12

123 3 0
                                    

⚠️ typo bertebaran

Alfarezi membanting pintu klinik mansion, keluarga jongcheveevat sengaja membuat klinik di rumah mereka untuk berjaga jaga ketika anak anaknya dan para pegawai nya sakit atau terluka.mengejutkan seseorang yang sedang tertidur di atas brankar,perban yang melilit di kepala,kaki dan juga tangannya serta beberapa luka lebam lain yang kelihatan.

Kara ditemukan oleh chef Jonathan yang sudah tergeletak di bawah tangga dia langsung membawa ke klinik, chef Jonathan sudah mengusulkan untuk membawa kara kerumah sakit tapi ditolak oleh kara meski tubuhnya penuh luka.chef Jonathan memanggil dokter kenalannya untuk cepat datang ke mansion untuk mengobati asistennya yang baru beberapa hari yang lalu.

"Tuan muda sstt..."kara memaksakan dirinya untuk bangun namun Rezi mendorong ny bahunya untuk tetap berbaring.ia datang kemarin atas permintaan Mew dan untuk membicarakan hal penting.

"Bagaimana keadaan nona muda Aileen?"

"Jatungnya bermasalah dan itu semua kau penyebabnya kara"telunjuk Rezi menunjuk tepat di muka kara.dengan akses yang dingin dan tatap tajam andalan rezi.ia menahan diri untuk tidak menghantam wajah orang yang sudah melukai adek.rezi sadar kalau kara sudah terlanjur babak belur oleh Alva,dan arzan ia tak ingin semakin memperburuk keadaan.

Kara menunduk namun bukan penyesalan yang ada diwajahnya,tanpa disadari Rezi sebuah smirk justru terbit di wajah kara.

"Kau tidak diperbolehkan lagi untuk berkerja disini tapi jangan khawatir,kau akan ku perkejaan di salah satu cabang restoran sebagai pelayan cafe.tentunya dengan pengawasan penuh dari ku.setelah kau pulih sebaiknya kemasi barang barang mu dan pindah.tenang saja kara.orang tua ku terlalu baik jadi dia sudah menyiapkan satu unit apartemen untuk mu"

Kara mengangguk dan tersenyum tak ada yang menyadari kalau kara tersenyum bukanlah senyum ketulusan.

"Hah meraka terlalu bodoh Hyung... ikuti saja alurnya, jangan pernah gegabah dan boom kita akan jadi pemenang nya

Flashback kara bisa kerja di mansion

Pasangan suami istri yang masih lekat ketampanannya dan kecantikannya meski usianya tak lagi muda itu tidak mampu berkata kata lagi ketika mereka pertama kali menginjakkan kaki di kediaman sangkara, tempat yang seharusnya disebut rumah itu tak layak untuk kediaman kara, tempat ini lebih tempat disebut gubuk.ukurannya bahkan tidak sebesar kamar mandi di mansion jongcheveevat.hanya terdapat satu kamar, dapur yang tergabung dengan ruang tamu fasilitas pun tidak banyak.tidak ada televisi hanya ada radio tua mungkin tak lagi berfungsi.

Kara menyuguhkan dua gelas air putih, bersyukur masih ada air putih sisah rebusan kemarin dan juga sekaleng kue kering.kedua pasangan itu duduk di bangku kayu yang sudah reot tak pantas lagi untuk diduduki.mereka menyeruput minuman yang kara hidangkan.mata Gulf menjelajahi setiap sudut rumah kara,ia melihat beberapa koran yang menutupi dinding yang bolong ada beberapa lubang di atap,tak terbayang bagaimana hujan deras mengguyur rumah kara pastilah bocor dimana mana.

"Maaf tuan nyonya rumah saya tidak sebagus...."kalimat kara terpotong seketika.

"Kau tinggal sendiri?'ucap Gulf yang dianggukin oleh kara.

"Jadi chef di rumah saya"

"Maksud tuan? Saya..."

"Anggap saja ini sebagai balas Budi saya terhadap kamu, dirumah kamu hanya ada satu chef.kasihan chef Jonathan berkerja sendiri.kau bisa menjadi asisten nya?"kara terdiam sejenak dan mengangguk menyetujui tawaran Mew

Sembari meletakkan gelas yang sudah kosong, kedua pasangan tersebut tersenyum puas dan menyuruh kara untuk membereskan pakaiannya karena dia tidak akan tinggal di tempat kumuh ini lagi.

Jongcheveevat's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang