"Malaa" lirih rakha melihat gadisnya tergeletak tak percaya. Rasa bersalah yang ada di hatinya semakin menjadi jadi. Bisa bisanya dia tdk percaya kalau gadisnya sakit
Rakha turun dari motor meletakkan kepala mala di pangkuanya
"Mala kamu kenapa, malaa bangun dong jangan bikin aku takuttt pliss laa" ucap rakha khawatir dan menepuk nepuk pelan pipi mala
Rakha menggendong mala keatas motor. Membenarkan posisi mala agar tidak jatuh saat rakha mengendarai motornya
Rakha membawa mala ke rumahnya
"Assalamu'alaikum bundaaaaa bukain pintu buun cepetan" teriak rakha dengan mala yg ada di gendongannya
Pintu terbuka perlahan menampakkan bunda rakha di balik pintu itu
"Yaallah kha ini mala kenapa" ucap bunda panik ketika melihat keadaan mala "mala pingsan bun. Rakha nemuin mala di pinggir jalan" jelas rakha "kamu sih gk percaya sama mala" kesal bunda dengan anak semata wayangnya ini "iya maaf bun" ucap rakha merasa bersalah "yaudah bawa mala masuk gih cepet. Bunda buatin bubur sama teh anget dulu" perintah bunda rakha "iya bun"
Rakha sedikit kesusahan membuka pintu kamarnya karena ada mala di gendongan nya. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya pintu terbuka
Rakha memasuki kamar. Meletakkan mala di kasur dengan hati hati
"La bangun yukkk. Maaf aku gk percaya sama kamu" ucap rakha, tak terduga air matanya keluar begitu saja
Air mata rakha menetes di tangan mala . Mala tersadar dari pingsannya . Mala membuka matanya perlahan
"Sssshhh" desis mala memegang perutnya yg masih terasa sakit "eh la kamu udah sadar. Maaf ya laa" ucap rakha dan memeluk mala erat
"Eh kha aku gk bisa nafas ini" ucap mala "eh maaf la aku gak sengaja" ucapnya meminta maaf "kamu nangis kha? " tanya mala memastikan "ya iyalah aku takut kamu kenapa napa la" ucapnya "udah aku gk PP kok" sahut mala dan menghapus jejak air mata rakha
"Maaf ya la" lirih rakha dengan menundukkan kepala nya "untuk apa? " tanya mala "maaf udah gak percaya sama kamu andai aja aku percaya sama kamu tadi pasti ini semua gk akan terjadi maaf ya laaa" ucap rakha memegangi tangan mala "udah gak papa kok aku maafin" ucap mala memaafkan
"Aku jg mau minta maaf ya kha" ucap mala tiba tiba "buat apa" tanya rakha "soal tadi di parkiran, Devi udah cerita sama aku, aku gak ngapa ngapain kok sama kevin, jadi kevin itu suka sama aku sejak pertama aku masuk sekolah dan dia ngungkapin perasaan nya sama aku dan megang tangan aku dan mungkin kamu liat itu jadi kamu salah paham tapi aku nolak kok kha aku bilang kalau aku gk suka sama dia jadi dia pergi deh gitu. Kamu percaya kan? " jelas mala panjang lebar "aku percaya kok la" ucap rakha memegang pipi mala
"Apa gw sekalian jujur ya soal Andy"~batin mala
" akha" panggil mala "ya kenapa la" jawab rakha "aku mau ngomong sesuatu tapi kamu jangan marah yaa" ucapnya sedikit takut "gk kok mana bisa aku marah sama kamu ngomong aja" sahut rakha lembutt
"Kamu tau Andy kan yg tempo hari halangin jalan kita" tanya mala "IYA KENAPA ANDY LUKAIN KAMU IYA KAPAN BILANG SAMA AKU" ucap rakha marah "gk kok kha kamu jangan marah dulu" ucap mala
"Jadi gini Andy itu masa lalu aku, Andy pernah jadi pacar aku tapi dia selingkuh di belakang aku jadi aku mutusin dia tapi dia mlah culik aku dan... " ucapnya terpotong "dan apa laa" amarah rakha sudah mulai timbul "dia hampir perkosa aku untungnya aku sempat melarikan diri" lanjutnya "APAAAAA" teriak rakha "maaf kha" ucap mala menangis. Air mata mala mampu meredakan emosi rakha
"Udah la ini bukan salah kamu kok" ucap rakha lembut dan memeluk mala
"Kamu gak marah kan kha" tanya mala melepaskan pelukan rakha "gk ngapain aku marah ini kan bukan salah kamu" ucapnya dan memeluk mala kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan Possesif
Fanfiction"ala janji ya sama akha" ucap Rakha sedih "iya ala janji, ala akan balik lagi ke sini" ucap Mala dengan mengusap pipi Rakha yang sudah di basahi air mata. "oke akha pegang janji ala" ucap Rakha "ala juga bisa pegang janji akha kalau ala udah balik...