3

2.3K 183 35
                                    






Sing menarik masker yang dia gunakan lebih keatas menutupi wajahnya saat pelayan café mendekat mengantar pesanan ke meja mereka, lalu menyamankan duduk nya kembali ketika pelayan itu pergi.

Ricky menatap diam Sing dihadapannya yang gelisah melirik sekitarnya, "Kau belum seterkenal itu, kau tau?" ucapnya sambil menyesap kopinya.

Sing meminum iced americano-nya mengabaikan Ricky, "Katakan apa yang mau kau bicarakan?"

Ricky menghela nafas sebelum memulai pembicaraan, "Kau pasti punya penjelasan kenapa kau menghubungiku malam itu kan?"



flashback

Sing bangkit dari duduknya, berdiri dan keluar dari kamar mandi mengikuti Zayyan, sedikit berlari karena dia sempat kehilangannya, lalu matanya melihat Zayyan keluar dari restoran, Sing mempercepat langkahnya dan melangkah pelan saat jarak mereka sudah dekat.

Dari tempat dia berdiri, dia bisa melihat Zayyan berjongkok dengan bahu bergetar, dia tau Zayyan sedang menangis. Dan hal itu membuat hatinya berdenyut. 

Perasaan ragu merasukinya, ia ingin menghibur Zayyan, tapi dia cukup tau diri kalau dialah penyebab Zayyan menangis saat ini.  

Akhirnya dengan berat hati, melangkahkan kakinya menjauh.


.


"Dari mana kau?" Tanya Lex sambil melihat kebelakang Sing mencari Zayyan, "Dimana Zayyan? Aku rasa kalian tadi bersama?"

Sing menarik salah satu kursi yang tersisa di sebelah Wain, lalu duduk. "Tadi aku lihat Zayyan hyung keluar, mungkin mencari udara segar." jawab Sing dengan wajah murung. 

Lex mengangguk mengerti, tapi matanya tetap menatap Sing, akhir-akhir ini Lex juga merasa Sing sedikit agak berbeda dari biasanya. Sing terlihat lebih pendiam jika tidak didepan kamera, Dia tau pasti ada yang terjadi antara Sing dan Zayyan, mereka terlihat menjaga jarak akhir-akhir ini, apalagi Sing selalu punya alasan untuk tidur di kamarnya atau di kamar member lain. Dan bagaimanapun Lex menganggap mereka sudah dewasa dan sudah bisa menyelesaikan masalah diantara mereka sendiri tanpa perlu melibatkan dirinya, tapi jika ini terus berlanjut dan mempengaruhi grup, dia mungkin akan turun tangan.

"Aaa~" Leo membuka mulutnya minta disuapi. Hyunsik tersenyum melihatnya, dengan senang hati menyuapi Leo seperti sedang menyuapi bayi. Sing menatap jengkel Leo, suasana hatinya sedang tidak baik dan melihat Leo yang begitu manja dengan hyung tertua mereka membuatnya sedikit kesal, ia mengambil tisu dihadapannya lalu merematnya membentuk bola kecil lalu melemparkannya kearah Leo.

"Ada apa denganmu hah?" Leo melempar balik Sing dengan tisu.

"Kau pikir berapa usia mu hah?" Sing membalas lemparan Leo, terjadi lempar melempar diantara mereka lalu berhenti saat manajer menegur. Dan beralih adu pelototan yang membuat Hyunsik tertawa gemas.

Sing menatap kesal Leo yang menjulurkan lidahnya, lalu beralih melihat Wain disebelahnya yang fokus memakan makanannya, "Hyung." panggilnya pelan.

"Hm." Wain melihat kearah Sing, "Apa?"

"Apa kau punya nomor teman Zayyan hyung?" tanya Sing.

Wain mengerutkan keningnya, "Teman yang mana kau maksud?"

EROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang