Part 8 (Karya Seni Mahal)

36 5 0
                                    

Paginya, Ana melakukan kewajibannya sebagai seorang istri, menyiapkan sarapan untuk suaminya. Juga, bekal yang tidak pernah lupa Ana siapkan. Taehyung yang baru saja turun dari tangga, menyapa sang istri dengan senyuman khas kim taehyung, tak lupa kecupan di kening Ana.

"Pagi sayang" Ucap Tae yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi,, sarapanlah dulu sayang. Aku membuatkan nasi goreng kimichi"Ana yang mulai menyendokkan nasi goreng ke piring suaminya.

" Terima kasih istriku"Taehyung memakan dengan lahapnya. Karna masakan Ana tidak pernah gagal. Selalu cocok dengan lidahnya.

"Hmmm, ini enak sekali sayang. Kau memang chef yang handal" Puji Tae kepada istrinya.

Mendengar pujian suaminya Ana tersenyum, meskipun kemarin moodnya sangat buruk. Tapi, suaminya ini selalu berhasil membuat mood Ana menjadi lebih baik. Ana merasa bersemangat lagi untuk menjalani hari-harinya sebagai seorang wanita pejuang garis dua.

"Sayang, kau tidak perlu memikirkan masalah kemarin ya. Semuanya butuh proses. Aku akan selalu disampingmu dalam keadaan apapun. Mulai sekarang, kau tidak usah meminum jamu itu lagi." Taehyung tidak tega melihat istrinya beberapa hari ini meminum jamu penyubur rahim. Tae tahu jika istrinya ini tidak suka dengan yang pahit-pahit. Namun, Ana menahan rasa pahit itu demi usaha untuk mendapatkan keturunan.

" Tidak apa sayang, aku akan terus berusaha.Siapa tahu kita berhasil kan?"

Tae merasa iba dengan istrinya. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa lagi. Yang bisa ia lakukan adalah memberi semangat kepada sang istri. Ya, hanya itu yang mampu Tae lakukan.

" Apakah Namjoon hyung jadi pulang hari ini, sayang? "Tanya Taehyung mengganti topik pembicaraan.

" Iyaa, aku akan mengajaknya ke pasar malam. Dia sudah berjanji kepadaku"

"Apa kau tidak menjemputnya di bandara?"

"Tidak, sayang. Buat apa si botak itu dijemput, dia sudah dewasa."

Taehyung terkekeh mendengar ucapan istrinya. Pasalnya adik kakak ini jika bersama selalu saja bertengkar, tapi ketika berjauhan saling merindukan.

"Sayang,nanti malam aku ingin kepasar malam bersama Namjoon oppa. Apakah boleh?"

"Tentu saja boleh. Asalkan aku ikut."

Ana yang tadinya berniat untuk pergi hanya berdua dengan kakaknya, Tapi sepertinya memang tidak bisa. Suaminya juga ingin ikut dengannya . Alhasil Ana menganggukkan kepalanya bahwa ia menyetujui permintaan suaminya itu.

Drttt

Drrtt

Ponsel Taehyung berdering.

"Siapa sayang?" Tanya Ana sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ibu" Tae pun mengangkat panggilan dari sang ibu.

"Halo"

" Tae, bagaimana kabar menantu kesayangan ibu?"

"Astaga, ibu apa kau tidak menanyakan kabar anakmu terlebih dulu?" balas Taehyung dengan sedikit kesal.

Dengan cepat, Ana merebut ponsel Taehyung dan kini sudah berada di telinganya Ana.

"hallo ibu, aku baik-baik saja."

"Ana.. Ibu sangat merindukanmu. Pergilah ke rumah kami, Nak. Syukurlah kau baik-baik saja. Apa Tae menyusahkanmu?"

Ana tersenyum dan menatap Taehyung. Sedangkan yang di tatap malah kebingungan.

"Tentu saja tidak bu"

Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang