Jimin sadar
Apa yang dilakukannya selama ini salah
Apa yang dikorbankannya selama ini bukanlah solusi masalah
Senyum, tawa, dan kebahagiaan yang ia harapkan, nyatanya tak pernah bisa ia genggam selamanya
Kesenangan sesaat yang ia rasakan ternyata hanya tipu daya
Yang harus ia tukar dengan semua duka yang kini ia rasakan
Cinta yang ia harapkan hanyalah kepalsuan
Ia sudah ditipu sejak awal, ia kalah
Obat penyembuh yang ia harapkan justru menoreh luka yang semakin dalam
Menambah rasa sakit yang mati-matian ia coba lenyapkan
"Kau bukan penyembuh yang aku harapkan."
Dia yang eksis di seberang sana hanya tersenyum, smirk
"Kau monster—"
Sekali lagi, sosok di seberang cermin itu— sosok yang kini menang telak,
sosok yang kini menjadi nyata, sekali lagi tersenyum
'Memang'
Dan sekali lagi Jimin terjatuh dalam lelap yang semu, tertidur entah sampai kapan ia akan dibangunkan
I'm so sick of this fake love
I'm so sorry but it's fake love
13th October, 2000
Hari itu masih pagi, tapi mansion itu sudah penuh dengan hiruk pikuk kesibukan. Para pelayan sudah mendekor setiap sudut ruangan dengan dekorasi mewah. Akan ada acara privat keluarga itu untuk menyambut ulang tahun sang putra tunggal. Satu-satunya pewaris kekayaan keluarga konglomerat Park dari klan Miryang.Park Jimin sudah sangat senang karena pagi ini ia sudah mendapat banyak hadiah yang entah darimana datangnya. Berbagai jenis mainan, baju, sepatu, bahkan ia mendapat hadiah seekor kuda ras terbaik dan juga mobil pribadi— yang bahkan ia masih terlalu kecil untuk menggunakannya sendirian. Wajahnya yang manis kini dibalut senyum bak malaikat yang sanggup memikat hati semua orang. Oh sungguh seorang Park Jimin membuat orang-orang kagum dengan keberuntungan yang menyelimutinya.
"Ahjumma, hari ini aku akan makan malam bersama ibu, kan? Kau bilang padaku dua hari yang lalu."
Layaknya kebanyakan anak kecil, meskipun sudah diliputi hal-hal yang ia sukai, selalu masih meminta lebih untuk hal yang lain.
"Ya, Tuan Muda. Nyonya Park akan pulang dari Perancis untuk merayakan ulang tahun Tuan Muda dengan menghadiri makan malam bersama Tuan Agung Park. Sebaiknya Tuan Muda bersikap baik agar Nyonya Park senang dan betah disini."
"Baik, ahjumma. Aku janji tidak akan nakal dan menjadi anak baik agar ibuku senang."
Senyum indah kini terpatri dari bibir Park Jimin. Tak lupa kaki-kaki kecilnya bergerak maju mundur mengikuti hatinya yang sedang gembira. Ibunya yang sudah lama tidak berjumpa dengannya, karena menjadi seorang seniman— pelukis, di Perancis dan membangun galeri seni disana. Hanya beberapa kali dalam setahun dia akan kembali ke Korea untuk mengunjungi Jimin kecil dan menghabiskan waktu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You in Me ㅡMy
Fiksi Penggemar"save me.." "from what?" "myself" . Kisah Yoongi yang mencoba mencari tahu apa yang membuat Jimin sangat menghindari cermin, terutama cermin besar di ruang keluarga di rumahnya. . Psychology!Au VS Supranatural!Au Inspired from Fake Love by BTS