Chapter 21

1.4K 57 1
                                    

Hiiii.... I'm back. Btw, malem jumat, sekalinya translate dikasih kek ginian >_<!! ....

Happy Reading....

*****

Villa tepi pantai yang mewah adalah tempat peristirahatan yang luar biasa untuk beristirahat. Kau bisa melihat dengan jelas semua pemandangan indah di sekitar rumah. Letaknya di tempat terpencil dan dengan fasilitas mewah, desainnya berpadu sempurna dengan jendela besar dan pintu kaca geser yang dibuka untuk menerima cahaya alami. Semua ini dibiarkan untuk melihat seluruh cakrawala laut yang indah.

Saat melihat rumah yang indah ini kau dapat melihat bahwa rumah tersebut dirancang oleh para ahli, karena arsitektur tempat tersebut sangat sempurna. Mungkin banyak uang yang dihabiskan untuk pembangunannya.

Suasananya begitu tenang sehingga hampir bisa dikatakan itu adalah area atau tempat pribadi. Pasir putih halus terlihat dari jendela kaca besar yang memantulkan indahnya mata pria manis itu.

Staf rumah keluar untuk menyambut pendatang baru. Semua orang dengan wajah tersenyum menemani pemilik rumah. Jeremy terkejut dengan rumah peristirahatan ini, karena bentuknya seperti rumah besar yang muncul di film, sementara kedua si kembar selalu menjaga pria manis yang tak henti-hentinya mengejutkan mereka.

Saat memasuki ruangan, mereka bertiga berganti pakaian dan memutuskan untuk berjalan-jalan dan berfoto bersama. Jeremy akhirnya tampak santai setelah mengalami tragedi besar hampir sepanjang hidupnya. Namun kini dia telah bertemu dengan dua pangeran yang hampir identik yang mengajaknya bepergian agar dia bisa melupakan segalanya dan mulai menjalani hidup dengan penuh kegembiraan.

Jeremy mengamati dirinya dari atas ke bawah di depan cermin dan tersenyum sendiri, sebelum berangkat menemui dua pemuda yang sudah menunggunya di tengah ruangan.

Pemandangan di depan Jeremy adalah dua orang berwajah identik, yang hanya mengenakan celana pendek, memamerkan six pack mereka. Mereka berdua menatap pria kecil itu seolah siap melahapnya. Jantung Jeremy berdebar kencang seolah hendak keluar.

'Ya Tuhan! Kenapa aku belum terbiasa?'

Diam-diam Jeremy menelan ludahnya saat melihat dua orang di depannya mengenakan pakaian renang, karena mereka terlihat sangat sexy. Sebaliknya, si kembar menatap secara detail seluruh tubuh si kecil yang mengenakan celana pendek dengan tali yang menutupi kedua payudaranya dan juga cukup ketat sehingga memperlihatkan bokong indahnya yang membulat. Semua ini membuatnya terlihat semakin menarik, hingga mereka berdua hampir tidak sadarkan diri dan berpikir untuk melangkah lebih jauh dari sekedar keluar untuk bermain air. Namun pada saat itu si kembar yang lebih muda lah yang memecah keheningan terlebih dahulu dan berbicara.

"Apa kau memakai sudah memakai Sunscreen? Apa kau mau aku membantu memakaikannya?" katanya tergagap dengan nada mencurigakan, sambil memegang sunscreen di tangannya agar Jeremy tidak curiga. Pemuda berwajah manis itu tersenyum tipis dan mengangguk malu-malu.

"Yah, aku juga ingin melakukannya untukmu, ayo kita lakukan di kamar tidur." Winter juga tidak mau melewatkan kesempatan itu, tapi dia bertindak tegas dan memerintahkan si kecil.

Anak laki-laki manis itu tersenyum penuh arti, tapi tidak ingin menyinggung perasaan mereka. Dia membiarkan si kembar yang lebih tua membawanya ke kamar untuk mengoleskan sunscreen, sesuai keinginan mereka berdua.

"Biar aku yang melakukannya, berikan padaku." Si kembar yang lebih muda berteriak keras kepada si kembar yang lebih tua setelah melihatnya membelai tubuh putih cantik itu.

"Ada apa denganmu? Aku hanya membantu mengoleskannya. Jangan macam-macam," ucap si kembar yang lebih tua sambil tangannya terus membelai tubuh pemuda itu tanpa henti.

HELL TWIN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang