- 11

2.4K 174 9
                                    

Happy Reading

.
.
.










__


Suka cita memenuhi auditorium setelah semua acara wisuda telah dilakukan. Karelian berhasil mendapat gelarnya sebagai Sarjana Desain. Berbagai ucapan selamat telah dia terima dengan bucket bunga yang memenuhi kedua tangannya.

"Sayang akhirnya anak Mama lulus juga, selamat ya sekali lagi. Mama bangga sama kamu". Karel masuk dalam pelukan Ibunya juga sosok sang Ayah yang juga merengkuh dua wanita tercintanya.

Karel berfoto dengan Ayah Ibunya. Sebelum akhirnya Yasmine menyeretnya setelah meminta izin pada kedua orangtuanya. Dengan sopan tentu saja.

"Foto bareng dulu kita". Dan disana sudah berkumpul teman teman lainnya yang sama sama berjuang sejak meraka masih menjadi seorang maba.

Mereka melempar topi sebagai akhir usai mengabadikan momen. Karel sempat menangis memeluk Yasmine. Memorinya dipaksa berputar ketika pertama kali dirinya bertemu Yasmine saat dulu, Yasmine dan dirinya sama sama dihukum karena tidak mengerjakan tugas. Mereka kemudian menjadi Akrab saling berbagi kenakalan, susah senang mereka jalani bersama hingga ini akan mejadi awal keduanya menempuh hidup sebenarnya.

"Udah ah jangan nangis geli gue". Yasmine melepas pelukannya. Dan meski berkata begitu matanya seolah tidak berhenti menangis, tangannya sudah basah karena terus mengusap air matanya.

Hidung dan mata Karel memerah, dia tidak secengeng Yasmine yang masih menangis tapi Karel kembli memeluk tubuh sahabatnya itu.

"Gue dulu slalu bilang bosen ketemu lu terus, tapi sekarang gue bakal kangen kalo gak ketemu sama lu Yas". Dan kalimat sedih itu semakin menguras air mata Yasmine.


Yasmine menarik ingusnya yang hampir menampakkan diri. Dia melepas pelukannya dan saling tersenyum dengan Karel walau sama sama mata memerah.

"Kak Karel". Dari kejauhan Sully berteriak senang dengan Winka berjalan sedikit dibelakang lengkap membawa buket bunga berbagai jenis.

"Selamat Kak beberapa tahun lagi aku bakal nyusul hehe". Karel tersenyum menerima perkataan Sully.

Membiarkan sang keponakan dan sang kekasih bercengkrama. Winka menoleh pada Yasmine yang masih menarik ingusnya, hidung gadis itu sudah begitu merah membuat Winka melepaskan tawanya.

"Nih daripada tanganmu kena ingus". Sesaat Yasmine terdiam untuk memproses semua keberuntungannya menerima barang dari si Om. Gurat bahagianya begitu ketara dan dengan cepat dia merebut sapu tangan Winka.

"Ekhm. Kamu kesini mau nemuin aku ato Yasmine sih". Dan Karel yang menyadari pemandangan itu berdehem menatap sebal pada Winka dan Yasmine yang malah terkekeh dengan Karel yang bereaksi menggemaskan.

"Om aku angkat telfon Bastian dulu ya". Winka mengangguk membiarkan Sully sedikit menjauh.

Pria berjas itu memberikan buket bunga yang sejak tadi dibawanya pada Karel. "Gak usah ngambek ah kamu makin gemes aku gak kuat".

"Dahlah daripada jadi nyamuk gue mau samper si gigi aja". Pasangan didekatnya bahkan tidak menghiraukan dumelan atau kepergian Yasmine.

"Lagian kamu ngapain sih ngasih ngasih gitu ke Yasmine".

"Kasian dek tadi umbelnya keluar, takut kemakan". Harusnya Karel masih sok ngambek tapi mendengar penuturan Winka, Karel ingin tergelak.

"Umbel tuh ingus kan". Winka mengangguk mengusak lembut rambut Karel.




THIRSTY [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang