11

1.7K 128 7
                                    

Sesampainya di depan fakultas Jeno, Mark memberhentikan mobilnya di depan pintu utama, dan dengan cepat Jeno langsung keluar begitu saja tanpa sepatah katapun.

"No say something? Like.. Thank you?" gumam Mark.

Jeno berlari kecil di koridor kampus, lumayan gelap entah kepada jadwal yang ia dapat kelas malam, padahal pria itu ingin sekali rebahan di malam hari.

Saat dia sampai di kelas sudah terpampang jelas bahwa dosen ada disana sedang menerangkan materi, awalnya Jeno tidak ingin masuk tapi ia memberanikan diri menerima semua omelan dari dosennya itu.

Dosen itu langsung natap Jeno tajam, dan dia langsung membentak lelaki bermata sipit itu di depan kelasnya, sedangkan teman-temannya menatap Jeno bingung.

Jeno membungkuk tanda meminta maaf lalu di persilahkan duduk di bangku kosong alias tempat kumpul teman-temannya, Jeno tak mengubris panggilan keempat temannya itu, ia masih fokus mendengarkan dosen berbicara, mungkin Jeno masih kesal karena saat keadaan genting tak ada satupun temannya yang siap siaga menolong dirinya─ malah rivalnya sendiri tak sengaja dipertemukan oleh Jeno.

Selesai kelas Jeno berangsur ia memutuskan untuk langsung pulang, lelaki berkulit putih nan sipit itu tak menghiraukan ajakan keempat temannya untuk nongkrong.

"Lu kenapa Jen?" tanya Jisung sambil merangkul pundak Jeno

Jeno menatap ke depan dengan ekspresi datar, teman-temannya tau bahwa teman satunya ini sedang marah kepada mereka.

"Kok lu bisa telat?" pertanyaan selanjutnya ditanya sama Daeyoung.

Jeno masih menghiraukan pertanyaan-pertanyaan temannya ini, lalu karena kesabarannya sudah hilang.

"LU PADA BISA DIEM GAK?! BACOT BANGET JADI ORANG!" teriak Jeno kesal.

Daeyoung, Sion, Renjun, serta Jisung tersentak kaget mendengar teriakan kesal dari Jeno. Mereka langsung meminta maaf dan ditinggalkan oleh Jeno begitu saja, kayaknya Jeno marah besar.

"Elu sih!"

"Hah?! Gua?" tunjuk Sion ke dirinya sendiri tidak terima disalahkan begitu saja, toh dia tidak tau penyebab Jeno marah ke mereka.

─────────────────────

Di malam hari tentunya kampus sepi dan disini hanya tersisa Jeno saja,  duduk di halte bis depan kampus sambil menunggu bis tiba karena sudah malam hanya tersisa satu pemberangkatan bis dan itu jam 9, sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 masih tersisa sejam lagi Jeno harus menunggu ditempat se sepi itu.

Always.. Jeno santai sebenarnya tidak takut, tapi karena dirinya ingat kejadian tadi membuat bulu kuduknya seketika merinding.

Tak lama dari itu, seorang pria dengan motor sport nya berhenti di depan halte, membuka helm dan ternyata itu Haechan.

"Ngapain disini?" tanya Haechan.

Jeno males menanggapi sebenarnya, tapi ia butuh pertolongan geng musuhnya itu untuk mengantarkan dirinya pulang agar Jeno segera bisa istirahat di rumah.

Tapi harapan ia pupus seketika saat Jeno sampai di rumah, Pria ini di antar pulang oleh Haechan tapi saat Jeno baru selesai mandi dan kini dirinya sedang mengeringkan rambut, ia secara tak sengaja menatap keluar jendela dan melihat sosok pria yang tadi.

Berdiri didepan rumah Jeno sambil melihat kearah pintu utama masuk, Jeno sudah punya firasat buruk entah perlakuan apa yang tidak ia sadari hingga membuatnya di teror terus-terusan.

Jeno langsung mengambil handphone serta dompetnya saat melihat pria itu mencoba untuk menerobos pintu rumah Jeno.

Dengan cepat lelaki bermata sipit alias Lee Jeno langsung menelpon teman-temannya entah kenapa mereka tidak aktif satupun membuat Jeno memaki mereka disana, entah kenapa tangan dia langsung bergerak mencari satu kontak...

Dan itu Mark, telepon Jeno di angkat oleh Mark. Lelaki itu mendapatkan nomor Mark saat Jeno sempat mengajak Mark duel di ring tinju untuk menguji seberapa kemampuan dirinya.

"Napa?"

"Pliss, tolong gua.. Mark"

Yang tadinya Mark biasa saja kini nadanya berubah menjadi cemas saat mendengar suara Jeno gemeter ketakutan di sebrang sana.

"Lu dimana? Sharelock cepet!" Teriak Mark panik.

Jeno dengan terburu-buru dan tangannya yang sedikit gemeter langsung mengirim lokasinya ke Mark dan saat itu Mark hanya mengeread pesannya saja.

Klek

"Setan!" maki Jeno saat mendengar bahwa pria itu berhasil masuk ke rumah Jeno, tanpa pikir panjang Jeno langsung mengunci kamarnya lalu ia berdiri di balkon kamar tidurnya.

"Lu disini kan?!" teriak pria itu di depan kamar Jeno.

Shit!

BRAK.

Terpampang jelas muka pria itu, Jeno langsung tersentak kaget melihat pintunya didobrak kasar olehnya.

"MAU APA LU BAJINGAN!"

─────────────────────

Brengsek | MarkNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang