Kalian tahu gak? Aku dibikin seneng bgt sama kelakuan dia hari ini. Aaaaa.... jadi gemes 😭
Aku baru saja sampai di ruang sekretariat. Sudah ramai orang disana karena aku memang terlambat datang. Setelah mencari posisi untuk duduk, seseorang datang di pintu. Itu Dia. Aku dan teman-temanku menyahutnya bersamaan. Dia pun seperti biasa saling menyalami setiap orang disana lalu yang terakhir adalah aku.
Lalu ia duduk di sebelahku. Aku yang sedang menulis materi dikagetkan oleh tingkahnya. Dia tiba-tiba melingkarkan tangannya pada lenganku. Kemudian kepalanya bersandar di bahuku. Shit. Dia meluk tangan akuu. Aaa....
"Cape banget tau, di jalan panas gila. Mana gerah lagi." Gumamnya.
"Bandung kan emang lagi panas-panasnya. Aku juga gerah banget padahal baru mandi tadi."
"Iya kan. Males banget sebenernya dateng tapi ya gimana ya."
Dia masih memeluk tanganku juga kepalanya bersandar di bahuku. Aku pun menyandarkan kepalaku juga di kepalanya. Dia hanya diam saja dan menerima perlakuanku. Lalu ia membuka hape dan bermain tiktok dengan posisi tetap.
Kami hanya sebentar di posisi begitu sampai aku menulis kembali ucapan dari pengajar bahasa di depan. Dia pun tidak lagi memeluk tangan ku tapi kini merangkul pundakku. Penasaran dengan apa yang kutulis. Ganteng banget mana deket banget mukanya. Kacamata frame bulatnya seakan menambah nilai style fashion yang dikenakannya.
Setelah kegiatan ukm selesai akupun mengajaknya nyari makan.
"Temenin aku beli makan yuk. Laper..." ucapku tiba-tiba.
"Hayuk. Mau beli apa?" Tanyanya.
"Warung nasi aja gimana?"
"Okey. Ayo." Aku berdiri lalu menarik tangannya agar ikut berdiri. Kemudian 2 temanku pun ikut. Padahal kan aku pengen berdua aja :( tapi gak apa apa.
Setelah beli makan, 2 temanku duluan ke sekretariat, dan aku lupa belum beli minum aku pun meminta kepada Dia agar ikut menemaniku beli minum. Dia mengiyakan.
Kemudian kami mencari minum berdua di sekitar kampus. Kami bercerita banyak hal dengan tema random. Entah kenapa aku semakin menyukainya. Walaupun dia juga bercerita kalau crushnya sepertinya sudah punya cowok, aku tidak peduli. Karena aku pengennya kamu yang jadi milikku. Wkwk.
"Coba atuh kamu jalan-jalan ke bubat (buah batu) disana kan banyak tempat hits anak muda." Dia menyarankan tempat karena tahu aku suka jalan-jalan gak jelas pakai motor.
"Gak mau atuh sendirian mah. Paling isinya juga tempat ngopi. Males. Mana mahal lagi. Kalau mau sama kamu ya tapi. Berdua. Nanti aku jemput ke rumah kamu."
"Gak. Gak mau. Mending tidur di rumah aku mah." Emang kebiasaan dia di rumah. Walaupun begitu nilainya selalu baik-baik saja dan stabil.
Selama kami mencari makanan dan minuman dia selalu berpegangan pada pundakku karena jalan trotoar kampus yang penuh. Pengen teriak gitu, kamu jangan posesif gitu, nanti aku baper. Tapi emang udah baper sih T_T tanggung jawab pokoknya.
Setelah selesai kami pun kembali ke sekretariat ukm dan makan siang bareng.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Nasah's Notes
Teen FictionCuma diary tentang aku yang menyukai Dia. walau ku tahu Dia tak akan mungkin menjadi milikku.