Happy Reading
.
.
.__
Karel masih disibukan dengan kegiatan bazar yang diadakan di fakultasnya. Ada berbagai stand pangan, fashion, berbagai barang antik dll. Karel sebenarnya tidak minat menjadi salah satu yang sibuk dengan standnya, tapi Yasmine yang dengan seenaknya mendaftarkan namanya pada salah satunya, terpaksa membuatnya ikut.
"Stand kita yang paling rame soalnya ada Karel". Celetukan Malik yang usai menyajikan pesanan si gerombolan anak fisip, membuat yang lainnya setuju.
Bukan rahasia umum kalau Karelian Yovela Abraham, itu salah satu kembang kampus. Mulai dari junior senior, semua mengenali nama dan wajah Karel. Tapi Karel sendiri yang berlagak seolah dirinya hanya mahasiswi biasa.
"Bukan gue, emang dasarnya aja kita ambil korean food jadi rame. Jaman sekarang tuh banyak anak anak gen z yang gila drakoran, nonton konser meski gak tau mereka siapa, kebawa deh tuh selera makannya biar kayak mereka". Papar Karel.
"Iyain aja deh".
"Rel gue nambah mandunya dong, tapi harus elo yang nyajiin". Karel mendengus meski tak ayal tetap mengantarkan pesanan si Jean, anak basket yang dulu awal semester 4 juga pernah confess padanya.
"Ini kalo bukan gue diseret Yasmine wilblud, mending gue drakoran aja". Karel mendengus pasalnya ia juga yang terlihat paling sibuk.
" Elah gak ikhlas banget lo Rel, ini itu sebagai pelatihan kalo lo mau buka warung lulusan nanti". Sahutan Yasmine yang sedang angkut angkut krat minuman bersama Rafathar.
Bukan yang lainnya tega, hanya saja mereka si pelanggan yang request ingin Karel yang melayani pesanannya atau mereka akan pergi memilih stand lain.
Memang the power of Karel.
..
Rafathar yang melihat Karel kelelahan menyodorkan sebotol mineral dingin yang tutupnya sudah dia bukakan.
"Udah selesai Rel, makasih berkat lo kita bisa ngumpulin banyak uang. Lo gak usah ikut beberes biar gue sama lainnya aja". Karel mengangguk tidak berniat sok baik ingin membantu karena sekarang tubuhnya sudah letih.
"Lu bilangin Yasmine ya, gue balik duluan udah capek nih". Rafathar mengangguk dengan senyum manisnya.
Karel meraih sling bagnya dan mulai keluar dari stand tenda milik kelompoknya.
..
Karel meluruskan kedua kakinya sembari menunggu bis datang, tangan kanannya mengepal untuk memukul mukul lututnya yang pegal.
"Jangan dipukilin nanti makin linu". Karel mendongak dan mendapati Winka sudah ada didepannya dengan tangan yang menahan tangannya.
"Mas..". Winka tersenyum. Pria itu meraih sapu tangan dalam saku jasnya dan mengusap keringat Karel pada keningnya.
Karel yang tidak tahu akan mendapat perlakuan seperti itu jantungnya berdentum keras. Wajahnya ikut menghangat.
"Ayo aku anter balik". Selepas membersihkan keringat Karel, Winka mengulurkan tangannya berharap Karel meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIRSTY [√]
Fanfiction[ short story ] K selalu menolak ajakan kencan siapapun mendadak berubah saat W hadir dalam hidupnya banyak kata vulgar, tidak disarankan untuk yang dibawa umur gender switch !WARNING! 19+