Ayla Salshabilla yang kini kelas 12 harus menerima pahit kenyataan hidupnya. Dia yang anak pertama begitu banyak harapan orang orang yang ada disekelilingnya terutama orangtua.
Dia sebentar lagi mau lulus SMA harus putar otak agar bisa membantu perekonomian keluarga, disuatu sore dia tanpa sengaja melihat info casting disalah satu produksi house (PH).
"PH A lagi buka casting online, gue coba aja kali siapa tahu rezeki," ucap Ayla memerhatikan informasi dari layar HPnya.
Disalah satu syarat dan ketentuan dicantumkan good looking, "Harus good looking juga, apa gue mundur aja buat ikutannya," bisik Ayla.
Dari jauh Mia melihat kakaknya yang ngomong sendiri menghampiri, "Ngapain kak ngomong sendiri?." Mia duduk dikursi sebelah Ayla.
Ayla terkejut karena Mia datang tiba tiba, "Ya ampun dek buat kakak kaget," jawab Ayla.
"Ya kakak ngapain ngomong sendiri? Mana udah mau magrib lagi," ucap Mia melihat jam dari layar HPnya.
Ayla masih membaca syarat dan ketentuan dari layar HPnya, "Kakak lagi lihat info casting dari PH A, rencananya kakak mau ikutan," ujar Ayla.
"Sok sokan kakak mau ikut casting, acting aja kakak enggak bisa." Mia pergi meninggalkan Ayla sendirian diruang tamu.
Mendengar perkataan Mia membuat Ayla makin tidak percaya diri. Dia masih saja melihat syarat dan ketentuan dari layar HPnya.
"Apa gue enggak usah ikutan aja, gue acting aja enggak bisa sok sokan juga mau ikut casting." Ayla menatap layar HPnya masih dengan keraguan.
Disekolah Ayla menanyakan sama temannya Puti tentang casting kemarin.
"Ti gue mau nanya sesuatu sama lu."Ayla membuka instagram PH A dari HPnya.
"Nanya apaan?," jawab Puti meletakkan tas dikursinya.
Sambil menyodorkan HP kearah Puti, "PH A buka casting online gue mau ikutan rencana, menurut lu gue ikutan enggak ya Ti," ungkap Ayla.
"Mau jadi artis lu?," sambung Puti.
"Belum jadi artis karena PH A lagi mencari artis baru." Ayla meletakkan HPnya diatas meja.
"Enggak papa coba aja siapa tahu rezeki lu," ujar Puti.
"Tapi gue ragu mau ikutannya, syaratnya harus good looking sedangkan gue." Belum selesai Ayla ngomong Puti memotong ucapan Ayla.
"Enggak boleh gitu! kita semua cantik kok dan lu harus yakin sama diri lu sendiri kalau lu cantik," potong Puti.
Setelah menanyakan kepada Puti, Ayla sedikit berkurang keraguannya. Bell istirahat berbunyi dan mereka pergi ke kantin.
Di kantin mereka melihat Yaya sedang makan sendirian dan menghampiri Yaya dimejanya, "Ya kok lu duluan sih ke kantinnya?," cetus Ayla.
"Iya nih," sambung Puti.
"Kelas gue tadi duluan yang keluar jadi gue langsung aja kesini, gue lihat juga kelas kalian masih belajar," ujar Yaya.
"Ya udah gue mau pesan makanan dulu, lu mau makan apa Ay?," ucap Puti.
"Gue sate bu Sum 5 ribu," sahut Ayla.
"Lu kenapa begong gitu dah? Awas nanti kerasukan," ucap Yaya mengambil minuman di depannya.
"Ya gue mau nanya sama lu, kemarin gue lihat di instagram PH A kalau mereka buka casting online dan gue rencana mau ikutan," ucap Ayla.
"Coba ajalah siapa tahu rezeki lu disana," balas Yaya.
"Masalahnya syaratnya harus good looking," ujar Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISTIMEWAAN TAHAJUD
Non-Fiction[❤Follow Penulisnya!! Jika Suka Karyanya❤] {Vote Juga!! Untuk Menghargai Karyanya🤗} Menjadi anak perempuan pertama adalah sebuah takdir dari Allah yang harus disyukuri. Namun menjadi anak pertama harus siap dengan harapan tinggi orangtua kepadanya...