13

121 4 0
                                    

Aileen begitu bahagia, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu setelah melewati banyak kendala dan sudah dua Minggu dirinya keluar dari rumah sakit.kini dirinya diperbolehkan kembali ke sekolah, dengan penuh semangat sendari tadi tubuh mungilnya berbalut seragam sekolah lengkap dan rambut yang dikunci kuda berserta tas berwarna merah menyampir di punggungnya berputar putar didepan cermin sesekali melompat girang sambil bertepuk tangan hingga tidak menyadari akan kehadiran Alva yang sendari tadi menyeder di kusen pintu sambil bersedekah dada melihat kelakuan si bungsu.

"Adek ngapain pake seragam sekolah?"Aileen menoleh.

"Lah kan hari ini ai sekolah,yah pake seragam dong bang, jangan bilang Abang mau ngelarang ai sekolah? Ai aduin ke daddy loh"tuduhan tidak mendasar membuat arzan tergelak.

"Adek ku manis yang paling lucu,kan ini hari Rabu dan seragam sekolah cuma buat Senin Selasa "

1 detik
2 detik
30 detik
45 detik
Masih nge blank.

Arzan menggeleng dan ia membongkar lemari serta menemukan sweater garis garis hijau, membantu melepas jas lalu dasu dan kemeja si kecil menyisakan kaos singlet bergambar Barbie ditengah tengah lalu memakaikan sweater tadi.
Aileen masih tetap terdiam, tidak sadar kalau kini pakaiannya sudah tergantikan.ia baru sadar ketika arzan menyerahkan rok pendek putih.

"Pake sendiri atau mau Abang yang pakain?"tanya Arzan.

"Sendiri aja,ai kan sudah besar"

"Iya deh yang udah besar,mandi aja kadang sama yang lain Abang juga pernah mandiin ai tuh"Arzan tersenyum devil seketika yang paling muda memerah sempurna.

"Kakakkkkk"

ezza menatap heran arzan yang terkikik disampingnya dan satu bocil yang melipat tangan didadanya dengan wajah yang tertekuk kesal.aneh saja kadang mereka yang paling berisik di meja makan segenggam nasi baru bisa diam.Ezza menaruh satu ekor cumi Kemangkon Aileen.

"Udah dimakan jangan manyun mulu"ucap ezza.

"Adek nanti bareng bang Arka yah"ucap Gulf sambil memakan makanannya

"Loh kenapa gak bareng alva aja Bun"Gulf menggeleng.

"Kata Aileen kamu kalau bawa motor tuh ngebut banget,jadi bunda khawatir kalau sama kamu"ucap Gulf.alva itu kalau bawa motor suka kebut kebutan dan nekad nyalip sana sini yang pasti bikin sport jantung

"Bang Arka sibuk gak? Bunda minta tolong buat anterin adek"tanya Gulf.

"Yasudah nanti adek sama abang,Abang siap siap dulu nanti adek tunggu di mobil"jawab Arka.Si bungsu mengangguk

"Bunda, daddy ai mau berangkat sekolah dulu paipai"kedua suami istri itu tersenyum gemas dan mencium kanan kiri pipi aileen.mew menyelipkan dua lembar seratus ribu taku Aileen membutuhkan apa apa.
.
.
.
.
.
Semua murid menatap kagum sosok pria tampan itu tanpa berkedip karena baru pertama kali melihat pria yang sangat tampan seperti Alva,iya,yang menjadi pusat perhatian adalah Dylan Alva jongcheveevat.alva berjalan santai dengan muka datar nya, menjurus ke tengil sih sebenarnya,tapi masih ada yang bilang kalau Alva itu tampan,sangat cool dan gagah sekali.seperti anak bad boy.

Rambut yang tidak pernah ditata, dibiarkan Uruk urakan begitu saja seragam yang tidak pernah rapih dan kadang warna sepatu yang tidak seragam dengan pelajar lain.alva di suruh sang ibunda ratu untuk mengantarkan bekal Aileen yang tertinggal di meja makan.alva tak hanya sendirian kesekolah Aileen dia bersama antek anteknya yang ikut sengklek macam ketuanya.hanya Travis sajalah yang terlihat paling normal diantara yang lain.

Kaki jenjangnya berhenti tepat didepan pintu sebuah kelas,netra bulatnya menggelap dengan tangan terkepal.membuat temannya yang sendari tadi menyimak mengerutkan keningnya,bahkan mahesa yang biasanya berisik terdiam seketika.
.
.
.
.
.
.
Aileen berjalan perlahan menuju meja guru, setelah mengumpulkan buku paket milik teman temannya yang dipinjam dari perpustakaan yang terdapat didalam kelas mereka untuk kembali ditata disana.aileen kebagian piket karena dirinya tak pernah berangkat jadi semua teman nya menyuruh Aileen untuk mengembalikan buku.aileen sudah meminta bantuan kepada temannya yang lain tapi mana mau mereka membantu dirinya.bahkan guru yang sedang mengajar didepan sana un diam saja membiarkan anak manis itu berkeliling kelas guna mengambil buku buku paket tebal itu.

Jongcheveevat's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang