second chapter

182 127 102
                                    

Tidak ada yang bisa membuat takdir yang indah kecuali Tuhan. Yakinlah kepada Tuhan bahwa apa yang telah dia berikan kepada mu itu adalah yang terbaik untuk mu.
"By: msyzhrh"

Skenario yang telah Tuhan ciptakan itu adalah yang terbaik. Jangan sesali apa yang telah di ciptakan tuhan untuk mu.
"By: khlshdzk"

***

Sinar matahari pagi telah mencahayai sebagai bumi. Pagi ini Kara telah pergi ke sekolah bersama aksara pukul 06:00 pagi seperti biasa.

Kara dan Aksara sudah sampai di parkiran untuk memarkirkan motor Aksara hanya motor Aksara. Hari ini Kara tidak membawa motornya karna alasan malas untuk mengendarai motor. Saat di parkiran Kara melihat Jean tapi tidak menyapanya, dan akhirnya Jean melihat keberadaan kara yang sedang bersama Aksara.

"Lu cewek yang nyebelin kemaren itu kan?" Tanya Jean.

"Maksud lu bilang gua nyebelin apa?!" Tanya Kara.

"Ya kan lu emang nyebelin" jawab Jean.

"Lu kalau mau bikin mood orang ancur lu cari orang lain aja dah jangan ke gua! Ngerti lu?" Bentak Kara.

Aksara hanya bisa terdiam.

"Ya elah lu cantik-cantik nyebelin suka emosian lagi" kata Jean.

"Maksud lu apa?" Tanya Kara.

" Udah-udah, udah cukup. Pagi-pagi udah bikin ribut aja lu berdua, lu berdua saling kenal? Ha?" kata Aksara.

"Iyah" jawab Kara dan jean kompak.

"Terus ini berantem kenapa ha?" Tanya Aksara.

"Tauk ni cowok ngeselin amat" jawab Kara yang masih emosi karna tidak terima di Katai oleh Jean.

"Iyah dah salah gua, sorry" kata Jean malas.

"Emang salah lu" kata Kara.

"Kara udah ya, masa pagi-pagi udah marah-marah gini" kata Aksara dengan lembut.

"Iya, gua juga sebenernya nggak mau marah-marah tapi karna tu cowok jadinya gini deh" kata Kara yang sedang memperjelaskan ke adaannya.

Jean telah pergi meninggalkan Kara dan Aksara. Tidak berselang lama Kara dan Aksara pergi ke kelasnya untuk meletakkan tas dan langsung pergi ke kantin untuk sarapan.

Sesampainya di kantin Kara dan Aksara bertemu lagi dengan Jean, tapi pada saat itu Jean tidak sendirian, Dia bersama dua orang temannya. Kara dan Aksara tidak mempedulikan keberadaan Jean dan kedua temannya itu, kara dan aksara tetap bersikap biasa dan memesan makanan untuk sarapan.

"Mau makan apa karr?" Tanya Aksara.

"Apa aja deh, terserah lu aja mau beliin apa, atau nggak samain aja Ama makanan yang mau lu pesen" jawab Kara.

"Okeh deh, aku pesenin nasi goreng mau?" Tanya Aksara.

"Boleh deh" jawab Kara.

Dari ke jauhan ternyata Jean selalu memperhatikan gerak-gerik Kara dan Aksara.

"Lu kenapa sih meratiin mereka Mulu?" Tanya salah satu temannya yang bernama Vano Anggara atau bisa di panggil Vano.

ANTARA KAU ATAU DIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang