2

22 2 0
                                    

Bagi Elvin impiannya adalah menikahi kekasih hatinya. Beberapa hari lagi mereka akan tunangan. Untuk itu dia ingin menemui semua teman-temannya. Elvin seorang pengusaha yang terbilang sukses di usianya sekarang. Walaupun dia hanya meneruskan perusahaan ayahnya namun dia mampu membuat perusahaan ayahnya berkembang pesat semenjak di ambil alih olehnya. Ayahnya sekarang koma sehingga dia yang mengambil alih beberapa bulan ini. Biasanya dia hanya akan sibuk dengan usaha cafe dan bengkel yang di milikinya.

"Wahh yang bentar lagi tunangan" kata Gio teman Elvin . Mereka sedang berada di bar. 

" Sebelum ada larangan untuk keluar. Ayo kita menikmati ini" kata salah satu temannya sambil memberikan minuman untuknya.

"Hanya sedikit. Saya tidak ingin mabuk dan membuat Gea marah" Elvin menerima minuman alkohol itu dan meneguknya sedikit.

"Wah calon-calon suami takut istri nih Yee" ejek yang lain. 

Di tempat mereka ada beberapa cewek juga beberapa cowok. Sepertinya mereka semua teman kuliah Elvin.

Seorang cewek terus memperhatikan Elvin dengan wajah yang tidak bisa di tebak.

" Dian sepertinya kamu harus nyerah. Dia sebentar lagi akan bertunangan" teriak teman cewek yang memperhatikan Elvin. Karena bisingnya suara musik mereka harus berteriak agar bisa saling mendengarkan.

"Tidak bisa. Bahkan setelah menikah nanti aku akan merebut Elvin dari perempuan kampung itu" ucapnya dengan berapi-api.

Seseorang membubuhkan sesuatu ke dalam gelas Elvin tanpa Elvin sadari. Karena asik berbincang dengan temannya dia meminum minuman itu.

Mereka terus minum hingga mabuk. Mereka bahkan harus memanggil supir bayaran untuk menjemput mereka karena mereka menggunakan mobil.

Elvin merasakan tubuhnya semakin panas. Dia berusaha untuk menyadarkan dirinya. Dan ingin kembali ke rumahnya.

.........

Elvin masih ingin tidur namun harus terbangun karena keributan di luar. Dia lalu mengucek matanya dan melihat ke sekelilingnya dan betapa kagetnya dia saat melihat seorang perempuan tidur di sampingnya. 

"Tidak mungkin" dia tak percaya. Dan disitu pintu juga terbuka. Dia dan perempuan itu lalu di tarik paksa oleh orang yang berpakaian hitam dan di bawah kerumahnya. Dan disini lah dia dengan kebingungannya dan juga melihat wajah sedih Gea. Dia masih linglung. Seharusnya semalam dia tidak mabuk. Dia berusaha menjelaskan pada Gea namun gea tetap menolak.

"Gak ada yang perlu di jelaskan Elvin. Kamu tahu aku seperti apa. Sekali kamu menghianati aku maka jangan pernah untuk meminta untuk kembali. Hubungan kita selesai disini. Aku akan pergi " Gea lalu masuk ke dalam kamarnya yang di tempati disini. Dia mengunci pintu kamarnya. 

"Gea dengarkan aku" Elvin terus berteriak dan mengedor pintu kamarnya 

Mamanya yang melihat itu lalu mendekatinya

"Biarkan dia menenangkan diri dulu Elvin. Bagaimana pun dia syok. Dan juga kamu memang salah dan harus bertanggung jawab " 

"Gak bisa ma. Dia akan pergi jika kami tidak menyelesaikan masalah ini sekarang" 

Di dalam kamar Gea duduk di belakang pintu sambil menangis. Dia benar-benar kecewa dengan Elvin. Jika dia berselingkuh saja mungkin Gea masih bisa memaafkannya namun ini dia telah berhubungan badan dengan wanita lain. Gea tidak ingin perempuan itu hamil dan mengganggu rumah tangga mereka. Lebih baik mereka berpisah.

Gea bangkit dan mengambil barangnya.

Dia lalu keluar kamar namun di cegah oleh Elvin. Elvin menarik koper Gea .

GABRIELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang