Pagi ini, SMA SASTRA WIJAYA dihebohkan dengan kedatangan dua sejoli yang selama ini tak pernah terlihat dekat, namun hari ini, keduanya tampak datang bersama dan terlihat sangat akrab.
Ya, setelah mengobrol panjang dengan Alvarez, Kalea memutuskan menerima ajakan berangkat bersama dengan lelaki yang disebut 'Al' pada kemarin sore.
"Gue ke perpus dulu ya, lo duluan aja. By the way thank you tebengannya, hehe," Ucap Kalea dengan cengiran khas nya yang manis dipandang.
Alvarez sempat terpaku sebentar, namun ia segera menyadarkan dirinya, lalu mengangguk tanda setuju.
Mereka akhirnya berpisah pada pertigaan koridor, sebab Kalea berjalan ke arah kanan, dan Alvarez ke arah kiri. Sebelum itu, mereka saling melambaikan tangan membuat banyak orang berasumsi lain terhadap interaksi mereka berdua.
o0o
"Gue denger-denger, lo deket sama Ares?" Tanya Aretha seduduknya Kalea disampingnya.
"Gue baru duduk, Ta. Nanti dulu dong nanyanya." Ucap Kalea dengan bombastic side eye nya membuat Aretha menyengir kuda.
"Emang lo udah move on dari Kaelan?" Tanya Aretha lagi setelah melihat mimik muka Kalea melunak.
"Orang gak pernah ada hubungan. Apanya yang move on." Jawab Kalea dengan bibir yang sedikit mengerucut.
"Ganti deh pertanyaannya. Emang lo udah ga nge-crushin Kaelan lagi?"
"Bawel deh, lo, Ta. Lo kan tau gue udah suka sama Kael dari kapan. Mana mungkin gue secepat itu nge-uncrush Kael."
"Yaa, kali ajaa. Apalagi gantinya modelan Ares, udah ganteng, pinter, baik, gak sombong, mudah bergaul, gak pernah mainin cewek, lagi. Kapan lagi nemu modelan paket komplit kayak Ares, Le??" Celoteh Aretha dengan penuh antusias.
"Tapi hati gue merasa komplit kalo bareng Kael, Ta. Walau Ares kayak yang lo bilang, dia gak bisa munculin rasa itu di hati gue."
Tepat setelah Kalea bicara seperti itu, orang yang menjadi objek pembicaraan itupun muncul dengan wajah datar seperti biasanya. Kalea berharap laki-laki itu melihat ke arahnya, namun nihil, padahal jarak meja mereka hanya terpisah satu meja. Kaelan yang berada di meja paling depan, dan Kalea yang di meja ke tiga tepat dibelakang Kaelan.
Aretha yang melihat pemandangan itu pun menyenggol lengan Kalea, "Kayaknya kita dianggep setan deh sama dia. Ada, tapi gak terlihat." Ucap Aretha setengah berbisik.
"Salah. Yang bener, dia yang nganggep dirinya setan. Gak keliatan sama manusia dan gak bisa berkomunikasi sama manusia." Koreksi Kalea dengan menekankan setiap kata yang diucapkannya dengan sedikit keras.
Aretha kemudian menyenggol paha Kalea, "Jangan kenceng-kenceng! entar orangnya denger."
"Emang sengaja." Ketus Kalea namun tetap tak digubris oleh sang empu.
o0o
"Nilai tertinggi di kelas ini diperoleh oleh dua orang, Kaelan dan Kalea!" Ucap Bu Tantri dengan bertepuk tangan antusias.
hening
Melihat tidak adanya respon dari para siswa, Bu Tantri kembali menormalkan mimik wajahnya menjadi biasa."Jadii, sesuai perkataan ibu kemarin, Kaelan dan Kalea yang akan mewakili kelas ini untuk ikut seleksi OSN, jadi, setelah istirahat pertama, kalian berdua bisa datang ke ruangan ibu, ya?" Lanjutnya, membuat Kalea reflek menegakkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Masanya
Novela JuvenilBagi Kalea, Kael itu rumit. Begitu banyak puzzle yang harus ia susun untuk memahami lelaki itu. Kael yang selalu menutup diri, Kael yang tidak mempunyai banyak teman, dan Kael yang selalu menolak kehadiran Kalea dalam hidupnya. Jika dulu Kaelan men...