32: Saling Membersamai

9.2K 809 75
                                    

Haiii. Maaf update-nya malam nih. Soalnya tabungan bab udah habis huhuhu, jadi harus berjuang nulis tiap hari di sela-sela kesibukan dunia nyata 😂

Masih setia di sini, kan? Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak yaaa agar aku tetap semangat menyelesaikan cerita ini. :))

The Westin Hotel, Jakarta Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Westin Hotel, Jakarta Selatan.
Muslim Fashion Festival 2023, hari pertama.

Puncak kesibukan tiba, Nika hadir sebagai salah satu peserta desainer yang turut memeriahkan acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) dengan membawa rangkaian produk busana yang telah dipersiapkan.

Nika berpacu dengan waktu dan keterampilan untuk memaksimalkan segalanya, yang mana ia akan menampilkan produknya di hari pertama pergelaran show. Nika mendapat giliran show urutan lima, dilangsungkan pada jam dua belas siang, sementara ia sudah datang sejak jam tujuh pagi.

Kini, Nika sedang sibuk-sibuknya di backstage untuk memantau dan mempersiapkan beberapa modelnya, dibantu oleh Annisa dan Tania.

Sesaat setelah memberi arahan untuk memperbaiki lipatan hijab yang sesuai dengan kostum untuk salah satu model, Nika pun mendudukkan diri di kursi sambil menarik beberapa lembar tisu untuk mengelap keningnya yang berkeringat. Napas Nika berembus cukup cepat karena terlalu semangat dan deg-degan. Suara kehebohan di depan sana membuatnya tidak sabar.

“Permisi, Kak Nika.” Seseorang yang merupakan panitia, masuk menghampiri Nika. “Ada Kak Yasfar di depan, nungguin Kak Nika.”

Nika langsung berdiri. “Oh, iya? Oke, Makasih, ya.”

Panitia itu keluar, lalu Nika pun langsung menyusul, tidak mau suaminya lelah menunggu. Begitu melewati tirai hitam, Nika langsung disodorkan sekotak makanan oleh Yasfar.

Wajah Yasfar terlihat memelas dan helaan napasnya terdengar lemah. “Sibuk boleh, tapi jangan lupa makan dong, Nika.”

Pagi tadi, Yasfar kembali tidur lelap setelah dua rakaat, sementara Nika sudah siap akan berangkat ke butik untuk menjemput Annisa dan Tania, lanjut ke lokasi acara. Perempuan yang kini mengenakan tunik abu-abu itu hanya mengambil satu roti saja di atas meja, lantas berpamitan berangkat. Ia juga menyempatkan pamit dengan Yasfar yang tetap tidur pulas.

Bangun dari tidur, Yasfar terkejut karena Nika sudah tidak ada di rumah. Ia sedikit kesal setelah mengetahui Nika hanya sarapan dengan roti. Yasfar pun bersiap-siap ingin menyusul. Sayangnya, pekerjaannya di agensi pun menanti. Alhasil, Yasfar berhasil datang ke lokasi acara saat siang hari. Untungnya Nika belum tampil.

Nika tersenyum setelah menghela napas. “Maaf, aku terlalu excited, jadi malas makan.”

Yasfar menggeleng, tidak mau memaklumi alasan Nika. “Justru karena kamu bakal sibuk banget, harusnya sarapan yang bener,” tegurnya sekali lagi.

Benang Merah [Completed & Segera Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang