Maaf buat pembaca sebelum nya , saya revisi untuk chapter 11 , dan maaf aku baru bisa lanjut lagi .
Jiwa tak sempurna
Kini sudah 7 hari akhirnya riku pun terbangun dari tidur panjang nya , tenn awalnya cemas kini menjadi lega melihat adik nya sudah terbangun , riku saat ini di pindahkan ke rumah sakit ternama di jepang , tenn selalu overprotektif pada adiknya saat ini , riku tak boleh keluar jika riku ingin keluar harus dengan nya , dan riku tak boleh memegang ponselnya , membuat dia merasa bosan .
Kali ini riku hanya diam menatap jendela kamarnya , dia benar benar bosan karena di ruangan ini hanya ada dirinya , trigger yang memiliki jadwal padat membuat tenn mau tak mau meninggaklan adik nya
" ah ini benar benar membosankan huf , semua di sita oleh nya tak bisa kah dia meninggalkan ponsel ku di sini selama dia pergi " kata riku yang terus saja mengomel karena bosan
" tak bisa kah kau diam , kau sangat berisik harini , setelah kau menjadi putri tidur sebelum nya " terlihat bayang bayang samar samar yang tengah duduk di sofa
" eh kau masih di sini ku kira kau sudah berada di tempat lain " kata riku menatap bayang bayang itu
" kita baru bertemu loh tapi mulut mu sungguh menyebalkan " kata roki mendekati riku lalu mencubil pipi riku
Terkadang roki juga bisa di ajak bercanda dan juga bisa melakukan hal konyol seperti ini
" roki pipi ku sakit jika kau mencubit nya " kata riku mengembungkan pipinya
Saat tengah asik bercanda ria terdengar seseorang membuka pintu dan terlihat 6 orang masuk kedalam ruangan
" yamato san kau masih tak ingin mengaku kalo kau yang mencuri nya " kata mitsuki
" sudah kubilang kalo bukan ku , yang hobby minum bukan hanya ku kan kenapa kau selalu menyalahkan ku " kata yamato
" lalu siapa , tamaki atau liori , mereka tak mungkin kan , yang aku tau semalam yang masih terjaga itu hanya kalian bertiga " kata mitsuki kesal
" eh ada apa ini minna ? " kata riku sedikit bingung
" allelekun! " kata tamaki bersemangat
" huf baru aja sedikit tenang , malah kedatangan anak TK , dah deh aku malas di sini berisik " kata roki lalu menghilang
Riku yang mendengar roki mendumal dia hanya tersenyum
" allen apa kau merasa sakit , dari tadi kau hanya melamun " kata nagi meletakan tangan nya ke kepala
" nagichi jelas saja allekun tengah sakit ini kan rumah sakit ckckck " kata tamaki melipat kedua tangan nya didada
" apa ada sesuatu yang lucu allen kun kau dari tadi tersenyum ? " kata liori
" ah tidak apa apa liori , kalian tau aku di sini dari siapa ? " kata riku
" tenten , terlihat cemas waktu konser gabungan jadi kami coba untuk mengali informasi yang sangat akurat deh " kata tamaki dengan banganya
" kami bertanya pada gaku dan dia bilang kalo manajernya tengah sakit jadi kami berencana untuk menjenguk mu " kata yamato
" hanya saja aku bingung mengapa dia begitu perdulinya pada mu , setau ku dia tak pernah peduli dengan orang lain " kata mitsuki
" ah benar aku pun berfikir seperti itu " kata yamato
" seseorang bisa saja berubah kan " kata riku menjawab dengan senyum
" ya juga sih , tapi kalo untuk tenten sepertinya " kata tamaki mengantung karena seseorang yang mereka bicarai datang
" seperti nya apa ? , jangan sok sokan menilai seseorang " kata ten menatap sinis pada tamaki
" sochan aku takun " kata tamaki berlari ke belakang sogo
" eh kalian sudah selesai berkerja ? " kata riku pada trigger
" ya syukurnya ada salah satu perkerjaan yang meminta di jadwalkan ulang jadi kami bisa cepat datang " kata gaku
" allen apa kau sudah baik baik saja " kata ten menatap riku
" ya aku sudah baik baik saja ten san " kata riku
" kalian dari tadi di sini ? " kata ryuu
" oh tidak kami baru saja mmm mungkin dari 15 menit yang lalu " kata liori
Tenn meletakan ponsel riku di meja pertanda riku bisa sudah bisa memilikinya
" ku dengar kau di culik seseorang allen kun apa itu benar ? " kata sogo secara tiba tiba
Riku melirik ke 3 orang yang tau akan hal ini
" kami sangat panik saat tau kau di culik , lalu kami pun mencoba mencari mu " kata liori
" apa luka tangan mu itu akibat mereka, aku rasa itu luka seperti bekas cambukan " kata nagi
" aku sudah tak apa apa , terimakasih kalian sudah perduli pada ku " kata riku
Lalu mereka mulai bercandaria tawa tak lepas dari wajah riku , dia merasa senang dan juga melupakan masalahnya untuk saat ini .
Hari demi hari kondisi riku mulai membaik riku pun menjalani semua yang di anjurkan oleh dokter , saat ini riku pun sangat senang dia sudah di perbolehkan pulang di karenakan kondisi riku sudah sedikit demi sedikit membaik .
" widih , kaya nya seneng banget nih abis menang lotre ya " kata roki yang tiba tiba muncul
" ini lebih dari itu tau , karena hari ini aku akan pulang makanya hari ini aku happy " kata riku tersenyum senang
" riku kau sedang bicara dengan siapa ? " kata tenn yang tiba tiba masuk dalam ruangan di susul 2 teman nya
" tenn ni kau membuat ku kaget , ya seperti biasa lah siapa lagi " kata riku tersenyum
" dia berada di sini sekarang ? " kata ryu
" hem dan sekarang malah ada di samping ryu san " kata riku tersenyum
" apa dia akan berada di dekatmu terus ? , bukan kah kau bilang dia sudah kau lepaskan lalu untuk apa dia di sisi mu " kata gaku
" dia yang tak ingin pergi , dia bilang dia ingin menjaga ku " kata riku
Kini tenn mendekati riku dan membelai rambut riku dengan senyum kehangatan
" riku ayo kita pulang , nanti barang barang mu akan di bawa oleh pak supir " kata tenn
" hy apa kau bilang ! , eh dengar ya aku bukan supir mu " kata gaku
" huf mulai lagi " kata ryu
" tenn ni kau tak boleh seperti itu demgan supir pribadi mu " kata riku tertawa ikut dalam pertengkaran itu
" kau , ah kalian sama saja menyebalkan " kata gaku sambil membawa tas milik rikuBersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Tak Sempurna
Fantasyseorang pemuda yang memiliki sosok jiwa orang lain yang sudah tiada beberapa ribu tahun , sosok jiwa yang menemaninya menjalankan tugas yang tak bisa dia jalani sendiri , sosok jiwa yang bersifat nolak belakang dengan jiwa aslinya , walau dia sering...