²⁹.

124 6 0
                                    

Bab: 29

jiana yang baru saja terbangun dari tidurnya mulai asing dengan kamarnya, semalam dia baru saja pindah kamar

gadis itu menoleh ke samping di situlah alvikar sedang tertidur pulas sembari memeluk erat tubuhnya

seingat jiana malem tadi ia tidur si sofa panjang itu namun mengapa sekarang berada di atas kasur bersama cowo itu

jiana menduga jika alvikar lah yang membopong tubuh nya ke atas kasur ini

gadis itu melamun memikirkan bagaimana nantinya jika terbiasa tidur berduaan terus, ia masih belum siap, jiana belum sepenuhnya cinta pada alvikar mungkin efek paska putus dari kenzo, gadis itu heran mengapa susah moveon dengan cowo modelan kenzo

dengan gampangnya jiana menyingkirkan tangan alvikar dari perutnya, mumpung cowo itu tengah tertidur jiana akan mandi

Tok...

Tok...

tuan muda dan nyonya muda, buk sela sudah menunggu di bawah" teriak seorang di balik pintu kamar nya

jiana berkerut kening, tak biasanya bi pian memanggilnya nyonya

gadis itu membuka pintu setelah selesai mandi dan juga berpakaian dengan sopan,
pantas yang memanggil nya bukan bi pian melainkan pelayan baru lagi

maaf nyonya, sebelumnya perkenalkan nama saya cahra bisa di panggil bi caca" pelayanan itu sedikit membungkukkan badannya sebagai bentuk hormat

baik, jangan panggil saya nyonya, tolong nona atau bisa panggil jia saja"

baik saya mengerti, dan saya juga ingin menyampaikan bahwa saya berkerja di sini tak akan terlalu lama hanya satu bulan saja, tetapi saya akan kembali jika kalian sudah memiliki anak, buk sela yang meminta" jelasnya

jiana mengganguk setuju meski tak sepenuhnya paham

kalau begitu saya permisi, jangan lupa buk sela sudah menunggu di meja makan" ucapnya lalu pergi dari depan pintu kamar nya

jiana menutup kembali pintu itu, berinisiatif untuk membangun kan alvikar yang masih tidur pulas

alvi??" panggil jiana sembari menepuk nepuk pipinya

cepetan mandi, kita ke meja makan"

cowo itu membuka kelopak mata, ia terpaku dengan pesona istrinya yang sudah berpakaian rapih dan berparas cantik

lo dah mandi?" tanya alvikar sambil mengucek mata

udah tau ko tanya" kesal jiana

kirain belum, mau ajak bareng"

hah apa??" kaget jiana membelototi cowo itu, alvikar terkekeh kecil melihat ekspresi serius dari jiana

ngga"

yaudah sana mandi, di tunggu mama"

tungguin" pinta alvikar, jiana mengganguk

sambil menunggu jiana membuka chat dari mommy nya dari sekian lama dia tak pernah membalas pesannya

sambil menunggu jiana membuka chat dari mommy nya dari sekian lama dia tak pernah membalas pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
possessive my love >on GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang