7.Meninggalkan (Name) Sementara (2)

176 16 5
                                    


7.Meninggalkan (Name) Sementara (2)

"Aku hanya ingin berjalan jalan saja." (Name) mengalihkan pandangannya melihat sunset yang indah.

"Kalau kau?.."

"Aku? Aku sehabis menemui Dg tadi."

(Name) sedikit terkejut namun tak lama kemudian dia kembali ke ekspresi datarnya sambil ber-oh ria.

'apa dia (Name) yang ku kenal?...dimana gadis ceria yang keras kepala itu?..' Batin Hyungseok yang menyadari perbedaan yang jelas terlihat pada diri (Name) sekarang.

"(Name) kenapa wajah mu begitu lesu dan suram?...ada sesuatu yang terjadi?.."

Hyungseok berusaha mengetahui keadaan (Name)-nya saat ini. Tidak menyenangkan ketika melihat orang yang kita cintai menjadi seperti ini.

"Oh.. seperti kau tidak mendengar tentang hal ini..."

'?...hal tentang apa?'

"Tentang menghilang nya kakakku." Kalimat (Name) berhasil membuat Hyungseok mematung. Tidak heran kalau sekarang (Name) menjadi seperti ini, Hyungseok merasa bersalah karena mengungkit hal yang bisa saja menyakiti perasaan (Name).

'Bagaimana bisa aku tidak tau tentang hal ini?...'

"Ah-...Maaf, (Name)... kuharap kakakmu cepat ditemukan..."

(Name) tersenyum sedikit pahit. Mengingat sepi nya rumah saat tidak ada Zen walaupun sekarang ada Jonggun yang menemani nya....Tapi tetap saja. Mereka berbeda.

"Sudahlah tidak apa apa. Aku harus pulang sekarang. Lebih baik kau pulang juga Hyungseok. Dahh~.." (Name) tersenyum kecil sambil melambaikan tangan nya kearah Hyungseok.

~~~~

(Name) POV:

Setelah kembali kerumah Jonggun langsung melatih ku. Aku juga berusaha sekuat tenaga untuk menjadi lebih kuat. Aku tidak bisa terus terusan menggunakan kekuatan dari Zen.

Aku mandi setelah selesai melakukan pelatihan bersama Jonggun.

Aku mengeringkan rambut ku dengan Hairdryer.

'Kuharap Zen cepat kembali...sepi juga kalau tidak ada dia..'

(Name) POV End.








"Hai. Lama tak bertemu Zen."

Seorang wanita berambut merah dengan panjang sebahu mendekat kearah Zen. Ia menyipitkan mata ungu.

"Lama tak berjumpa Nona." Zen menyapa sambil menundukkan badan nya ala seorang bangsawan.

Fea tersenyum, Dewa tingkat menengah ke atas ini terlihat tidak berbeda jauh dari 500 tahun yang lalu.

"Sopan santun mu sama seperti dulu. Aku menyukai nya...ehem..jadi kau sudah mendapatkan beberapa ingatan mu kan?.." Tanya Fea sambil menyilangkan kedua tangan nya.

"Iya, itu benar."

Fea terkekeh kecil. Fea mengangkat tangan dan tiba-tiba muncul sebuah potongan potongan ingatan.

"Ayo selesai kan dulu hukuman mu yang selanjutnya sebelum menerima setengah dari ingatan mu." Fea kemudian membawa Zen ke ruangan Hukuman. Zen bersiap siap untuk menerima hukuman selanjutnya nya.












~~~~
(Name) makan dimeja makan sendirian. Jonggun pagi pagi sekali pergi keluar untuk menyelesaikan urusan katanya. (Name) melihat surat yang Jonggun tulis untuk ia baca nanti nya.

"Baiklah...dia akan kembali pada saat malam hari ya?...ya sudahlah aku akan berlatih sendiri saja." (Name) membersihkan piring kotor tersebut lalu mulai pergi keruang latihan. Melatih beberapa bela diri nya. (Name) juga berlatih untuk ketahanan diri karena Jonggun berkata bahwa ketahanan dirinya masih belum cukup.

Pada siang hari (Name) berhenti berlatih dan memutuskan untuk beristirahat.

'Latihan segini mungkin cukup. Istirahat dulu...' (Name) mengelap keringat nya sebelum meminum seteguk air dari botol nya.

Setelah beristirahat selama beberapa menit (Name) bangkit dan membersihkan rumah nya. Karena bosan ia memutuskan untuk membersihkan seluruh isi rumahnya.

~~~~

Pintu rumah terbuka, pandangan (Name) menuju ke arah pintu.

"Oh...Gun... selamat kembali. Bagaimana dengan urusan mu?Lancar?.."

Gun berjalan mendekati sofa dimana (Name) duduk. Jonggun melepaskan Jas nya dan meletakkan nya di sebuah sofa lalu duduk di samping (Name). "Urusan ku lumayan lancar. Kau latihan kan?.. "

"Iya aku latihan kok. Tenang saja."

Jonggun menyeringai kecil. "Kau ingin bertarung dengan ku?.. sekedar untuk melihat perkembangan mu." Jelas Jonggun.

(Name) sedikit terkejut dan badan nya menjadi sedikit merinding. (Name) ingat terakhir kali ia bertarung dengan Jonggun,tangan nya patah serta tulang kaki nya bergeser. 'Mengerikan jika di ingat ingat'

"Hm.... baiklah aku akan bertarung dengan mu. Tapi jangan terlalu kasar ya." Ujar (Name).

"Baiklah ayo ke ruang latihan"

~~~~

Bakk!

Bugh!

Ahk!-

(Name) mengeluarkan semua hasil latihannya untuk melawan Jonggun. (Name) merasa ketahanan dirinya menjadi lebih baik seiring dia berlatih.

"Kau berkembang sangat cepat melebihi ekspektasi ku. Ini jadi lebih menyenangkan (Name)!" Ujar Jonggun sambil menyeringai lebar.

Mereka menyerang satu sama lain.

~~~~
Kondisi tubuh (Name) terlihat tidak baik, namun ia bersyukur tidak masuk rumah sakit seperti saat pertama kali ia bertarung dengan Jonggun.

'Walaupun kondisi ku tidak terlalu bagus namun ini sudah baik karena aku tidak masuk rumah sakit untuk yang ketiga kali nya.' (Name) pernah menantang Jonggun sekali lagi, dan berakhir di rumah sakit yang sama.

Jonggun menatap muridnya sekaligus gadisnya terlihat berbeda sejak ia kehilangan kakaknya. Mata biru yang dulu nya bersemangat sekarang terlihat sayu dan tidak ada semangat didalam nya. (Name) yang sering marah marahan dulu... sekarang tidak ada bahkan senyuman manis nya itu perlahan menghilang.

(Name) membuka kotak p3k dan mulai mengobati luka Jonggun.

Jonggun tersenyum. Dulu dia sangat ingin melihat (Name) yang mengobati luka nya dengan lembut... sekarang hal yang ia inginkan sudah seperti rutinitas sehari-hari yang (Name) lakukan.

"Seharusnya kau mengobati luka mu terlebih dahulu,(Name).." Ujar Jonggun sambil membelai rambut (Name).

"Gun...kau tau?..kau sudah seperti kakak bagi ku. Aku lebih mendahulukan orang yang ku sayangi....jadi tenang lah dan biarkan aku mengobati lukamu..." (Name) tersenyum kecil.

Walaupun hanya senyuman kecil, itu dapat membuat Jonggun terpesona dan senang.

'Kakak?..jadi dia menganggap ku sebagai kakak..ya..'

-To Be Continued

Jonggun nice try 😁

Lama up ya?..sorry, Author sakit lagi,... seharusnya bisa selesai Minggu lalu tapi Author tiba-tiba sakit.

Maaf kalau ada yang salah di chapter ini!

Makasih yang udah baca, vote dan komen! Love you all!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗦𝗠𝗜𝗟𝗘 | Lookism x Readers | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang