alex terbangun mendengar henry mengigau dan kali ini ia tidak berani memeluk henry, alex memeriksa dahi henry dan dugaan nya benar kalau henry demam hingga ia mengigau hingga alex terpaksa menghubungi dokter dan membangunkan orang orang.
akhirnya alex bernafas lega setelah dokter hanya mengatakan kalau henry hanya demam biasa dan tidak membahayakan, setelah semua tenang dan kembali tinggal bersama henry saja maka alex berjaga semalaman untuk merawat henry karena ia merasa ini salah nya.
pagi nya alex sendiri yang membawa sarapan untuk henry yang masih tampak lemas, henry masih marah dan menolak bantuan dari alex jadi ia makan sendiri dan alex enggan untuk beranjak.
"alex"
alex berbalik dan menatap henry yang rupanya juga belum tidur, namun ia terlihat lebih baik membuat alex lega.
"kau butuh sesuatu henry"
"tidak, aku merasa ini sangat janggal"
"apa maksudmu henry?"
"apa mungkin kalau orang tua kita menjodohkan kita, aku hanya tidak menemukan alasan nya dan terpikirkan mengenai mengeratkan hubungan diplomatik saja"
"bagaimana jika aku setuju dan bukan untuk alasan diplomatik"
mata Henry membesar mendengar alex.
"kau mau menikah dengan ku?"
"ya tentu, aku tidak menyangka ibuku memilih mu untuk di nikahkan dengan ku dan kau seorang pangeran henry"
"aku bukan anak tunggal, aku punya dua orang saudara yang berpotensi menggangtikan posisi ayahku dan aku tidak pernah tertarik menjadi seorang raja karena semua batasan itu membuat ku seperti burung dalam sangkar"
"aku pikir sangat menyenangkan menjadi seorang pangeran henry, dengan semua pelayanan dan keistimewaan nya"
"ish itu hanya omong kosong"
alex melihat henry mulai terlelap dan ia pikir karena obat yang henry minum, alex meraba kening henry dan ia bernafas lega karena panas henry mulai turun lalu ia segera menyusul henry untuk tidur.
esok nya henry bingung melihat alex sudah tidak ada disampingnya dan sarapan nya belum diantar, setelah beberapa saat alex datang dengan senyum lebar dan kali ini ia datang dengan kantung besar makanan dan dua gelas kopi.
keduanya semakin erat dan dekat bahkan menghabiskan waktu bersama, semuanya menyenangkan bagi mereka dan saat henry akan pulang maka alex menyiapkan barang barang nya yang akan ia bawa ke Inggris dimana ia akan satu pesawat dengan henry dan ayahnya.
ibu alex mulai mendrama karena walaupun ia ingin namun berat baginya melepaskan alex kulia jauh, sampai waktunya alex memeluk erat tubuh ibunya dan henry juga.
ayah henry sangat akrab dengan alex yang rupanya percakapan mereka nyambung dan tentu henry jadi kesal karena ia pikir alex akan fokus dengan nya, henry memilih merajuk dan mengabaikan alex yang sudah selesai berbincang dengan ayah nya.
"kau kenapa?"
"tidak kenapa kenapa jangan ganggu aku"
"kau sedang marah dengan ku?"
"tidak, aku sedang bahagia..... ya iyalah aku sedang marah dengan mu"
"kenapa memangnya?"
"lupakan saja jika kau tidak peka"
alex menghembuskan nafas pelan.
"aku tidak bisa baca pikiran mu henry, coba lihat aku dan katakan kenapa?"
henry mengerucutkan bibirnya, ia lihat ayah nya sudah pergi ke kamar dimana emang di sediakan di dalam pesawat terbang jadi ia dan alex bebas berbicara.
"aku pikir akan menyenangkan satu pesawat dengan mu, kau dari tadi bicara dengan ayah ku"
alex manggut manggut dan tertawa mendengarnya.
penerbangan terasa panjang ini membuat alex bosan dan ia memandang henry yang asrik dengan pemandangan di luar dan ponselnya, alex mengambil ponsel nya dan henry spontan bangkit hendak meraih ponselnya dari alex namun ia terjatuh di tubuh alex dan alex menangkap pinggang alex agar tidak jatuh.
"kembalikan ponsel ku"
"tadi kau marah saat aku bicara dengan ayah mu, kenapa sekarang kau malah mengabaikan ku henry"
"aku sedang balas dendam dengan mu"
alex terkekeh mendengar nya.
"kau sangat dendaman ya?"
baru juga henry hendak marah alex mencium bibirnya malah semakin melelehlah henry di rangkulan alex maka ia membalas ciuman alex, dahi keduanya menyatu dan pandangan bertemu.
"henry, kau mau jadi pacarku?"
"tentu, aku sudah lama menunggu kau mengatakan nya alex"
"kenapa kau tidak katakan?"
"maaf maaf yang bottom siapa ya?"
alex kembali tertawa dan henry sekarng duduk di samping alex, henry meletakkan kepalanya di bahu henry.
"ya ya aku minta maaf, bottom ku yang manis tapi kau mau ini rahasia atau jujur pada mereka"
"rahasiakan saja dulu"
alex setuju dan henry terlelap dengan kepalanya di bahu alex.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Red, White & Royal Blue 2 (end)
Romancejudul sama beda cerita dari Not Red, White & Royal Blue 1 😜 nggak sesuai buku dan serialnya jgn marah ya 🙏🏻🥹