Setelah hari demi hari di lalaui oleh Ira satu minggu berlalu akhirnya kini tepat di mana akhirnya Ira akan memberikan keputusan nya yang sakral, memutuskan suatu keputusan untuk kehidupan nya yang akan datang, memulai kehidupan baru nya dan melepas masa remaja nya... Dan kini di dalam kediaman Kyai Ahmad dan Umi Fatimah sudah ada dengan ke dua orang tua nya juga yang sedang menunggu Ira datang, kini Ira ada di depan pintu kediaman Ndalem Kyai sungguh dia sampai gemetaran yang akan mengetuk pintu itu, butuh penuh" keyakinan dan keberanian untuk mengucapkan salam saja... Tidak, tidak boleh ia meng urung kan niat nya Ira tidak boleh takut dia harus melawan rasa takut nya sendiri karena dia tak ingin orang tua nya menunggu kedatangan nya terlalu lama.
Di hari" sebelum nya Ira belum di beri tau siapa yang akan di jodoh kan dengan dirinya nanti dan saat ini baru semua dari keluarga sang perempuan atau lelaki akan memberi tahu mereka, sebenarnya laki" yang akan di jodoh kan dengan Ira sudah di beri tau jika akan di jodoh kan tetapi, tidak di sebut kan siapa dia, dan kedua orang tuanya juga tidak memberi tahu kan nya mereka bilang, nanti kamu juga akan tahu siapa dia hanya itu yang orang tua nya katakan.
Tokkk
Tokkk
Tokkkk
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam warahmatullah wabarakatuh" terjawab lah salam itu bersamaan dari dalam.
"Silah kan masuk nak"
Ira pun masuk menyalami orang tua nya dan Kyai ahmad dan seorang lelaki yang ada di sebelah Kyai Ahmad dengan takdzim serta Umi fatimah.
Setelah Ira duduk di sebelah bunda nya akhirnya Ayah ira membuka suara, langsung to the point atas apa yang akan di bicarakan, dengan mengambil nafas dan di hembuskan kembali ayah ira akhirnya bertanya.
"Ira putri ayah apakah kamu sudah memutuskan pilihanmu sayang...?"
"Alhamdulillah yah, ira udah mutusin pilihan ira dengan ber do'a kepada allah dan ira memutuskan..."
Sengaja ira menggantungkan kalimat nya dan di sisi lain seorang lelaki bertubuh tinggi dan tegap serta menunduk di sebelah Kyai ahmad sedang khawatir dengan jawaban ira selanjutnya.
"untuk menerima perjodohan ini dan siap untuk menikah melangkah ke jalan yang halal bersama nya."
Semua yang mendengar nya pun lantas tersenyum bahagia sampai sang ibunda pun tak kuasa menahan air matanya lagi dengan segera memeluk ira dalam dekapan nya seraya mengucap beribu" syukur pada allah. Kebahagiaan itu pun juga di rasakan oleh seseorang yang tak lain dengan lelaki yang ada di sebelah Kyai ahmad, sungguh begitu lega ia mendengar jawaban ira juga tak lupa ia mengucapkan terima kasih dan beribu" syukur kepada allah.
Sang ayah pun kini kembali bersuara
"Sayanggg apakah kamu tahu siapa, pria itu yang akan menjadi calon suami mu nanti...?"Ira hanya menggeleng sebagai jawaban dan kini sang ayah pun berucap kembali.
"Pria itu adalah yang saat ini ada di sebelah Kyai ahmad, dan nama nya adalah Gus Arka anak kedua dari Kyai ahmad dan Umi fatimah"
Gus Arka yang mendengar nama nya di sebut sedikit mendongak menghadap ayah ira dan tidak sengaja tatapan manik mereka bertemu sesaat lalu sesegera mereka menunduk lagi, Dan ayah ira kini kembali berucap.
"Silah kan untuk Gus Arka memperkenalkan diri kepada putri saya"
"Baik"
Gus Arka pun kini mengambil nafas dalam" untuk guna menghilang kan rasa gugup nya dan mulai memperkenalkan diri.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam warahmatullah wabarakatuh" terjawab lah salam nya dengan bersamaan, semua yang di sana menunggu perkataan Gus arka selanjutnya.
Dengan sedikit menghadap ke arah ira Gus Arka mulai memperkenalkan dirinya dan ira pun sungguh keadaan detak jantung nya berpacu begitu cepat, panas dingin kini menyelimuti nya dan telapak tangan nya yang putih sedikit berkeringat.
