"Lama sekali" keluhku ketika masuk ke dalam mobil Van.
"Maaf sayang, tadi aku menunggu tamu rumah ini lebih jauh lagi, baru aku berani masuk ke sini. Kau belum ingin membongkar hubungan kita, kan?" Aku terdiam sejenak dan memilih merubah topik.
"Bagaimana keadaan Kitty?" Tanyaku yang dijawab senyuman oleh Van.
"Sudah sangat membaik. Kau ingin melihatnya? Atau ingin ku antar kemana?" Tanya Van padaku.
"Ke apartemen saja, suasana hatiku sedang tidak baik. Aku ingin berbicara serius juga denganmu. Lain kali aku akan menemui Kitty ketika keadaan sudah lebih baik" Van mengangguk tanda setuju.
"Sudah makan? Atau mau pesan makan? Atau ingin beli sesuatu sebelum pulang untuk makan malam nanti?" Tanya Van mencairkan suasana.
"Sesungguhnya aku sudah makan, tapi kau tahu sendir, makan dengan manner dan sambil dipelototi oleh sejumlah orangtua yang tidak kau senangi membuat makanan itu tidak bisa masuk ke mulutmu dengan baik dan lambung juga tidak bisa mencernanya. Aku masih ingin pizza walau sudah makan" keluhku membuat Van tersenyum.
"Kita beli pizza dulu sebelum pulang?" Tanyanya lagi padaku.
"Pulang dulu saja, kita bisa pesan setelah sampai di apartemen" ujarku yang sudah tidak mood untuk mampir kemanapun.
"Baiklah, kalau hari ini sangat melelahkan, tidur saja sebentar, nanti setelah sampai apartemen akan ku bangunkan dan akan ku berikan pelukan" aku tersenyum dengan kalimat sederhananya.
Benar, aku hanya butuh pelukan dari Van dan semuanya akan baik-baik saja.
Wangi pizza membuatku tersadar dari tidurku dan menyadari langit telah gelap.
"Berapa lama aku tertidur?" Tanyaku ketika kembali pada kesadaranku.
"Satu jam dalam perjalanan dan satu jam setelah sampai di depan apartemen" jawab Van lancar membuatku kesal.
"Kenapa tidak membangunkanku?" Tanyaku lagi.
"Aku tidak ingin mengganggu kualitas tidurmu, sayang. Lagi pula aku sambil menunggu pizza datang, dari pada kau merengek kelaparan lebih baik saat pizza datang baru ku bangunkan, ternyata kau sudah bangun sendiri" alasan, bilang saja memang tidak ingin membangunkanku, atau malas menggendongku ke dalam apartemen?
"Ya sudah, aku akan membersihkan diri terlebih dahulu" ujarku segera turun dari mobil dan masuk ke dalam apartemen untuk segera mandi.
Van mengikuti langkahku masih dengan senyum yang tak luntur sembari menenteng pizza pesananku.
"Sayang, mandinya jangan lama-lama, sudah malam. Lagi pula nanti pizzanya jadi dingin dan tidak enak lagi" ujarnya ketika aku baru 20 menit di dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenery of You [Hiatus]
FanficApa kalian pikir, hidup mewah dengan harta segudang, sebagai nyonya rumah yang memiliki ratusan maid yang siap menuruti perintahmu adalah sebuah definisi dari hidup enak? Mungkin iya bagi sebagian besar orang, tapi tidak bagiku. Hidup di dalam ruma...