10

1.2K 100 60
                                    







"Bagaimana?" tanya Wain pada Zayyan yang sibuk menguyah sosis buatannya.

Zayyan mengangguk-anggukan kepalanya menilai masakan Wain. "Emm, aku lebih suka ramen." kata Zayyan dengan mulut penuhnya yang menggembung. 

Wain tersenyum tipis mendengar balasan dari Zayyan. Ternyata ramen masih berada di tahta tertinggi, padahal ia sudah memasaknya semaksimal mungkin.

Hyunsik yang berada di sebelah Zayyan, menahan rasa gemasnya melihat wajah imut yang Zayyan tunjukkan dengan pipinya yang menggembung lucu. Mendekatkan wajahnya kearah Zayyan, bersiap menggigit pipinya yang bulat. Kalau saja Sing tak langsung menahan wajah hyung tertuanya itu dan mendorongnya menjauh.

Lirikan maut dari Hyunsik sebisa mungkin Sing abaikan. Tangannya mengambil satu sosis besar dengan sumpit dan memberinya pada Zayyan. "Makanlah." ujarnya pelan.

Zayyan hampir tersedak disela kunyahannya, dia masih belum terbiasa dengan perlakuan Sing yang kembali perhatian padanya. Zayyan mengangguk dan mengucapkan terima kasih tanpa suara.

Sing tersenyum kecil melihat itu. 

"Apa ini? kalian sudah berbaikan? tanpa drama?" Leo pikir dia akan melihat drama maaf-memaaf yang akan Sing dan Zayyan lakukan setelah perang dingin yang terjadi selama ini, setidaknya di depannya. 

Sing mengabaikan ucapan Leo lanjut memakan sosisnya seolah tak mendengar apapun.

Zayyan mengambil sosis yang diberi Sing tadi dan memakannya sedikit, "Memangnya kami bertengkar?" tanyanya pada Leo dengan wajah tampa dosa.

Leo menatap Zayyan seolah berkata, 'kau bercanda?' setelah perang dingin yang kalian lakukan sangat berdampak padanya, Zayyan sama sekali tak bernafsu melakukan apapun, biasanya dia yang paling semangat di antara mereka. Apa pun yang Leo lakukan untuk membuat Zayyan kembali ceria sama sekali tidak berpengaruh dan dia sama sekali tak ingin bermain dengannya beberapa minggu lamanya, hyungnya terus terlihat murung. Dan sekarang Zayyan bertanya, 'Memang kami bertengkar?' serius?!

"Lalu bisa jelaskan kenapa Sing tidur di kamar Beomsoo? kalian bahkan tak pernah bicara sama sekali! Apa namanya jika tidak bertengkar?! karna itu juga kau menjauhi ku!" tuntut Leo, suara nya telah naik.

"Kau tak perlu meninggikan suara mu." Sing memperingati Leo dengan suara dingin, sangat terganggu melihat Leo berteriak pada Zayyan. Dia tak suka itu. "Aku yang memilih tidur dengan Beomsoo, tak ada hubungannya dengan Zayyan."

"Wah." Leo tak habis pikir kedua orang ini sangat kompak untuk menyembunyikan hal sia-sia.

"Hal yang bagus kan mereka berbaikan, jadi apa masalahnya?" kata Hyunsik pada Leo.

"Hyung!" protes Leo pada Hyunsik, Dia tau itu hal yang bagus, tapi fakta mereka bertindak seolah tak pernah terjadi pertengkaran di antara mereka sangat menyebalkan bagi Leo.

"Hanya sebuah kesalahpahaman, aku salah paham pada Sing. Tapi itu sudah berlalu, jadi jangan mengungkitnya lagi Oyin." kata Zayyan pada Leo yang menekuk wajah.

"Salah paham apanya? Kau tak lihat pria itu seperti mayat hidup beberapa minggu ini?" Leo menunjuk Sing tepat diwajahnya dengan sumpit. "Bahkan dia merokok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang