Ch. 03 - Hadiah lainnya?

429 45 9
                                    

Hari berganti, Peter sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya. Menaiki bus kota dan duduk di bangku belakang sembari menyandarkan kepalanya dan melihat pemandangan jalan raya yang cukup padat. Pikirannya masih berkecamuk euforia perihal hadiah dari Tony untuknya.

‘aku kenapa, sih? Tuan Stark memberikan hadiah semata-mata untuk keperluan patroli’, pikirnya jengah dengan dirinya sendiri.

Kenapa ia masih merasa demikian?

Kenapa ia masih merasa senang, cemas, kagum, was-was, yang bercampur menjadi satu?

Apakah karena hadiah dari seorang Tony Stark, ia bertingkah seperti seseorang yang jatuh tertimpa keajaiban dunia?

…mungkin iya.

…dan ia merasa geli dengan dirinya sendiri.

Menghela napas, ia merogoh saku jaketnya untuk mengambil ponsel lamanya. Ia memutuskan untuk tetap menggunakan yang lama karena tidak ingin menarik perhatian..

Terutama dari beberapa orang..

Dan diantaranya, adalah Flash.

Oh, ia tetap membawa ponsel barunya untuk menunjukkan kepada Ned.. entah kenapa, ia ingin pamer kepada sahabatnya tersebut.

..tidak apa-apa kan?

Tak lama kemudian, ia tiba ditujuannya.

Turun dari bus, ia langsung melangkah memasuki area sekolah yang sudah dipenui para siswa.

Ia sedikit berlari setelah ia melihat sosok sahabatnya yang berada di loker.

“pagi, Ned!”, sapa Peter.

hey, dude!”, balas Ned dan mereka melakukan handshake mereka seperti biasa.

“kau kenapa? tanganmu terasa lembab, terjadi sesuatu?”,

yeah, terjadi sesuatu dan nanti ku ceritakan.. di belakang sekolah”, remaja gempal itu sedikit mengernyit namun menganggukkan kepalanya.

Bel berbunyi dan semua siswa bergegas menuju kelas mereka masing-masing. Peter dan Ned hendak memasuki kelas mereka, namun—

“Peter--!!”,

“oh, maaf, Parker, aku tidak sengaja~”,

Ned mendelik kesal ke arah Flash dan lainnya yang tertawa mengejek setelah menyenggol Peter hingga terjatuh dengan sengaja.

Sepeninggal mereka, Peter langsung bangkit, meringis pelan karena denyutan sakit pada lututnya akibat terbentur lantai..

Hei, meski ia seorang vigilante super, tetap saja ia merasakan rasa sakit sekecil apapun.

“kau tak apa?”, tanya Ned sambil membantu Peter untuk berdiri.

“um, tak apa..”, ia merogoh saku jaketnya dan menghela napas setelah melihat kondisi benda yang ia simpan disana.

“rusak lagi…”, gumamnya pelan dan Ned hanya bisa menepuk pelan punggung prihatin.

“mau kubantu untuk memperbaikinya nanti?”, Peter hanya mengangguk dan mereka memasuki kelas pertama mereka.

••● 🕷🕸️S⋅B⋅S🕸️🕷●••

Jam istirahat berbunyi, semua siswa langsung keluar dari kelas mereka untuk menghilangkan penat setelah bejalar pagi dengan mengganjal isi perut mereka dengan makanan entah itu bekal yang mereka bawa atau dari kantin.

Peter langsung mengajak Ned menuju belakang sekolah, menjauhi keramaian para siswa untuk menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah.

“jadi, apa yang ingin kau ceritakan?”,

Sugar Baby SpiderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang