) sudah mendapat pacar baru dari kelas XI. Aku bingung baru satu sekolah berduka terhadap dua murid tapi dia malah bisa pacaran. Oke, aku tidak berhak menilai mereka. Murid-murid berusaha menerka-nerka siapa atau apa yang membunuh korban. Ada yang menebak bahwa itu adalah manusia dengan sarung tangan berpisau. Bisa jadi sih ini. Ada yang bilang ini adalah ulah hewan yang belum ditemukan manusia. Ada juga yang bilang ini adalah ulah setan, tuyul, siluman dan lain-lain yang tidak masuk akal.

Ohiya! Ingat soal aku melihat banyak paparazzi dan channel-channel tv berdatangan untuk merekam kejadian itu. Entah mengapa selama satu minggu ini juga, satu pun channel yang kulihat datang ke tkp tidak menayangkan berita ini. Bukannya aku mau kejadian ini diberitakan hanya.. Aneh saja. Apalagi bukannya biasanya paparazzi dan orang-orang seperti itu datang kalau ditelfon. Berarti ada orang yang menelfon mereka baru mereka datang ke tkp, tapi entah kenapa juga tidak ditayangkan ditv.

Teoriku diatas adalah hasil debat aku, Bella, Sam dan Giselle. Kami juga sudah mencari digoogle soal kejadian ini. Tapi juga sama sekali tidak ada. Dalam waktu satu bulan, kami yakin kejadian ini akan seperti tidak pernah terjadi kecuali kami tidak menghilangkan fakta bahwa keluarga mereka tentu masih berduka.

Aku sedang duduk dikelas yang masih sepi, hanya ada aku, murid baru yang berada dipojok sambil menunduk menyeramkan, kalian tahu kan maksudku si Sandra, dan 2 murid cowok lain yang sedang mengobrol asik. Sedangkan Bella belum datang.

Seseorang membuka pintu kelas kami, itu Sr. Harry. Sr. Harry bukan cuman mengajar Math, dia juga merupakan wakil kepala sekolah kami. Kepala sekolah jarang menunjukkan mukanya jadi kebanyakan perintah atau pengumuman dari kepala sekolah diwakil kan oleh Sr. Harry.

"Kamu." Sr. Harry menunjukku tanpa senyum. Kaca mata besarnya menggantung diatas hidungnya. "Bantuin Sr. Tolong bawain buku ini keruang Sr ya, Sr harus pergi ke ruang kepala sekolah secepatnya."

Aku segera berdiri dan menghampirinya. Dia memberiku 3 buku yang agak tebal.

"Sr, ruang Sr dimana ya?" Tanyaku sambil menenteng buku berjudul Maths, Easy Ways 2 Learn Mathematics! Dan The Complete Maths Formula. Duh, berat sekali.

"Ruang guru B, nanti ada nama Sr dimeja, " katanya dengan datar. Sr. Harry kalau dari mukanya pasti di film-film dia adalah seorang guru yang baik dan mengajarkan yang baik kepada murid-murid. Tapi kalau disini dia seperti kebalikannya. Sr. Harry berperawakan tinggi, berkaca mata dan kira-kira baru umur 40an. Meski nggak galak, Sr. Harry tidak pernah senyum. Dia selalu terlihat datar atau marah secara diam.

The Haunted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang