Yura sangat menikmati hari ini. Baginya, hari ini adalah hari terindah yang pernah ia rasakan. Bayangkan saja, suaminya yang sangat jarang berbicara, gayanya yang sangat dingin sampai membuat Yura bingung harus bagaimana menanggapinya, menjadi seseorang yang menjelma seperti seorang pangeran. Sangat baik, perhatian, romantis, dan lainnya. Membuat ia merasa dicintai sepenuhnya.
Mereka menggantungkan gembok cintanya ditengah pagar. Tepat ditengah. Mereka ingin semua orang melihatnya. Melihatnya dan merasakan betapa besar rasa sayang yang mereka simpan satu sama lain.
Jong Hyun kembali menggenggam jemari istrinya. Ia menatap Yura yang sedang menikmati pemandangan disana. Ia tersenyum. Ia pun sangat menikmati pemandangannya. Memandang orang yang ia sayangi bahagia, dirinya pun ikut bahagia.
"Oppa, ayo kita bergegas ketempat selanjutnya. Aku tak mau kita kehabisan waktu", kata Yura membangunkan Jong Hyun dari tatapannya
Jong Hyun langsung tersenyum, "ayo. aku sampai lupa kalau kita masih memiliki tempat yang harus dikunjungi. Mungkin aku terlalu menikmati keadaan disini bersamamu", ujarnya sambil tersenyum manis, membuat Yura sangat tersipu malu.
Yura menutup wajahnya, sangat merah. Ia terlalu bahagia.
"Kemana tujuan kita selanjutnya?" tanya Jong Hyun pada Yura yang masih menutupi wajahnya.
Yura menjawabnya, "aku ingin menonton bioskop bersamamu. Tenang saja. 2D. Aku tak mau membuatmu tersiksa."
Jong Hyun tertawa terbahak-bahak. Ia teringat momen waktu ia menonton film 4D bersama Yura dan membuatnya pusing setengah mati.
"Hahaha. Baiklah, kau memang cukup bisa menyenangkan hati seseorang", jawabnya, lalu meraih pinggang yura, merangkulnya, dan berjalan bersamanya. Hal kecil, namun sangat romantis. Yura merasa sangat terjaga.***
Ternyata Yura sudah memesankan tiket untuk mereka berdua. Film bergenre drama yang mampu membuat seluruh penontonnya menangis tersedu-sedu. 'Its hard but its good', judul filmnya.
Sebelum menonton, mereka membeli sebuket popcorn dan dua gelas cola. Waktu yang sangat tepat ketika mereka sampai disana, 15 menit lagi filmnya akan dimulai.
Mereka memasuki ruang teater. Yura memilih dua bangku tepat di tengah-tengah. Sehingga mereka bisa menikmati filmnya dengan puas.***
"Aku baru tahu kau menyukai film bergenre drama" kata Jong Hyun sambil memakan popcornnya.
Yura tersenyum, "ya, memang aku tak terlalu menyukai film drama. Tapi aku pernah membaca cerita dari film ini dan aku sangat menyukainya. Kuharap kau pun begitu", jawabnya, lalu kembali meminum colanya.
"Ya, kuharap begitu", ujar Jong Hyun sambil membersihkan tangannya.Film pun dimulai, keduanya menonton sambil bergandengan tangan. Yura merasakan kehangatan yang menjalar ditubuhnya. Ia sangat nyaman berada disisi Jong Hyun.
Begitupun dengan Jong Hyun. Ia memegang erat tangan Yura seakan tak ingin melepasnya. Ia merasa Yura adalah satu-satunya.
Keduanya menikmati film itu. Film yang sangat menyedihkan. Yura sampai menangis tak hentinya. Tetapi film ini membuat Jong Hyun terharu, sekarang ia tahu, apa tujuan Yura mengajaknya menonton film ini.
Jong Hyun merangkul Yura, perlahan, hingga memeluknya.
Ia mengelus-ngelus bahu Yura. Menciumi rambutnya. Mengecup pipinya yang berlinang air mata.
"Aku tahu, aku tahu", bisiknya, membuat Yura membelalakkan matanya.
Yura cukup terkejut, "kau tahu maksudku?", tanyanya, yang membuat tangisnya berhenti.
Jong Hyun menggenggam jemari istrinya yang mungil. Memandang kedua tangannya. Terus menunduk. Lalu kembali memeluknya."Aku tak akan meninggalkanmu".
YOU ARE READING
We Can't Deny
Teen FictionYura: Aku tak bisa melepaskannya, tapi aku harus. Jong Hyun: Aku tak bisa jauh darinya, tapi aku harus. Episode terakhir variety show itu pun tiba (re: WGM). Rasa sedih, kecewa, kehilangan.. Segala emosi itu bercampur aduk dalam fikiran dan batin sa...