✨Kesempatan Kedua✨

136 36 5
                                    

Setelah melihat informasi dari PH A membuat Ayla sedikit belajar acting didepan kaca sebelum mendaftar, hari hari Ayla habiskan untuk belajar acting supaya kali ini bisa lolos.

Setelah beberes rumah Ayla selalu belajar acting dikamarnya, Ibu yang mendengar Ayla ngomong sendirian dikamar menghampiri Ayla.

"Ngapain ngomong sendiri didepan kaca kak? Nanti kerasukan loh ngomong sendiri gitu," ucap Ibu membuka pintu kamar.

Ayla yang malu dilihatin lagi latihan hanya bisa tersenyum kepada Ibu, "Enggak kok Bu kakak cuma nyanyi," balas Ayla bohong.

Ibupun menutup pintu kembali dan Ayla masih lanjut latihan acting didepan kaca setelah hampir 1 jam latihan, Ayla berhenti karena sebentar lagi Mia pulang sekolah.

Lagi asik rebahan diatas kasur Ayla melihat postingan terbaru dari PH A kalau besok sudah buka kembali casting onlinenya, karena merasa sudah ada bekal untuk ikut casting kali ini membuat Ayla sedikit percaya diri untuk ikut lagi castingnya.

Tapi kali ini Ayla tidak terburu buru untuk daftar casting dia daftar dipertengahan waktu. Karena udah lama dia tidak komunikasi sama Puti dan Yaya, Ayla mencoba menghubungi mereka via video call.

Karena posisinya Puti sudah kuliah jadi waktu untuk komunikasi sudah jarang, Ayla hanya menghabiskan waktu dengan Yaya.

"Ya lu sibuk nggak?," tanya Ayla.

"Enggak tu lagi free gue kenapa Ay," jawab Yaya.

"Ketemuan yuk ada yang mau gue tanya sama lu," ajak Ayla.

"Ayuk kapan?," tanya Yaya.

"Entar sore aja gimana? Ditempat biasa aja kita ketemunya," jawab Ayla.

"Ok kabarin gue kalau lu udah berangkat," ucap Yaya.

"Sip." Ayla mematikan video callnya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, Ayla yang belum sholat zuhur merasa malas untuk sholat. Ayla yang mau haid selalu merasa malas sholat h-3 sebelum haid.

"Pengen deh kalau mau haid itu enggak kayak gini, ini enggak tiap kali mau haid pasti malas banget gitu mau sholat," bisik Ayla kesal.

Ibu yang melihat Ayla belum sholat menghampiri Ayla dan menanyakan sudah sholat atau belum, "Udah sholat kak? Udah jam segini," tanya Ibu.

"Belum Bu." Ayla masih scroll media sosialnya.

"Pemalas kali lah anak ini kalau disuruh sholat udah kayak Ayahnya malas sholat," sindir Ibu.

Mendengar perkataan Ibu membuat Ayla sedikit menaikkan nada bicaranya, "Biasanya juga kakak ada sholatnya Bu tapi karena mau halangan makanya malas sholat," gumam Ayla.

Setelah berdebat kecil sama anaknya Ibu memilih pergi meninggalkan kamar, Ayla merasa bersalah karena sudah ngomong seperti itu sama Ibu membuat Ayla kepikiran terus.

Mia yang baru saja pulang langsung membuat Ayla kesal karena dia masih juga teriak teriak karena K-Pop, Ayla berusaha memaklumin adek satu satunya itu mungkin itulah menjadi warna hidupnya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore, nada dering HP Ayla terus berbunyi tapi Ayla belum juga bangun dari tidurnya. Mia yang kesal karena HP kakaknya berdering terus inisiatif membangunkan kakaknya.

Memukul kaki Ayla, "Kak bangun!! Tuh HP kakak dari tadi bunyi terus ada yang nelpon," ucap Mia dengan nada kesal.

Ayla yang terbangun dari tidurnya langsung melihat HPnya dan melihat siapa yang menelponnya. Betapa terkejutnya Ayla ternyata yang menelponnya Yaya dan sudah 10 panggilan tak terjawab.

KEISTIMEWAAN TAHAJUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang