Episod sebelumnya -
Iwan : "oh gitu ya mas, maaf udah naruh sembarangan pakaian nya dibawah situ"
Aku : "gak kok nyantai aja"
Baru tersentak dari kaget karena ke gap sedang memegang baju mas iwan, aku kemudian di kagetkan kembali dengan pemandangan yang indah di depan mataku, apa yang kulihat sekarang adalah sesosok pria jantan yang betelanjang dada menonjolkan dada nya yang bidang, terlihat putingnya yang berwarna cokelat terang, otot perutnya tercetak tegas, hampir sixpack sempurna! Tidak sampai disitu saja seseorang yang berdiri tepat didepanku kini berbalutkan handuk di pinggang nya, tampak ada sesuatu yg membayang dan menonjol dari balik handuk putih tersebut. Tonjolan itu cukup besar sehingga membentuk gundukan. Aku tertegun sebentar, otak ku coba menerawang menerka seberapa besar mahluk yang bersembunyi dibalik handuk tersebut. Ahhh...andai saja aku tidak waras, pasti aku lucuti seketika handuk tersebut dan menerkam isi didalamnya."Mas...mas..."
Kembali aku dikagetkan.Aku : "ehh...iya mas maaf, mau ganti baju ya? Aku keluar bentar kalo gitu"
Iwan : "nggeh mas, hehe maaf ya jadi gak enak saya"
Aku : "ah rapopo mas tenang wae"
iwan : "lah bisa bahasa jawa sampean tah mas"
Aku : "heh....? Gak mas haha itu sikit sikit aja ngerti"
Iwan : "owalah hahaha ..."
Iwan pun tertawa renyah, memperlihatkan susunan giginya yang rapih, dan putih.
Ingin rasanya saat itu aku terkam dan memangsa orang ini 🥵 tapi aku harus tetap waras!.Aku : "yaudah mas, saya permisi dulu sampean ganti baju aja dulu"
Saya pun beranjak dari bawah utuk mempersilahkan mas iwan ganti baju segera menuju ke ruang tamu.
Ketika saya lewat dari samping dia tercium aroma maskulin luar biasa, ini campuran aroma shampo, sabun, dan cologne yang begitu pekat. Seketika aku menelan ludah karena membayangkan bagaimana rasanya dipeluk oleh orang ini dengan keadaan tubuhnya yang dipenuhi aroma tadi. Ahh...shit!Setelah selesai berpakaian iwan pun membuka pintu dan memanggil saya.
Iwan : "udah mas, hehe maaf ya"
Aku : "mas ini banyak minta maaf, udah kek mau lebaran aja" tukas ku ketus disambut tawa dan senyum renyah dari iwan. 😍 Ahhhh....liat dia senyum doang kek nya aku gaperlu makan deh seharian, kenyang! Hahaha gobl*k!Sekarang giliran aku yang mau mandi, di sebelah di atas kasur kulihat iwan mengambil sesuatu dari dalam tasnya, charger! Rupanya dia kehabisan daya saat di perjalan tadi. Seteah men charger hp nya terlihat dia sedang sibuk mengetik sesuatu di whatsapp nya entah dengan siapa aku ga peduli, eh....peduli aja deh, siapa tau dengan pacarnya kan? Hmmm kok aku jadi sensi ya!
Perlahan kubuka baju ku, sambil meletakkan di keranjang pakaian kotor di sebelah lemari kecilku, iwan pun memperhatikan ku.Iwan : "mau mandi juga mas?"
Aku : "iya mas, udah mau magrib, takut antri ntar kelamaan mandi"
Iwan : "oh iya mas, hehe.."
Aku cuma tersenyum kecil saja.
Gak lama dia ngomong lagi,Iwan : "wih...badan masnya putih bersih ya"
Glekkk!!! Aku kaget dia bilang kek gtu, maksudnya apa coba? Apakah dia mulai mencoba menggodaku? Apakah ini sinyal? Gak gak! Waras le! Kamu harus tetap waras!Aku : "hehe bisa aja mas iwan ini, ya namanya juga anak rumahan mas, dan juga masih kuliah kan ya wajar sih, beda cerita sama mas nya kan udah kerja, orang lapangan juga"
Timpalku menutupi rasa gugupku setelah digoda mas iwan.Iwan : "iya juga ya mas hehe beda sama saya orang lapangan badannya item gini haha"
Kembali dia tertawa memperlihatkan gigi nya yg putih dan rapih tersebut.
Aku pun membatin dalam hati, "kamu gak tau aja mas, orang kaya kamu itu sebenarnya idaman para cewe² yang gatal mekinya" eh tapi aku juga ngidamin orang kek mas iwan ini, tapi aku bukan cewe dong, terus apanya yang gatal ya kalo gtu? Hahaha...gbl*k!
Setelah melepas pakaian aku pun bergegas menuju kamar mandi, dan langsung bar byur..
Ditengah tengah mandi kudengar si rivan memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobil Mogok
عاطفيةCerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata aku sendiri. Ber awal dari mobil mogok hingga menjadi pacar walau singkat. Semoga kalian bisa menikmati cerita aku dan saya minta maaf kalau narasinya jelek karna jujur aku nulis berdasarkan gaya aku sendir...