Aku lagi marah banget sama dia. Tapi memang ini murni kesalahanku. Aku punya rencana dengan teman2ku utk jalan-jalan ke sebuah tempat, tapi aku ingin dia ikut karena sudah lama aku gak liat dia selama liburan ini. Di grup dia hanya asal asalan saja menjawab saat aku bertanya aku ingin datang. Jadi kudatangi langsung rumahnya walau dia pun bilang mau pergi tapi gk tahu kapan.
Saat kusampai depan rumahnya ku telepon berkali² bahkan pakai pulsa juga. Ku ketuk rumahnya padahal baru saja ada paket yang ngirimin barang tapi gk dibuka juga. Jadi kupergi saja.
Dia baru balas pesan dan teleponku di sore harinya dan bahkan bertanya kalau apakah aku beneran datang ke rumahnya, aku jawab aku gk pernah bohong klo soal ajakan. Diapun mengatakan di chat
"Sorry"
Entah mengapa aku ingin menangis. Pingin dia tiba² dateng gitu ke rumah, nanyain alamat, atau ajak aku gitu ke suatu tempat bareng buat bukti kalau dia serius minta maaf. Tapi ya kenyataannya aku tahu itu tidak mungkin terjadi. Dia normal dan tidak akan menganggap aku lebih dari sekedar teman.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasah's Notes
Teen FictionCuma diary tentang aku yang menyukai Dia. walau ku tahu Dia tak akan mungkin menjadi milikku.