7

1.8K 120 0
                                    

"Eh coy, nanti diajak sparing sama anak sini" ucap Haechan sembari fokus bermain game di ponselnya.

Mark mengernyitkan alisnya, "Siapa?"

Haechan menoleh sekilas, "Geng The Wolf, salah satu anggotanya bilang kalau mau sparing mobile legend"

Sontak membuat teman-temannya terkejut bukan main, biasanya geng The Wolf bakal sparing berantem tonjok-tonjokan real bukan game, tumben amat.

"Dimana?" kali ini yang nanya Jaemin.

"Cafe depan kampus, nanti malam katanya pada mau gak?"

"Gua ngikut yang lain aja dah" ucap Mark sembari menghela nafas pendek.

Dan yang lain pun menyetujui akhirnya mereka sepakat buat sparing sama geng The Wolf yang dimaksud Haechan.

─────────────────────

"Boys, gua mau ke toilet dulu ya" Jeno pamit dan berjalan menuju toilet pria di kampusnya, karena sekarang ada jadwal kelas malam.

Jeno mencuci tangannya lalu menatap dirinya di cermin, merasa ganteng Jeno lalu membelakangi rambutnya dan mengewink ke kaca alias dirinya sendiri, Jeno berjalan keluar berniat masuk ke kelas.

Tapi ia mengurungkan niatnya karena melihat wanita cantik yang sedang berdiri di pintu kelas sambil sesekali mengintip, sepertinya dia lagi nunggu seseorang.

"Nyari siapa?" tanya Jeno ke wanita cantik itu.

Mata yang khas, kulit seputih susu, rambut hitam pendek dan wanita itu lumayan tinggi dikalangan wanita di sekitaran Jeno.

"Oh hai ka! Aku nyari yang namanya Jeno ada gak ya?" tanya wanita itu.

Jeno mengernyitkan alisnya, "Gua? Kenapa?"

"Oh! Kakak  yang namanya Jeno ya? Ini kak, aku mau ngasih surat dari temen aku" ucap wanita itu sambil menyodorkan kertas yang sudah dilipat secantik mungkin.

Jeno dengan bingung menerima surat itu, dan wanita itu membungkuk lalu pergi meninggalkan Jeno yang masih mematung disana.

Lalu tak lama dari itu Jeno masuk dan mendapat sautan heboh dari teman-temannya, ternyata mereka udah ngeliat adegan kasih surat hahahaha.

"Ciee uhuy! Dari siapa tuh??" teriak Jaemin kesenangan, lalu ia melompat dan menghampiri Jeno yang cengengesan gak jelas.

"Gak tau dah"

"Buka coba Jen, pengen liat gua"

Sebelum Jeno membuka suratnya ia duduk di salah satu bangku kelas dan teman-temannya berdiri di belakang Jeno untuk melihat isi surat itu.

"Hai kaa, aku Karina dari jurusan hukum adik tingkat kakak, aku suka sama kakak dari awal kita ketemu, apalagi aku tau kalau kakak sendiri lumayan terkenal di kampus ini, bukan di satu jurusan tapi hampir semua jurusan, awalnya aku mau mundur aja tapi pas aku tau ternyata kakak se responsif itu aku akhirnya beraniin diri buat ngungkapin perasaan aku ke kakak─"

"Busetttt, dikasih nomor telepon gak tuh" goda Jungwoo.

Jeno langsung menutup surat itu, lalu ia langsung masukkan ke dalam kantong celana jeans yang sedang ia pakai.

"Yeu, parah amat lu! Kita kan sebagai kawan pasti kepo"

"Lu pada aja yang kepoan" julid Jeno.

─────────────────────

"Nanti jadi Jen?" tanya Renjun memastikan sambil merangkuk pundak Jeno yang lumayan tinggi.

"Jadi lah, kapan lagi kita sparing mobil lejen sama tuh cowok sok kecakepan"

"Ngomong lu tuh dibenerin dulu baru ngejulid" ucap Chenle.

Haechan langsung tertawa kencang karena melihat Jeno habis dimarahi, dan membuat Jaemin serta Jungwoo menoyor kepala Haechan kesal.

"Gua ijin kagak ikut ya, lagi males banget gua" ucap Jisung.

"Dih, apaan dah─ Kagak boleh, kita mesti barengan jangan curang lu awas ae pulang diam-diam" ucap Jeno memarahi Jisung yang sedang memanyunkan bibirnya.

─────────────────────

Sorry kalau ada kesalahan ketik.

Brengsek | MarkNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang