Hai hai ~
Hope you enjoy reading it, let's go!
._.
Haechan berjalan menyusuri taman dengan balutan syal tebal dilehernya. Tangannya menggenggam sebuah cup kopi yang masih hangat dan terlihat kepulan asap kecil diatasnya.
Namja cantik itu duduk disebuah kursi panjang yang tersedia di taman itu. Menghirup udara segar dipagi hari yang cerah. Kedua sisi bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman lembut. Namun tidak berapa lama, senyuman itu kembali menghilang. Menampakkan wajah murung dan terlihat pucat.
"Kau hanya sendiri?" Ucap seorang namja yang tiba-tiba telah duduk disamping Haechan.
"Mark Hyung!" Ucap Haechan kaget.
"Kau sudah sembuh?" Tanya Mark.
Haechan hanya diam sambil mengarahkan pandangannya kearah lain.
"Aku baru tahu jika kau telah menjadi penulis terkenal disini. Aku tidak menyangka kau bisa meraih cita-citamu dengan cepat" Ucap Mark.
Sepi, tidak ada sahutan dari Haechan.
"Maaf Haechan-ah" Lanjut Mark pelan namun suaranya tetap terdengar jelas dipendengaran namja cantik itu.
"Lima tahun lalu aku terpaksa pergi meninggalkanmu karena.... ayahku memaksaku untuk melanjutkan sekolah di London. Aku benar-benar menolaknya saat itu, aku ingin tetap bersamamu disini. Namun ternyata ayahku tahu tentang hubungan kita, itu sebabnya dia ingin mengirimku kesana. Ayah mengancam jika aku tidak mengikuti perintahnya, dia akan mengganggu dan menghancurkan hidupmu. Aku tidak ingin itu terjadi. Aku tahu siapa ayahku, dia tidak akan main-main dengan ucapannya" Ungkap Mark.
Haechan masih diam dalam bisunya dan tetap bertahan memalingkan wajahnya dari Mark.
"Aku juga telah dijodohkan dengan Mina, tapi aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintaimu Haechan-ah" Ucap Mark sambil mencengkram kedua bahu Haechan agar namja cantik itu menghadap padanya.
"Hentikan Hyung!" Haechan melepaskan cengkraman Mark dengan kasar.
"Aku sudah lelah menunggumu, menunggu janjimu. Sekarang sudah tidak ada gunanya lagi. Sudah ada Mina untuk masa depanmu. Seharusnya aku konsisten tentang perkataan ku waktu itu bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu" Lanjutnya dengan air mata yang telah terurai.
Haechan berdiri dari duduknya dan berusaha berjalan menjauh. Namun kepalanya terasa berat, kedua kakinya tidak bisa lagi menahan beban tubuhnya. Kesadarannya mulai menghilang dan pendengarannya hanya bisa mendengar suara samar yang memanggil-manggil namanya.
***Waiting***
"Apa yang terjadi Dokter? Ada apa dengan Haechan?" Tanya Mark pada dokter yang telah selesai menangani Haechan.
"Kau keluarganya?"
"Bukan. Aku.... hanya teman. Haechan tidak memiliki keluarga disini"
"Baiklah. Silakan ikut denganku" Ajak dokter itu sambil berjalan menuju ruangannya.
"Haechan sakit apa Dokter?" Tanya Mark lagi setelah ia duduk tepat berhadapan dengan dokter itu.
"Haechan terkena pernyakit Leukimia stadium 4"
"Apa?!" Mark benar-benar terkejut atas apa yang baru saja didengarnya.
"Sepertinya dia menganggap remeh gejala pusing dan mimisan yang sering dialaminya. Sehingga membuat penyakitnya semakin parah karena dia tidak pernah mengkonsumsi obat dengan teratur"
"Dokter, tolong selamatkan dia. Lakukan apapun untuk membuatnya tetap hidup" Ucap Mark yang telah merasakan matanya memanas.
._.
- 1 Oktober 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/353061885-288-k762390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting | Markhyuck
Short Story[END] "Aku berjanji akan selalu bersamamu, aku mencintaimu Haechan-ah" "aku masih menunggu janjimu Mark Hyung" 📘 Mark Lee & Lee Haechan 📘 BxB 📘 Gak Angst Gak Mahae :v 📘 Fiksi 📘 Short Story 📘 Banyak Typo