6. Meninggalkan (Name) Sementara (1)

212 13 8
                                    


6. Meninggalkan (Name) Sementara (1)

Mungkinkah karena...janji yang ia buat dengan kedua anak itu?...

"Ingat, satu permata hanya untuk satu orang. Jika lebih kau yang menanggung akibatnya."

Tiba-tiba saja Zen merasa pusing, ingatan nya yang hilang seketika muncul.

"Kau akan di hukum, di hilangkan setengah ingatan mu."
---

"Kakak dewa tidak apa apa?"
---

"JANJI YA KAKAK DEWA!"
---

Ingatan Zen bertabrakan satu sama lain sehingga membuat Zen semakin pusing. Vir yang melihat teman lamanya hampir pingsan langsung menopang badan Zen agar tidak terjatuh.

"Menyusahkan,ku tinggal kan saja kau disini." Vir menggendong Zen untuk membawa nya ke kastil tempat ia tinggal untuk Zen beristirahat. Ucapan tidak sesuai dengan tindakan.

---Kringggggg!

Suara alarm berbunyi keras, membangun (Name) di pagi subuh ini.

"Iya ya, kan aku udah nyetel Alarm. Sekalian bangunin Zen ahh.."

(Name) turun ke bawah. Sesampainya di di di depan pintu kamar Zen, (Name) mengetuk ngetuk pintu tersebut namun tidak ada jawaban sama sekali.

"Zen?...Zen!.." berkali kali (Name) memanggil namun tidak ada jawaban. Hanya ada satu cara terakhir yaitu menobrak pintu kamar Zen yang tertutup rapat.

(Name) mengumpulkan tenaga dan dengan sekuat tenaga (Name) berhasil membuka pintu kamar Zen.

-Hening...tidak ada Zen yang biasa tidur di meja belajar nya.

"Loh...Zen?...Zen, kau mau main petak umpet ya?..haha" ujar (Name) dengan tawa canggung nya. (Name) membuka lemari, melihat di bawah kasur, bahkan di kamar mandi sekalipun dia tidak bisa menemukan Zen.

"Zen...petak umpet nya gak seru loh...CK!..."

'Tenang...mungkin saja Zen ada urusan..namun tidak mungkin kan sampai sekarang pun dia belum kembali?..'

(Name) berjalan keluar kamar Zen sambil bergumam, "Sudahlah...mungkin nanti dia akan kembali. Lebih baik sekarang aku mandi dan pergi ke sekolah."

-Skip Di halaman rumah
 
"Baiklah, mari kita pergi ke sekolah!.." ujar (Name) dengan semangat, namun beberapa saat kemudian semangat nya itu hilang di ganti kan dengan kecemasan.

'Aku kan gak tau jalan ke sekolah nya....coba pake google map dehh'

(Name) membuka handphone nya lalu meng-klik aplikasi google map.

'Aku lupa kalau gak bisa baca map...'

(Name) kemudian dengan santai nya membuka sepatu lalu masuk ke dalam rumah. "Gara gara Zen aku jadi gak bisa ke sekolah...emang nya tuh anak kemana sih?.."

(Name) menghela nafas lalu melepaskan sepatu nya yang baru saja ia pakai. Dia masuk kedalam rumah kembali dan menutup pintu nya, baru saja ia ingin duduk di sofa...namun ada bell yang berbunyi berkali-kali kalau ia tidak membuka pintu tersebut.

'siapa sih?...hadeuh, mending ku buka daripada tuh bell rusak ntar yang di salahin malah aku.'

Ceklek-

"Siapa yang-...."

Mata (Name) membulat sempurna ketika melihat seorang pria yang tidak asing bagi nya.

𝗦𝗠𝗜𝗟𝗘 | Lookism x Readers | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang