Waktu terus berjalan Ayla masih berharap sama casting itu, Ayla mencoba melihat kelanjutan dari pihak PH A siapa yang lolos ditahap awal ini. Saat melihat instagram PH A dikatakan tanggal 10 Oktober 2021 bakal diumumkan siapa yang lolos ditahap awal.
Perasaan deg degan makin dirasakan Ayla, tak henti hentinya berdoa kepada Allah diberikan ridho agar lolos ditahap ini. Hari telah berlalu dan sampailah tanggal dimana pengumuman casting itu, dengan perasaan yang cemas dan berharap Ayla selalu yakin sama hasil yang akan didapatkan karena sudah latihan acting sebelumnya.
Ayla menunggu apakah ada yang menelponnya memberi kabar bahwasanya dia lolos tahap ini, tapi tunggu punya tunggu tidak ada juga panggilan masuk ke HPnya.
Sore harinya lagi bersantai sambil mendengarkan lagu tiba tiba PH A memposting siapa yang lolos ditahap awal, perasaanya makin deg degan dengan hasilnya. Setelah melihat postingan dari PH A siapa yang lolos membuat Ayla lagi lagi merasakan kegagalan.
Ayla berusaha positif thinking sama Allah mungkin Allah tidak boleh Ayla untuk masuk entertainment karena ada alasan tertentu. Namun Ayla makin merasa tak berguna sebagai anak ketika Ayah kembali mengulang keinginannya untuk meminjam uang di bank.
"Kartu keluarga sama KTP Ayah dimana Bu?," tanya Ayah kepada Ibu membuka lemari.
Ibu yang kebingungan kenapa Ayah menanyakan KK sama KTP, "Untuk apa Ayah cari KK sama KTP," jawab Ibu.
Belum sempat Ayah menjawab pertanyaan Ibu tapi Ibu sudah tahu arahnya kenapa Ayah menanyakan KK sama KTP, "Jadi juga Ayah minjam di bank, tapikan udah dibilang semalam enggak usah pinjam di bank tapi kok Ayah masih juga minjam," keluh Ibu.
Ayah yang tidak terima dinasihati Ibu langsung marah sama Ibu, "Dengerin aja apa kata Ayah cuma itu jalan satu satunya sekarang," bentak Ayah.
Ayla yang mendengar Ayah membentak Ibu langsung masuk kamar menanyakan apa yang sedang terjadi, "Kenapa Bu kok Ayah marah?," tanya Ayla kebingungan.
Ayah yang melihat Ayla menanyakan apa yang terjadi sama Ibu memilih keluar kamar karena apa yang Ayah cari telah dapat. Ibu yang melihat Ayah telah membawa KK sama KTP menghentikan langkah Ayah.
"Janganlah pinjam uang dibank Yah, Ibu mohon nanti bayarnya gimana sedangkan Mia udah mau lulus juga," lirih Ibu menahan tangan Ayah.
Ayla yang mendengar Ayah jadi minjam uang dibank makin tergores hatinya melihat orangtuanya yang mau minjam uang dibank.
"Nanti kita bahas lagi." Ayah pergi meninggalkan kamar.
Ayla yang semakin merasa tak ada gunanya menjadi anak memilih pergi ke kamar untuk menangisi keadaanya sekarang. Terlintas dipikirannya ingin mati saja karena sudah tidak ada gunanya juga dia hidup kalau masih membuat orangtuanya kesusahan.
Tak lama kemudian Ayla tersadar bahwasanya dia harus kuat demi orangtua, jika nanti dia mati masalah juga tidak akan kelar malah makin banyak.
"Astagfirullahal'azim maafin aku Ya Allah, bukan maksud aku ingin mati tapi aku udah lelah harus melihat kesusahan orangtuaku diumurnya yang tidak muda lagi." Ayla menghapus air mata.
Ayla melihat kembali siapa saja yang lolos casting ditahap awal, "Cantik cantik semua pantasan lolos dan followersnya aja ratusan ribu sedangkan followers gue masih ratusan orang," ucap Ayla menatap layar HPnya.
Ayla terus terusan dihantui dengan mimpi kebakaran itu yang membuatnya takut untuk tidur dan memimpikan hal yang sama lagi setiap harinya.
Ibu yang baru pulang dari warung berbincang kecil dengan anak anaknya, "Menurut kalian apa kita jualan juga dirumah? Warung depankan masih kosong gimana kalau kita jualan juga dirumah untuk penambah usaha," ucap Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISTIMEWAAN TAHAJUD
Non-Fiction[❤Follow Penulisnya!! Jika Suka Karyanya❤] {Vote Juga!! Untuk Menghargai Karyanya🤗} Menjadi anak perempuan pertama adalah sebuah takdir dari Allah yang harus disyukuri. Namun menjadi anak pertama harus siap dengan harapan tinggi orangtua kepadanya...