Pemberitahuan buat kalian yang baca Part empat sama lima maaf ya kalo ada yang bigung, soalnya itu kebalik jadi liat daftar Bab nya yahhh, biar ngga bigung lagi pas baca, selamat menikmati cerita dari "larasya02" jangan lupa vote and comment, semoga ga bosen sama cerita nya.
Selama perjalanan hanya ada keheningan Ira yang sedari tadi diam sambil menatap jalanan di samping kaca jendela mobil, Gus Arka yang paham pun menghembus kan nafas berat lalu mencoba menenangkan istrinya.
"Sayang kenapa, hm?" Tanya Gus Arka sambil mengelus tangan Ira lembut
"Kangen mas" Jawab Ira menoleh ke suaminya, Gus Arka tersenyum
"Jangan sedih, baru sebentar kita yang pergi" jawab nya sambil melihat arloji di tangan nya, lalu menatap Ira kembali
"Jangan khawatir kalo kamu sedih Bunda di sana juga sedih karena ikatan batin ibu dan anak itu sangat kuat"
"Saya janji lain waktu kita sering" pergi nengokin Ayah, Bunda sama Abang kamu" Ucap nya lagi
"Makasih Mas" jawab Ira dengan tersenyum
"Iya, jangan makasih karena itu udah tugasnya saya buat kamu bahagia"
"Terus kalo bukan makasih apa dong?" Tanya Ira
"morning kiss for the opening, so I will be more enthusiastic"
Cup
Satu kecupan mendarat di pipi sebelah kiri Gus Arka, Gus Arka terkejut diam membeku padahal sebetulnya dia hanya bercanda, agar istri kecil nya itu tidak bersedih tetapi, istrinya menganggap nya serius tak lama kemudian Gus Arka tersenyum.
"Thank you my wife" Ucap Gus Arka
"Same with my husband, a small gift for my great man"
Jawab Ira tersenyum, sungguh tanpa Ira sadar pipi Gus Arka sudah merah seperti tomat, tetapi Gus Arka mencoba untuk tidak menunjukkan bahwa dirinya sedang salting saat ini.
"Kalo gitu kamu tidur aja gih, nanti kalo udah sampe Mas bangunin ndoro putri ayu"
"Nggih kakangnda tercinta" balas Ira tersenyum mengangguk Gus Arka pun terkekeh mendengar nya, lalu melanjutkan fokus menyetir mobil pada jalanan.
•••••••
Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di pesantren Darussalam kediaman Kyai Ahmad, di sana para santri masih belum ada yang terbangun, pintu gerbang pun terbuka di luar rumah sudah ada keluarga ndalem yang menyambut kedatangan anak dan menantu nya.
"Sayang bangun dulu, udah sampai"
"Hmmm nggih Mas"
Ira akhirnya terbangun terlihat dari kaca jendela mobil sudah ada keluarga ndalem yang menunggu, Gus Arka keluar terlebih dulu memutari mobil membuka pintu keluar untuk Ira.
"Ayo sayang"
"Nggih Mas" Gus Arka berjalan beriringan dengan Ira sambil menggandeng tangan istrinya.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam"
Jawab semua keluarga ndalem Gus Arka dan Ira menyalimi semua nya bergantian, setelah selesai Kyai Ahmad meminta semua nya masuk ke ndalem.
"Ya sudah mari kita masuk ke dalam" semua mengangguk setuju
"Bagaimana ada halangan di jalan?" Tanya Kyai Ahmad
"Alhamdulillah Bi, tidak ada semua lancar" Jawab Gus Arka
"Nduk Ira sayang, kalo kamu cape instirahat aja di kamar" Ucap Umi Fatimah

KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Arka My Husband♡
Teen FictionMeira Desina Kumalasari yang kerap di panggil Ira dia adalah santri dari pesantren DARUSSALAM yang di mana di bawah asuhan kyai Ahmad dan Umi Fatimah serta anak dari pemilik pesantren yang suatu saat akan menjadi penerus dari Kyai Ahmad. Kyai Ahmad...