[Haunting; Shanna Shannon Ft Stevan Pasaribu]
"Ini kita beneran selesai, ya? Kenapa rasanya masih saling mengintai?"
–gmey gurl
***
"LAMA BANGET EGE, KITA DISINI UDAH HAMPIR DUA JAM LIATIN MEREKA BERCANDA!" Jengah Jeevika ketika diajak Echa ke sebuah taman.
Dia kira, Echa akan mentraktirnya makan atau melakukan hal seru di taman seperti jogging dan mencari cogan.
"Lima belas menit lagi." Ucap Echa memelas.
"Kelamaan, 5 menit lagi atau aku tinggal?" Ucap Jeevika final tidak mau dibantah.
Echa menghela nafasnya kasar. Bagaimana nasibnya? Dia akui bahwa otak dan hatinya masih menaruh nama Yudha sebagai tahta tertinggi. Padahal, semenjak warga kampus tau Echa selesai dengan Yudha, mereka gencar mendekatinya.
Apalagi saat mengetahui bahwa dia adalah teman Jeevika si gadis sejuta pesona yang sedikit polos namun menjengkelkan.
Banyak kiriman bunga yang bermaksud menunjukkan bahwa masih banyak yang menyukainya. Tapi Echa justru kesal karena mengira mereka mengirim bunga-bunga tersebut meledeknya dengan turut berduka cita atas hubungannya yang mati.
"Biasanya aku sama dia yang kayak gitu! Kita ketawa bareng, cerita random terus makan cemilan sambil saling suap." Gerutu Echa sedikit protes melihat kemesraan Yudha dengan teman dekatnya, Salma.
"Ya itu dulu, ege. Bego dipelihara, posisi kalian sekarang itu mantan." Ketus Jeevika.
Kadang heran, Jeevika beberapa kali bersikap polos. Tapi beberapa hari ini dia justru ketus seperti ada masalah dan beban hidup yang dipikul.
"Tumben ketus terus. Kenapa sih, anjir?" Tanya Echa yang mulai jengah.
Jeevika mengangkat kedua bahunya acuh. Dia membiarkan Echa menatap kemesraan yang ditimbulkan Yudha dan Salma. Mereka asik dengan dunianya, seakan dunia milik berdua.
Terdengar suara tawa Yudha yang menggelegar ketika telah berhasil mencolek wipe cream pada hidung gadis dihadapannya.
"Lucu banget, Sayang. Hidung kamu jadi kayak badut." Ucap Yudha dengan masih tertawa.
Wajah Salma cemberut, membuat wajah anggun tersebut diakui oleh Echa sedikit imut.
"Kamu jail banget, sayang. Jelek nanti muka aku!" Kesal Salma. Gadis itu mengambil tisu dan mengelap sisa cream yang menempel di hidungnya.
Yudha yang melihat perubahan raut wajah Salma terkekeh kecil. "Sayang aku, kamu tetep cantik."
Tangan lelaki itu menarik tubuh Salma kedalam pelukannya. Mereka berpelukan sembari menatap danau di hadapannya dan sedikit bercanda. Sesekali saling suap-suapan dan tangan besar Yudha mengusap rambut Salma, bahkan mencium puncak kepalanya lembut.
"Anjir? Dia dulu bilang gitu juga ke aku!" Gumamnya.
Tolong siapkan air es satu ember besar untuk Echa saat ini. Dia benar-benar iri, harusnya masih dia yang ada disana.
"Jee, ayo pulang!" Geram Echa.
Jeevika yang mendengar itu langsung menoleh pada Echa yang wajahnya sudah memerah seperti habis dilempar wajan panas.
"Kenapa, dah? Perasaan anda yang minta kita nonton adegan romance dari babang Yuyu dan Salma." Ledek Jeevika membuat Echa gerah.
"Cemburu, anjir." Lirih Echa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU
RandomSemuanya salah! Kamu pergi tanpa menyebutkan alasan, aku berusaha mengobati dengan menerima orang baru tanpa perasaan dan hanya sekedar nyaman. Sedangkan dia, kamu jadikannya pelampiasan.