BAB 7

295 17 1
                                    

Tekan Vote
Komen dan bagikan
~~~~

'ughh' Al menggeliat memeluk tubuh di sebelah nya yang sekarang sedang membelakangi diri nya.

"Morning." Al mengecup lama bahu Barbara yang hanya terbalut tanktop berwarna putih.

Ya Barbara telah pulang dari rumah sakit  kemaren sore setelah istri nya itu memohon kepada Al.

"Lanjutlah tidur aku akan memasak." Dengan mata yang terpejam Barbara mengangguk, sekali lagi Al mengecup bahu istri nya.

Dia meraih bathrobe nya karena dia hanya memakai boxer.

Al turun kebawah dan melihat Gelirina— salah satu Maid di rumah mereka sedang berada di dapur.

"Pergi lah, biar saya yang memasak." Galerina yang sedang mencuci piring kaget, gadis berusia 20 tahun itu langsung mengangguk dan pergi dari sana.

Tapi tak terlalu jauh—gadis itu malah pergi ke meja makan dan terlihat sedang mengelap meja tersebut.

Al tak mau ambil pusing, dia menggoreng beberapa sosis setelah dia memasuk roti ke toaster lalu mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat omlete telur namun di tengah kesibukan nya Al malah merasakan ada yang memperhatikan nya.

Al berbalik dan melihat Gelirina salah tingkah.

Kening Al mengkerut, ada apa dengan perempuan itu.

"Gelirina." Al memanggil perempuan itu dengan nada dingin.

"Y-ya tuan." Entah kenapa dia malah gugup.

"Pergi." Tampak Galerina memasang muka bingung.

"Get out of here, you disgust me." Dengan malu perempuan itu langsung pergi ke belakang, yang memang tempat para maid berada.

"Perempuan Gila." Al lanjut membuat susu untuk istri cantik nya.

~~~~

"Sayang..." Al duduk di depan Barbara yang masih memejamkan mata nya.

Al merapikan rambut rambut Barbara yang menutupi wajah cantik nya.

Namun Barbara malah meleguh kemudian malah  memeluk boneka tedi bear yang sama besar dengan tubuh Barbara.

Al menggeleng kemudian berdiri dan membuka gorden mereka.

"Al, silau." Terkekeh, Al mendekat.

"Bangun sayang." Barbara merentangkan tangan nya.

Hal yang tak akan orang luar tau kalau Barbara sangat manja saat mereka hanya berdua.

"Manja nya cantik aku." Al menggendong Barbara seperti koala, istri nya yang hanya memakai hotpants dan tanktop.

"Air panas atau dingin." Al bertanya kepada wanita yang sekarang semakin memasukan kepala nya di ceruk leher Al.

"Dingin." Al meremang saat napas Barbara tepat mengenai leher nya.

Al menghidupkan air dingin untuk masuk ke bathub.

Namun hal tak terduga terjadi, tiba-tiba saja Barbara mengecup telinga Al.

Al menahan nafas nya dan memejamkan mata.

"Jangan memancing nya sayang."

"Ah?." Barbara tampak linglung dengan muka polos nya yang baru saja di angkat dari ceruk leher Al.

"Duduk dulu ya." Al mendudukkan Barbara diatas wastafel dan mengisi bathup dengan sabun dan Bubble bath.

"Ayo sayang sudah siap." Al kembali menggedong Barbara dan membuat istri nya itu berdiri di dalam bathub.

Al melepas pakaian Barbara—keseluruhan sampai istri nya itu full naked.

"Duduk sayang." Tanpa menjawab Barbara menenggelamkan kepala nya di dalam bathtub full busa.

Al membuka bathtobe nya dan melepas boxer nya lalu ikut menyusul istri nya masuk ke bathup.

Al meraih sabun di sebelah nya dan mulai meratakan nya di tubuh Barbara.

"Ughhh." Lagi-lagi Barbara meleguh saat Al membersihkan bagian bawah nya.

"Jangan meleguh sayang—lihat dia sudah berdiri." Al menghembuskan nafas frustasi saat dia sudah tidak dapat mengendalikan junior nya.

"Al, kok dia baperan." Perkataan itu di akhiri kekehan oleh Barbara saat dia merasakan junior itu telah benar-benar berdiri menusuk bokong nya.

"Bukan baperan sayang, tapi kamu yang terlalu memesona." Al mengecup kepala Barbara kemudian merebahkan kepala nya di ujung bathub untuk meredakan hasrat nya.

"Akhhhh." Mata Al memutih saat barbara—istri nya malah dengan nakal menyentuh benda Kramat itu.

"Sayang, kamu tau apa konsekuensinya." Al menurun kan pandangan nya namun malah melihat Barbara yang sedang menyengir menunjukan gigi putih dengan gingsul cantik nya.

"Kita sudah lama tidak bercinta sayang." Nafas Al tersendat saat mendengar Barbara mengatakan itu.

Dengan rakus Al mencium istri nya.

Dan terjadi lah insiden kamar mandi.

~~~~

"Sini aku keringin." Barbara tersenyum kemudian memberikan hairdryer kepada Al yang mulai mengeringkan rambut nya.

"Aku mau memecat salah satu art kita." Barbara mengeryit saat mendengar suami nya mengatakan itu.

Karena biasanya Al tampak tidak peduli dengan urusan per art-an.

"Siapa."

"Galerina." Lagi-lagi Barbara mengeryit, bukankah Al sendiri yang memasukan Galerina karena mengatakan kalau dia anak salah satu art yang dulu bekerja di rumah mereka.

"Aku benci ketika wanita lain menatap ku memuja, hanya kamu yang berhak." Al mengecup ujung rambut Barbara.

"Mungkin hanya perasaan mu saja Al." Al tak menjawab dan Barbara pun tak ingin membahas nya, karena setelah itu mereka lanjut keluar kamar menuju meja makan.

"Kamu yang memasak nya." Al mengangguk kemudian memundurkan kursi untuk Barbara.

"Silakan duduk tuan putri." Al mengecup pucuk kepala Barbara lama kemudian duduk di kursi sebelah istri nya.

"Uhmmm enak." Al tersenyum.

"Makan yang banyak, lalu ikut aku ke kantor ya." Barbara mengangguk, karena semalam mereka telah membicarakan tentang ini. Lagian Al masih melarang nya berangkat kuliah.

"Cantik." Barbara menggeleng dan terus makan tanpa peduli perkataan Al.

"Makan Al." Al mengangguk, dan mulai memakan omlete nya.

~~~

Sorry lama gak update.

Tolong support nya gaes.

KING OF LUCIFER [LUCIFER 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang