Isi • Kenangan Dakara Milikku

18 2 0
                                    

...

Lyanna membuka perlahan bagai lembar yang halus itu. Sudah lusuh terdapat noda yang berantakan. Dan tulisan tangan milik Harsa Adhiyasa yang ia rindu selama ini.

"Di dunia ini, perempuan diberi nama Lyanna Rosaline. Meninggalkan lelap kantuk karena paras cantik yang luar biasa diberikan oleh tuhan.

Bisakah diriku jujur kepadamu? Diriku ini sangat ingin kembali. Menemui Lyanna Rosaline yang ku rindu. Setiap pelatihan dan medan perang yang ku tempuh. Tak hentinya memikirkan dirimu, Lyanna.

Badama yang sudah kujadikan impian ku tidak bisa membiarkan pikiran ku pergi tentang dirimu."

Lyanna tertegun membaca surat itu. Tapi bukan itu yang ia harapkan dalam isi surat ini. Lyanna melanjutkan kelanjutan kalimat dibawah nya.

"Ku ingat bahwa dirimu membenci tentara, Lyanna. Kita adalah pasangan sahabat yang sangat bertolak belakang, bukan?

Ingin ku mengatakan ini padamu, Lyanna. Diriku sendiri, Harsa Adhiyasa sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menjadi tentara.

Ayah lah yang memaksa diriku untuk memenuhi kemauannya. Impian ku selama ini hanya untuk dirimu, Lyanna.

Impianku ingin selalu berada di samping kehidupan dirimu yang berlanjut, atau jika diriku mampu. Aku ingin menjadi pendamping hidupmu sepanjang masa."

Lyanna sudah memikirkan hal ini. Harsa sahabatnya, menaksir pada dirinya dari dulu. Lyanna menatap dalam foto-foto dirinya yang telah di ambil oleh Harsa.

Lyanna memejamkan matanya sebentar lalu membuka plastik lainnya yang berisikan berbagai kertas lagi.
Ia mengenali kertas-kertas ini. Koleksi puisi yang pernah Harsa hilangkan. Nyatanya Harsa tidak menghilangkan melainkan menyimpan puisi ini.

Mata Lyanna memanas mengingat dirinya bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal tempo lalu. Lyanna memberanikan melanjutkan bacaannya dengan berlinang air mata.

"Siapapun di dunia ini yang telah menjadikan pujaan hati milik dirimu adalah sosok yang sangat beruntung.

Aku hanya bisa mengharapkan bahwa karya surga itu menceritakan tentang diriku.
Diriku yang tampan, diriku yang hangat, diriku yang kau rindu.

Dan juga diriku yang kau cinta.

Maafkan bila aku membawa puisi ini tanpa seizinmu demi menemaniku setiap pertempuran yang terjadi."

"Maafkan bila diriku tak lagi berada di sisimu. Kutunggu kau memanggil namaku beralasan rasa rindu.

Ku tegaskan pada diriku bahwa aku sangat mencintai sosok bernama Lyanna.

Ku ingin mengikuti jiwa rindu pada malamku bersamamu. Bukan berada di satu persimpangan jalan yang sulit kupilih.

Aku mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih kepada wanita yang selalu ku puja selama ini."

"Lyanna, dalam hidup ini. Arungilah semua cerita kisah bersama kasihmu dalam karya yang indah."
-Harsa Adhiyasa

...

Bunyi keras gerbong kereta api menandakan tujuan pulang telah sampai. Lyanna membereskan barang-barangnya dan turun dari kereta tersebut.

Sudah selesai perjalanan dari tempat ke tempat bagi Lyanna. Rindunya telah terbalas selama ini. Kuasa tuhan yang selalu Lyanna percaya. Memiliki rencana yang baik untuk dirinya.

"Pada akhirnya, dakara yang ku habiskan dengan mu. Mempunyai makna yang tersembunyi. Akan selalu ku doakan dirimu Harsa, dan terimakasih untuk segala pengorbanan agung mu yang tak bisa ku gantikan."

...

"Bagaimana perjalananmu?" tanya pemuda berparas tampan itu.

"Sangat indah, diriku tidak menyangka hal apa yang terjadi selama perjalanan," ucapnya sembari tersenyum.

"Tapi tidak sepenuhnya indah," ucapnya lagi dengan nada lirih.

Pemuda selaku suami Lyanna terkekeh melihat istrinya lesu. Lalu pemuda itu berkata, "Aku memiliki hadiah untukmu."

Lyanna mendongak untuk menatapnya. Suaminya memberikan bunga mawar yang cantik. Oh tentu Lyanna menyukai hadiah yang diberikan oleh suaminya ini.

"Terimakasih, Dikta Wiratama."

Dan yang seperti dikatakan oleh dirinya, Lyanna akan selalu berkarya tentang hidupnya yang indah bersama sang pujaan hati dan akan selalu mengenang masa lalu yang telah ia lewati.
...

Tamat.

Kenangan Dakara (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang