Peter Parker merasa kalau ia memiliki kehidupan yang menyedihkan.. dan absurd.
Ia adalah anak yatim piatu, dibesarkan oleh paman dan bibinya sejak kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan pesawat.
Mereka bukan keluarga yang kaya, mereka hidup sederhana dan harmonis. Pamannya bekerja sebagai teknisi listrik dan bibinya bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
Tidak bergelimang harta, namun cukup memenuhi kebutuhan mereka.
Beberapa tahun kemudian, pamannya meninggal akibat ditembak seorang perampok saat ia mencari dirinya yang melarikan diri dari pertengkaran mereka sebelumnya..
Dan kematian pamannya adalah kesalahannya.
Perasaan bersalah atas kematian pamannya terus menggerogoti dirinya, membuatnya sempat mengalami depresi yang cukup parah.
Ia bisa saja memilih jalan yang salah, namun ia teringat dengan nasihat mendiang pamannya, dan bibinya yang selalu berada disisinya.
Sejak saat itu, keuangan mereka mulai bermasalah membuat bibinya memperpanjang jam kerjanya sebagai perawat sekaligus mencari pekerjaan lainnya untuk menambah penghasilan.
Sedangkan Peter, ia mengincar beasiswa dan mencari kerja sampingan untuk anak dibawah umur secara diam-diam karena bibinya ingin ia tetap fokus dengan pendidikannya.
Kurang lebih seperti itulah kehidupan menyedihkannya.. dan disisi lain, adalah kehidupan absurdnya.
Ia dikaruniai memiliki kecerdasan yang berasal dari kedua orang tuanya membuat dirinya haus akan pengetahuan, empati dan kebaikan yang diturunkan dari paman dan bibinya.
Ia anak yang sangat pemalu, terkadang sulit untuk berbaur dengan anak sebaya dirinya. Namun ia akrab dengan para orang tua dan terkadang ia akan membantu mereka jika ada kesempatan, seperti; membantu menyebrangi jalan, membantu membawakan barang bawaan mereka, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, ia tidak perlu melakukannya, namun ia ingin.. dan ia menghormati para orang tua.
Paman dan bibinya tidak heran jika setiap ia pulang kerumah selalu membawa satu atau dua kantong yang berisikan cemilan dari para orang tua yang ia tolongi sebagai ucapan terima kasih.
Saat ia berusia 14 tahun, laba-laba radioaktif menggigit tangannya.. membuatnya jatuh sakit selama beberapa hari.
Kemudian, ia sembuh dari sakitnya, dan merasakan perubahan yang sangat berbeda terjadi pada dirinya.
Dirinya yang memiliki tubuh lemah kurus kering, kini menjadi ramping berotot—six pacs!!—indera penglihatan menjadi sangat jelas bahkan ia bisa melihat semut dengan sangat jelas meski serangga tersebut berada cukup jauh darinya.
Tidak hanya penglihatannya, refleks tubuhnya, pendengarannya, penciumannya berubah drastis membuatnya sakit kepala saat pertama kali merasakannya.
Dan ia bisa merayap, berjalan, berlari di dinding selayaknya seekor laba-laba.
Oh, dan juga, tenaga-nya yang luar biasa, ia tak sengaja memukul tembok di sebuah gang saat pertama kali merasakan perubahan dirinya.. tembok malang tersebut berlubang, membuatnya panik dan ia semakin panik saat ia melompat terlalu tinggi hingga mencapai atap salah satu bangunan.
Ia menjadi manusia super..
Karena gigitan laba-laba radioaktif..
Siapa yang tidak panik, coba?
Namun mengesampingkan hal tersebut, ia memiliki kekuatan dan teringat nasihat pamannya..
dengan kekuatan yang besar, datanglah tanggung jawab yang besar pula.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Spider
FanfictionPeter tidak tahu apa dan bagaimana ia bisa menjadi... sugar baby? What The F-- . . . Warning : - Kinda OOC!Peter - cringe, absurd, etc.