5

2.5K 200 51
                                    




"Baju ku basah semua." Leo menggerutu melihat kondisinya yang basah kuyup.

"Makanya tadi langsung pulang." Hyunsik menjitak pelan kepala Leo gemas.

"Zayyan hyung yang tak ingin pulang hyung." balas Leo tak terima.

Zayyan menatap Leo tak percaya, Bocah itu yang merengek agar mereka bermain lebih lama. Dia bilang sudah lama tak keluar dan menghabiskan waktu bebas seperti tadi dan sekarang dia memfitnahnya.

Zayyan menendang pelan belakang lutut Leo sehingga dia kehilangan keseimbangan dan membuatnya hampir terjatuh.

"YA!" Teriak Leo.

Zayyan tersenyum meremehkan melihat Leo, ia mengangkat dagunya keatas seakan menantang.

Leo yang merasa terpancing langsung berlari mengejar Zayyan, "Kemari kau!"

"Hah." Hyunsik hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan mereka berdua.

.

Zayyan berlari secepatnya menghindari Leo menuju pintu dorm mereka, tangannya dengan cepat memasukkan kode pintu lalu segera masuk setelah pintu terbuka.

Karna terlalu terburu-buru masuk dia sampai tak menyadari ada seseorang dibalik pintu yang juga ingin keluar. Keduanya bertabrakan dengan cukup kuat.

"Aduh," Zayyan meringis pelan.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Sing khawatir.

Zayyan terdiam mendengar suara orang dihadapannya, ia menundukkan wajahnya tak ingin melihat wajah Sing, tangannya dengan cepat berusaha melepas rangkulan tangan di pinggangnya.

Tangan Sing otomatis menahan tubuh Zayyan agar tak terjatuh.

"Kau baik-baik saja kan?" ulang Sing menuntut jawaban.

Sing merendahkan wajahnya mencoba melihat wajah Zayyan yang terus menunduk.

"Menjauh dariku." Ucap Zayyan dingin.

Sing menatap lekat wajah Zayyan yang begitu dekat dengan wajahnya. Dia bisa merasakan dadanya berdebar dengan cepat, sudah lama ia tak berada sedekat ini dengan Zayyan,  melihat wajahnya dari dekat.

Tiba-tiba perasaan gugup menghampirinya, tanpa sengaja tangannya meremas pelan pinggang Zayyan.

Zayyan terkejut dengan apa yang Sing lakukan. Ia mengeratkan giginya, mendorong Sing menjauh.

Sing bergeming. Masih berdiri diposisi yang sama.

Dia melihat perubahan wajah Zayyan yang semula menatapnya marah berubah mejadi kepanikan, ia juga merasakan ketegangan dari tubuh Zayyan.

Zayyan memberontak, mendorongnya menjauh. 


Tidak.


Sing takkan membiarkan Zayyan pergi, masa bodoh jika dia egois.

Tidak akan ada waktu seperti ini lagi.

Zayyan selalu menghindarinya, bahkan melihatnya saja enggan.

Mengeratkan genggaman tangannya di pinggang Zayyan lalu menariknya mendekat, merapatkan tubuh mereka hingga menempel.

EROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang