Playlist 16

143 14 0
                                    

Karina pov

"Karina chan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karina chan!"

Aku membungkuk sedikit pada Haruko yang terkejut akan keberadaanku disini untuk kedua kalinya. Disini, ditempat karaoke yang penuh hingar bingar musik dan lampu gemerlapan menyinari jiwa-jiwa yang butuh pembebasan.

Begitu juga diriku yang nekat memutuskan untuk bergabung lagi dengan pesta karaoke yang setiap minggu Haruko adakan bersama teman-teman.

Orang-orang jepang begitu menggilai tempat karaoke dan aku berencana untuk menjadikannya tempat pelarian sebelum aku juga jadi gila sungguhan. 

Ternyata dalam waktu setahun aku masih juga tidak bisa melupakan Minjeong bahkan sebesar apapun rasa benciku terhadapnya. Sudah benar aku tak terlalu percaya kata orang yang bilang waktu akan menyembuhkan luka karena hal tersebut tidak berlaku bagiku.

Akankah aku bisa mencintai orang lain jika jauh dalam lubuk hatiku Minjeong masih berkuasa disana bak seorang raja yang begitu kejam menyiksa aku budak cinta yang tidak berdaya untuk lepas. Sejauh apapun aku pergi, aku tertarik mundur kembali. 

Bahkan aku juga sudah semakin merana karena kini aku sudah pasti telah melukai Aeri. Sungguh menerimanya sebagai kekasih dengan tujuan untuk melupakan Minjeong adalah kekeliruan terbesar yang pernah aku perbuat seumur hidupku. Kini aku tidak berharap pengampunan Aeri karena kurasa kisah percintaan dan persahabatan kami sudah porak poranda dalam semalam saja. Kini aku tidak punya apapun dan siapapun. 

"Jangan beri dia sake...." Haruko memberi isyarat untuk mengganti botol minuman dengan yang lain. 

"Tidak, biarkan saja Haruko chan, kali ini kita akan bersenang-senang! ." Ujarku dengan penuh keyakinan saat wajah kawanku itu seperti takut membuat kesalahan dua kali.

Dahinya nampak berkerut. Namun melihatku yang sudah menenggak minuman itu sampai tiga kali teguhkan sekaligus, ia pun percaya padaku dan tersenyum.

"Ahh.. kau sedang patah hati huh? baiklah, kita nikmati malam ini Karina chan! ayo segera pilih lagu putus paling menyedihkan untuk teman kita ini!" seru Haruko dan diikuti sorak sorai yang lain. Sementara aku hanya terkekeh, semoga cara baru merayakan kesedihan ini seru dan menyenangkan. 

........................

Sialnya, satu botol sake sudah membuat mataku berkunang-kunang dan aku kesulitan berdiri tegak karena kepalaku serasa berputar tanpa henti.

Aku menjadi tidak percaya diri karena ternyata begitu lemah dan payah jika berurusan dengan minuman keras. Sementara teman-temanku yang lain masih waras bahkan nyanyian mereka terdengar semakin lantang. 

Beruntung Haruko berbaik hati untuk bersiap atas kegagalanku mengikuti kegiatan bersenang-senang ini sampai akhir. Dengan mudah ia meminta supirnya mengantarku pulang lebih dulu dan memastikan aku selamat sampai depan pintu. 

Meski begitu, ini sudah dini hari ketika aku sampai di depan gedung apartemenku. Aku meminta supir Haruko untuk kembali lebih dulu agar tidak terlalu merepotkan. Lalu memaksakan diri untuk harus tetap sadar agar bisa menuju lantai tujuh dengan selamat.

Caffee Playlist ( Winrina|| Jiminjeong || Karselle )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang