Hari-hariku di Kota Garut disibukan dengan pekerjaan-pekerjaan di toko. Melakukan analisa kenapa keuntungan di toko menurut disaat omset yang tetap stabil. Ternyata salah satu penyebabnya adalah kesalahan di pencatatan barang keluar-masuk yang tidak disusun dengan baik, sehingga banyak barang yang dijual dengan harga yang tidak sesuai.
Selama di toko aku banyak dibantu oleh Mas Satya. Ternyata dia orang yang cukup profesional. Untuk urusan pekerjaan dia sangat sigap untuk membantu, namun ketika urusan pekerjaan selesai jangan harap dia menyapaku. XD
Mungkin karna dia merasa terganggu karena aku sangat membatasi aksesnya untuk berhubungan dengan paman. Semua hal tentang toko yang akan disampaikan kepada paman aku minta harus melalui aku terlebih dahulu. Bagaimana pun kadang aku cemburu melihat Mas Satya yang kadang berbicara dan bersikap sangat manja ketika berhadapan dengan paman.
Aku pernah menyatakan ketidak sukaan ku terhadap sikap Mas Satya kepada paman,
" Paman ko Mas Satya manja gitu ya kalau ke paman, Dion Risih liatnya"
Namun Paman hanya tertawa mendengar ucapanku,
" Lah Dion juga kadang manja ke paman " jawab pamanku sambil tertawa
" Beda lah, Dion ponakanmu, Mas Satya itu pegawai, ko ga pantes ya kaya begitu" Ujarku tak terima.
" Dion-Dion, Mas Satya itu adik temen paman, jadi kadang sikap dia ke paman sama kaya sikap dia ke abangnya"
Aku baru tahu satu hal lagi tentang mas Satya. Bahwa dia adalah adik dari teman kuliah pamanku Bang Gilang. Dan dari paman juga aku tau bahwa Mas Satya tidak kuliah bukan karena masalah biaya tapi karna memang tidak mau kuliah, Saat ini Bang Gilang sedang bekerja di Jakarta, sehingga untuk mengisi kegiatan dan untuk Mengawasi Mas Satya, Bang Gilang menitipkan Mas Satya untuk bekerja di Toko Paman.
Beberapa hari ini pun Paman Hampir Selalu Pulang malam, aku tidak pernah tau jam berapa paman pulang, karena kegiatan di toko cukup menyita tenaga sehingga aku selalu tidur cepat setiap harinya. namun setiap bangun pagi paman selalu berada tidur di sampingku.
Aku selalu menahan diri untuk tidak melakukan hal apapun kepada paman, karena aku punya rencana akan begadang menghabiskan waktu dengan paman ketika weekend karena minggu aku libur tidak ke toko.
Namun sepertinya rencanaku akan sedikit terganggu, karena ternyata hari Sabtu ini Bang gilang, Abangnya Mas Satya pulang ke garut karena ingin merayakan ulang tahun di Garut. Bahkan Dia meminjam Villa kami di Kawasan Cipanas Garut.
Mas Satya Mengajak semua pegawai toko untuk ikut ke acara Abangnya sabtu malam nanti, namun dia sama sekali tidak mengajakku. Cukup membuatku kesal.
" ga tau diri, udah pake Villa orang ga ngundang lagi" Gerutuku dalam hati.
Hanya paman yang mengajakku untuk datang ke acara Bang Gilang. Namun karena sudah terlanjur kesal aku menolak ajakan paman dengan alasan ingin istirahat di rumah saja.
Sabtu Malam pun tiba, Paman sudah berangkat ke villa dari pukul enam sore.
Ketika paman sudah berangkat, aku gelisah mengetahui bahwa acaranya tidak berakhir malam ini tapi mereka akan menginap di Villa. Fikiranku berkecambuk membayangkan mas satya dan paman berada di satu villa.
" Ah tidak mungkin Mas Satya aneh-aneh, kan banyak orang, lagian ada Abangnya juga"
" Tapi Gimana kalau mereka tidur 1 kamar"
Pertanyaan-pertanyaan melintas di fikiranku. Bahkan sampai bibiku heran melihatku sangat gelisah sore itu.
Karna perasaanku yang sudah sangat tidak karuan, Akhirnya pada pukul sepuluh malam aku memutuskan untuk pergi ke villa, aku meminjam kunci cadangan Villa kepada Bibi. Bibi heran namun aku menjelaskan bahwa takut mereka sedang keluar ketika aku sampai villa.
Ketika sampai di villa, aku sengaja tidak memberi tahu paman. Dan sepertinya mereka pun berkumpul di dalam rumah.
Aku memasukan motor ku ke dalam garasi dan masuk melalui pintu belakang. Aku masuk mengendap-ngendap karena tidak ingin ada yang tau kehadiranku. Aku malu kalau ada yang tau aku datang ke acara mereka padahal sudah menolak.
Ternyara mereka berkumpul di ruang tengah, Aku bisa melihat mereka dari dapur belakang, selain pegawai-pegawai toko, ternyata ada beberapa teman-teman paman, aku lihat ada banyak botol minuman keras. Mereka menyalakan musik cukup keras sehingga tidak ada yang menyadari kehadiranku. Aku mencari keberadaan paman, rupaya paman sedang duduk di sofa pojok ruangan sedang minum minuman keras bersama teman-temannya namun yang membuatku kesal ada Mas Satya yang duduk di sebelah paman dengan menyenderkan kepalanya di pundak paman.
" Dasar Ga tau malu" umpatku dalam hati.
Aku memutuskan untuk memperhatikan mereka dari kamar yang ada di dekat dapur dan sengaja mengunci pintuya agar tidak ada yang menyadari kehadiranku. Kamar tersebut memiliki jendela kaca yang memiliki akses langsung untuk bisa melihat ke ruang tengah. Namun karna lampu yang dimatikan tidak ada yang bisa menyadari bahwa aku memperhatikan mereka dari jendela kaca tersebut.
Aku memutuskan untuk rebahan sambil menunggu acara mereka selesai, tidak sadar aku malah tertidur sebentar , aku terbangun pukul setengah satu malam. Aku mencoba mengintip keadaan di luar. Musik masih terdengar, hanya kulihat beberapa orang sudah tertidur di ruang tengah, aku lihat paman masih minum dengan teman temannya. Namun aku tidak melihat mas satya. Setelah ku cari ternyata dia sedang menonton TV di sudut yang berbeda.
Kemudian aku melihat paman berdiri dari sofa, dan jalan sempoyongan sampai terjatuh karna menendang meja. Paman dibantu teman temannya berdiri dan berjalan menuju lantai 2. Tak lama teman-teman pamanku turun kembali. Mungkin paman mau istirahat fikirku.
Namun baru saja aku mau rebahan kembali, aku melihat Mas Satya beranjak dari posisinya dan berjalan menuju tangga.
" LAH.. MAU APA DIA KE ATAS"
**
Hi Hallo gais, Pastikan sudah berumur 18 tahun untuk membaca cerita ini.
Semoga sedikit bisa menghibur untuk yang sudah lama menunggu.
Ada yang bisa menebak yang akan dilakukan Mas Satya?Cerita akan dilanjut setelah 150 Bintang yaa..
Sampai Jumpa dan Bahagia selalu.

YOU ARE READING
With Uncle
RomanceSaya menyadari.. Saya berbeda dari kecil.. Tapi ketika orang bertanya, "Why?" saya pun tak bisa menjawabnya.. Mungkin dengan menceritakan kisah saya.. Kalian dapat menyimpulkan sendiri.. :) Karya pertama saya di wattpad.. Kritik dan saran membangun...