6

1.9K 135 2
                                    

Oh, jadi marga Mark itu Lee, mirip sama marga keluarga gua dong, batin Jeno.

"─Lu kasih ramuan sihir ya?" lanjut Jeno, membuat Mark yang tadinya merasa sangat amat pede karena jarang sekali Jeno.. Eh bukan jarang lebih tepatnya baru pertama kali ia mendengar rivalnya ini memuji setidaknya salah satu skillnya, eh malah pujian sesaat.

"Anjing, kaga lah gila lu" protes Mark gak terima.

"Dih kok ngamuk" gumam Jeno sembari melanjutkan makannya.

─────────────────────

"Gua balik dulu"

"Hm"

Jeno menatap gagang pintu utama apartment itu, membeku sesaat lalu ia membalikan tubuhnya menghadap ke posisi Mark yang sedang menonton diruang tv terlihat dari Jeno bahwa Mark ternyata tampan juga.

"Kok gak keluar?" tanya Mark tanpa menoleh, ia masih fokus menonton acara pertandingan bola.

"Eh╴itu makasih atas pertolongan lu soal.. Semalam╴ gua balik dulu" Jeno dengan terburu-buru keluar apartment Mark, segera berjalan menuju luar gedung dan ia segera menuju ke rumah karena pasti bokap serta nyokap Jeno khawatir semalam tidak pulang.

"Mirip cewek lama-lama gua pacarin lu Jen" kekeh Mark.

Dering hp Mark berbunyi, terdapat nama di layar hp nya Kadal Haechan.

"Apaan?" ketus Mark tiba-tiba.

Haechan yang disebrang sana sedikit terkejut dengan Mark yang tiba-tiba ketus padanya, padahal dirinya cuman ingin bertanya soal nanti jadi ikut ngumpul apa enggak.

"Ngumpul kaga nanti?"

Mark males banget, hari ini sama besok gak ada jadwal kelas jadi dia bisa mager-mageran dirumah─ di apartmentnya, tapi jika ia tidak kumpul maka ia akan lebih gampang bosan dan tidak punya aktivitas selain bermain game.

"Iya deh, gua ikut"

"Jeno udah balik dari apartment lu?" tanya Haechan.

Flashback...

"Sumpah gua juga rada kesel sama tuh cewek, genit amat sama lu Mark mending seksi ini mah kagak" sewot Haechan,  Jaemin yang mendengar secara tak langsung perkataan Haechan mengatai fisik perempuan itu lantas langsung memukulkan tangannya ke kepala Haechan, membuat sang empu mendesis kesakitan.

"Kalau ngomong tuh dijaga, jangan asal ceplas ceplos" ketus Jaemin.

Haechan yang menyadari bahwa ucapannya keterlaluan langsung terkekeh malu, lalu meminta maaf ke teman-temannya.

"Gua pamit pulang ya ka, makasih btw atas undangannya" pamit Mark tersenyum ke pemilik acara, sang pemilik acara a.k.a johnny tersenyum lalu berterimakasih ke mereka karena sudah menyempatkan dirinya untuk hadir.

"Langgeng ya sama kak Jaehyun" ucap Chenle.

Johnny tersenyum, "Thank you Brodie".

─────────────────────

Perjalanan mereka menuju posisi motor  memerlukan waktu sekitaran 3-5 menit karena lumayan jauh kalau harus jalan kaki.

"Kak Jaehyun sumpah cantik amat anjir" pekik Jungmin, membuat teman-temannya menoleh ke dia yang lagi salting gak karuan.

"Andai gua lebih dulu kenal sama kak Jaehyun, mungkin tadi yang nyium bibirnya itu gua" halu Jungmin.

"ADUH!" teriak Jungmin sambil memegang belakang kepalanya yang habis ditoyor sama temannya, dan itu Jaemin.

"Halu aja teross"

Jungmin memanyunkan bibirnya, dia lagi pesimis karena Jaemin yang tidak mendukung kegiatan halu per haluannya.

Langkah mereka terhenti saat melihat seseorang tergeletak di sana, dengan cepat mereka langsung berlari kecil menghampiri seseorang itu.

Mark dengan sigap memutar perlahan badannya agar dapat melihat wajah seseorang itu.

"Jeno?!" teriak Haechan.

"Udahlah kagak usah nolongin biarin aja, nanti juga nih orang ditolong sama anak-anak yang lain" ngide Jungmin.

Dan disetujuinya oleh Chenle dan Haechan, mereka kesal karena Jeno selalu mengambil keputusan tanpa mencari tau kebenarannya.

Mark berdiri, lalu berjalan meninggalkan tubuh Jeno yang tergeletak di sana, membuat kelima temannya menatapnya bingung.

"Mau kemana?" tanya Jungwoo.

Mark membalikan badannya menatap kelima temannya yang sedang menatap dirinya meminta jawaban dari pertanyaan Jungwoo.

"Katanya gak usah di tolongin..."

"Gua bercanda doang ege, serius amat" pekik Jungmin, saat melihat tatapan Mark seakan-akan sedang mengintimidasi dirinya.

Bahkan yang lain pun terdiam melihat Mark berdiri di sana sambil menatap mereka dengan tatapan datar.

"Kalau ngomong jangan seenaknya, cepet dah bantuin bawa dia ke mobil" Jaemin baru aja mau gendong Jeno, tapi Mark malah menyuruhnya untuk dirinya saja yang menggendong.

Lalu Mark meninggalkan teman-temannya sambil membawa anak curut itu.

"Tadi katanya suruh bantuin" gumam Jaemin.

"Hahaha sabar aja, lagi panik" ucap Jungwoo sambil menepuk pelan bahu Jaemin dan berjalan meninggalkan Jaemin. Karena Haechan, Jungmin, dan Chenle sudah menyusul Mark terlebih dahulu.

─────────────────────

Ada yang minta double Update kan? Special for youu karena sudah mengkomen book inii (pertama).
(≡^∇^≡)

Brengsek | MarkNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang