Tahun 2003

18.7K 332 21
                                    


Tahun 2003

Tahun itu saya sudah menjadi siswa SMP. Sudah masuk masa puberitas, dan seiring waktu saya mulai paham dengan perasaan yang saya rasakan, saya sadar lebih tertarik terhadap pria, dan lebih merasakan gejolak nafsu jika melihat tubuh pria, apalagi jika melihat pria dewasa bertelanjang dada, cukup membuat jantung saya bergejolak menahan nafsu.

Selayaknya Anak remaja di usia tersebut untuk pertama kalinya saya menonton video porn, cukup membuat jantung saya berdebar, namun jujur saya lebih fokus ke aktor prianya daripada aktris wanitanya. XD

Saya mulai paham bahwa saya seorang homoseksual. Dan Tentu saya pun paham, ini rahasia hidup saya. Saya menutup rapat rahasia ini. Karna saya sadar bahwa lingkungan saya tidak mungkin menerima dan memahami perasaan seperti itu.

Saya sudah jarang mencuri curi waktu untuk meraba tubuh papa. Karna sekarang saya sudah besar, sudah memiliki kamar sendiri, sudah tidak sekamar lagi dengan orang tua. Dan juga saya takut papa menyadari bahwa anaknya seorang homoseksual, bagaimana pun saya tidak ingin mengecewakan papa saya.

Karna jadwal sekolah dan les-les yang saya ikuti saya sudah jarang untuk pergi ke garut. hanya pada momen moment tertentu saja saya berlibur ke garut. seperti hari raya misalnya.

Dan sekarang paman pun sudah menjelma menjadi seorang pemuda dewasa. Paman semakin tinggi. Dan punya tubuh yang tegap. Kulit paman putih, jujur saya selalu senang jika berdekatan dengan paman. Hanya sayang, seiring waktu dan kesibukan paman, paman jarang mengajak saya bermain lagi.

Idul fitri tahun 2002. Saya bersama keluarga berlibur ke Garut untuk merayakan hari raya bersama keluarga besar.

Jujur begitu sampai di garut. pamanlah yang pertama saya cari. Saya sangat rindu kepada beliau. Beliau lah yang menjadi objek fantasi saya ketika nafsu saya sedang tinggi.

Kedatangan kami ke garut disambut oleh bibi-bibi, namun saya tidak menemukan paman,

" Bi, Paman dimana?" tanya saya kepada bibi

" Lah, bibi-bibinya belum disapa malah nyari pamannya. Paman ada lagi di belakang lagi beres beres gudang" jawab bibi sambil tertawa,

Aku pun langsung berlari menuju gudang belakang rumah. Gudang rumah kakek tepat berada di sebelah paviliun kamar paman.

Begitu sampai di gudang, jantungku langsung berdetak kencang, bagimana tidak, saat itu paman sedang mengecat plafon atas gudang dengan bertelanjang dada, tubuh paman makin besar, tegap dengan otot yang terpahat natural, bukan seperti binaragawan tentunya, namun otot otot perutnya berbetuk halus di tubuh paman, saat itu pun saya dapat melihat ketiak paman, ketiak paman sangat sexy menurut saya, ditumbuhi dengan bulu ketiak yang tidak terlalu rimbun, hatiku berdesir mendapati pemandangan tersebut. Entah apa rasanya namun saya merasakan ada yang berdesir pula di kemaluan saya.

" Dion kapan datang?"

Paman sedikit terkejut menyadari kedatangan saya.

" baru saja paman, perlu dion bantu paman"

"ga usah bentar lagi juga selesai, udah ini ikut paman ke toko listrik ya, mau beli kabel, ada yang putus"

"iya paman" bagaimana aku bisa menolak bisa berduaan dengan paman. :X

Setelah paman selesai bersih bersih kami pun berangkat ke toko listrik yang jaraknya lumayan jauh dari rumah kakek. Kami menggendarai motor untuk berangkat ke sana, di perjalanan kami mengobrol banyak hal, tentang kesibukan paman kuliah sambil bantu kakek di pasar, kesibukan saya di bandung, dah hal hal lain, jujur di sepanjang perjalanan saya tidak bisa fokus. Punggung paman yang lebar dan tegap tepat berada di depanku sangat menyita perhatianku, ditambah wangi parfumnya aroma vanilla coklat paman yang sangat membiusku untuk ingin memeluknya. Aku masih ragu untuk memeluk paman, malu rasanya.

With UncleWhere stories live. Discover now