"Perkenalkan nama saya Muhammad arka rizky Al-Abbas yang biasa di panggil Gus Arka dan izin kan saya untuk mengkhitbah kamu dan menjadi kan kamu sebagai pelengkap separuh agama saya, pelengkap dari tulang rusuk saya serta sebagai pedamping sehidup semati di dunia dan akhirat kelak, apakah kamu mau menerima nya...?"
Sungguh Ira sampai tak menyadari bahwa air mata nya sampai mengalir di pipi nya saat ini karena mendengar penuturan dari Gus Arka yang sangat lembut dan menyejukkan hati nya.
"Baik lah Gus lebih baik tanyakan terlebih dahulu pada yang lebih berhak atas diriku... "
Dan Gus Arka yang mengerti maksud perkataan dari Ira kini menatap seorang lelaki paruh baya yang ada di hadapan nya saat ini dan meminta izin untuk mengkhitbah dan memhalal kan putri nya.
"Saya meminta izin untuk mengkhitbah putri bapak dan menghalal kan nya untuk melengkapi separuh agama saya dan menjadi penyempurna ibadah saya kepada allah"
"Saya izin kan kamu untuk menjadi kan putri saya sebagai pelengkap dan penyempurna untuk hidup kamu dan saya meminta kepada mu jangan pernah kamu membuat putri saya sampai menangis, bahagia kan dia sebagai mana saya membahagiakan dia, jaga dia sebagai mana saya menjaga nya, jangan sakiti dia walau dari dhohir dan batin, perlakukan lah putri saya dengan baik dan pastas, muliakanlah dia sebagai mana Nabi muhammad memuliakan istrinya, terima lah segala kekurangan dan kelebihan nya, sayangi juga cintai putri saya dengan setulus hatimu dan yang terakhir jangan sampai dirimu berbagi hati terhadap perempuan lain serta jadikan putri saya sebagai satu" nya wanita berharga di dalam hidup mu karena, dia bagaikan mutiara yang sangat berharga di dalam hidup Saya"
Gus Arka benar" medengarkan setiap wejengan" dari ayah ira dan Gus arka akan selalu mengingat pesan dari ayah ira.
"Baik saya akan mengingat setiap wejengan dari bapak yang di berikan kepada saya... Namun, saya tidak berjanji atas hal itu tapi, akan saya pastikan untuk selalu menjaga, melindungi, menerima, memuliakan nya serta menjadi satu" nya wanita yang sangat saya cintai di dalam hidup saya dengan setulus dan segenap hati juga jiwa raga saya dan terima kasih sudah meng izin kan saya untuk meng halal kan putri bapak untuk menjadi pelengkap dan penyempurna untuk hidup saya"
"Baik, saya pegang kata" kamu"
Dan kini kembali pada Ira yang akan menjawab pertanyaan dari Gus Arka.
"Atas permintaan kamu saya sudah meminta izin ke pada yang lebih berhak atas dirimu dan beliau meng izin kan nya dan kini saya bertanya ke pada mu... Maukah kamu menjadi pasangan sehidup semati dengan saya? Menjadi satu" nya wanita yang akan saya ratukan dalam hidup saya? Serta menjadi pelengkap dan penyempurna dalam hidup saya...?"
"Baik lah Gus saya menerima atas izin dan kehendak nya untuk menjadi pasangan sehidup semati Gus Arka dan menjadi pelengkap juga penyempurna di dalam hidup Gus Arka"
Semua orang yang di sana pun sangat" bahagia mendengar nya... Kyai ahmad, Umi fatimah dan kedua orang tua Ira sangat" bahagia.
"Alhamdulillah, terima kasih sudah menerima saya sebagai calon suami kamu."
sungguh saat ini Gus Arka benar sangat" bahagia, beribu" syukur dan terima kasih ia panjatkan kepada allah.
Umi Fatimah yang terharu sampai menitikkan air mata karena putra nya akan melepas masa" lajang nya... Tak menyangka yang dulu putra nya sangat ia rawat dan ia jaga sekarang sudah dewasa dan akan menikah... Memulai kehidupan baru serta terlepas juga dari tanggung jawab nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Arka My Husband♡
Novela JuvenilMeira Desina Kumalasari yang kerap di panggil Ira dia adalah santri dari pesantren DARUSSALAM yang di mana di bawah asuhan kyai Ahmad dan Umi Fatimah serta anak dari pemilik pesantren yang suatu saat akan menjadi penerus dari Kyai Ahmad. Kyai Ahmad...