-02

2K 181 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
















__


Karel bergerak gelisah dalam tidurnya. Wajahnya dipenuhi keringat. Tubuhnya tidak bisa diam diatas ranjang.


Bunyi keras dari alarm ponselnya membuat Karel tersadar. Gadis itu duduk dengan masih mengingat mimpi yang baru pertama ia mengalaminya.


Tangan Karel terulur dibalik selimut meraba sesuatu dibawah sana dan dirinya tiba-tiba bergidik jijik saat tanganya terasa basah "Sial kok bisa-bisanya gue mimpi lagi ngewe".


"Ewww mana sama Yoshua lagi. Gak deh amit amit". Karel melempar selimutnya keras, bangkit untuk segera mandi dan menyegarkan isi otaknya yang mulai semakin aneh.



Karel kembali sampai dikampus. Hari ini hanya ada satu kelas pagi, jadi dia bisa menghabiskan sisa harinya dengan jalan-jalan setelah tugasnya, akhirnya diterima oleh Dosen yang sering dipanggilnya Pak Kumis.


Tanpa sengaja mata Karel melihat sosok pria yang satu minggu lalu ditabraknya. Pria itu ikut turun bersamaan gadis lainnya dan mengecup kening si gadis sebelum akhirnya keduanya berpisah.


Otak Karel seketika menjelajah kemanapun.


Winka tanpa sengaja memandang Karel yang melamun. Iris mereka bertemu sebelum Karel yang memutus kontak mata dan buru-buru pergi sebelum jadi mangsa selanjutnya.






..


"Yas lu yakin gak mau nemenin gue jalan-jalan nih". Karel masih mencoba peruntungannya menarik Yasmine untuk jalan-jalan bersama.


Gadis yang tampak ruwet disampingnya menggeleng pasti. "Gak ya Rel, otak gue udah berasep si kumis berulah lagi. Lo ndiri aja sekarang gue yang mau jadi ambis". Karel menurunkan bibirnya sedih. Terpaksa lah dia jalan jalan sendirian.


"Ngapa gak ngajak Yoshua aja sih kalo ogah sendirian". Yasmine sebentar mendongak untuk melihat raut wajah sahabatnya.


"Ogah! Mending gue kagak jadi pergi". Karel bergidik, tiba-tiba mengingat mimpi mesumnya tadi pagi.


"Dahlah kalo lu gak mau, bye". Karel meninggalkan Yasmine seorang diri di Cafetaria.



Karel turun dari Bis. Deretan pertokoan sudah didepan mata, ia bingung hendak jalan jalan kemana, jadi dia memilih duduk diam dicafe sembari menikmati sepotong pastry dan secangkir macchiato sembari memandang keluar jendela cafe.


"Iya saya minta maaf, saya tidak berniat meminta gratisan tapi dompet saya tertinggal dimobil".


"Bisa naik mobil tapi bayar kopi aja gak. Kalo mau gratisan ada air putih tuh didepan".


Merasa terusik Karel mengalihkan pandangannya pada meja tinggi kasir. Ada perdebatan antara si kasir dan pelanggan, Karel acuhkan itu karena merasa bukan urusannya, namun suara si kasir semakin tidak enak didengar.


Dengan berniat menolong Karel beranjak dari kursinya, menghampiri sosok yang sedang dimaki yang ternyata sosok itu adalah orang yang sudah dua kali ditemuinya tanpa sengaja, tiga kali dengan ini.


"Eh Bapak". Kaget Karel sesaat dan memilih membayar terlebih dulu pesanan milik Winka.


"Terimakasih tapi saya akan menggantinya". Ujar Winka.


THIRSTY [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang