henry menggeliat di tempat tidurnya yang nyaman dan ia masih enggan bangkit dari tempt tidurnya, ia kembali memejamkan mata hingga telinganya di tarik oleh ayah nya kesal dengan tingkah putra kesayangan nya satu ini.
"adududuh ayah ayah, pagi pagi sudah marah marah"
henry mengusap telinga nya yang sakit.
"ini sudah hampir jam makan siang kau enak saja mau tidur lagi, kau mau ayah tarik semua fasilitas yang kau punya baru kau tahu rasa"
"maaf ayah, tadi malam aku pulang larut karena aku datang ke pesta ulang tahun teman ku"
henry mengerucutkan bibirnya dan segera bangkit sebelum ayah nya menyeretnya ke ruang makan dengan telinga di jewer, henry sarapan dengan pakaian tidurnya dan itu adalah bukan sarapan siang pertamanya.
sekembalinya ke kamar henry mengerutkan dahi melihat beberapa pakaian nya di kemas, ia mendekati pelayan wanita yang sedang sibuk itu lalu duduk di pinggir tempat tidur.
"untuk apa semua ini?"
"lho pangeran tidak tahu ya?"
"tahu apa emang nya"
"anda dan ayah anda akan ke amerika malam ini, ada acara acara yang melibatkan anda dan ayah anda"
"apa, kalau begitu aku harus bergegas bersiap"
henry kelabakan dan ia sampai tersandung gara gara semua di lakukan dengan buru buru, pelayan cuma bisa geleng geleng saja dan meninggalkan pangeran nya yang kadang suka ceroboh itu.
selama penerbangan ia usahakan agar tidak mendengarkan semua peraturan dan khutbah rutin ayah nya yang minta ampun bagai kereta api tanpa ujung sampai sampai kepalanya terjatuh jatuh karena ia sangat mengantuk, saat sampai henry berbinar melihat beberapa hal hal ikonik dari amerika.
di bandara ia di sambut oleh orang orang dari kedutaan dan presiden wanita dari negara yang mana sudah lama henry ingin pergi, negri di mana kebebasan untuk setiap orang.
wanita yang cantik di usianya itu mengusap wajahnya lalu memeluknya, henry menoleh ke ayah nya yang tersenyum penuh misterius.
"aku tidak ingin hadir"
"ayolah alex, kali ini ibumu sangat berharap kau hadir dan ia mau kau bertemu seseorang"
"siapa?"
"taamu dari Inggris, ibu mu mengundang mereka datang dan bukan kah minggu depan kau akan kesana untuk liburan dan melanjutkan kuliah mu disana?"
"bukan inginku tapi ibuku"
laki laki yang lebih tua darinya itu merupakan orang kepercayaan nya yang bertugas mengurus putranya, entah mengapa akhir akhir ini ia melihat si ibu menelpon seseorang sambil berbisik sambil memandang ke arah nya.
"sudah rapi, tinggal ini lagi"
laki laki itu menyelipkan sapu tangan ke saku jas nya, alex memiringkan bibir nya.
"tidak buruk, selera ibu dalam pakaian memang beda"
"ia sayang padamu, ia memperhatikan semua nya untuk mu dan aku yakin semua yang ia berikan dan lakukan karena ia sangat menyayangi mu alex agar kau menjadi pribadi yang baik dan sepertinya ibu mu punya rencana ke depan untuk mu"
"rencana, sudah aku duga ada hal nya dengan rencana nya hingga mendesakku mengenakan semua ini dan menghadiri pesta"
"ayo, mereka mungkin hampir sampai"
alex berjalan keluar di ikuti leon yang merupakan saudara sepupu ibu nya menjadi ajudan nya dan ibunya, alex tidak sabar untuk bertemu tamu kehormatan ibunya seperti apa karena ibu nya biasanya tidak semisterius itu.
henry gondok seperti biasa pada ayah nya karena justru ayah nya bersantai di tempat lain sedangkan ia harus menghadiri pesta menggantikan posisi ayah nya, sudah henry duga pasti ayah nya ada maunya hingga mengajak nya.
di pesta henry bingung karena ia tidak kenal siapapun dan ibu presiden itu tersenyum padanya, ia di gandeng mengarah ke seorang pemuda yang seumuran dengan nya namun henry sedang terpesona menikmati ciptaan tuhan yang tidak pernah mengecewakan matanya.
"nak henry sayang, ini anak tante panggil saja alex dan ia seumuran dengan mu"
keduanya bersalaman saling melempar senyum lalu ibu alex menitipkan henry padanya, dua dua nya jadi canggung dan kikuk karen baru saja saling mengenal.
ibu alex hanya geleng geleng kepala melihat keduanya yang duduk saling jaga jarak, ibunya akan marah marah dengan penata ruangan nanti karena meletakkan sofa panjang sialan itu.
"bisa gagal nih rencana ku, tapi mereka manis sekali bikin gemes"
ingin rasanya ia mengikat kedua anak itu saling dempet agar tidak canggung lagi tapi ia dan ayah henry punya banyak rencana, ibu alex tersenyum lebar dan bersenandung pergi meninggalkan aula pesta untuk menghubungi ayah alex yang akan tinggal di vila pantai milik ibunya alex.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Red, White & Royal Blue 2 (end)
Romancejudul sama beda cerita dari Not Red, White & Royal Blue 1 😜 nggak sesuai buku dan serialnya jgn marah ya 🙏🏻🥹